1.Hubungan antara Penguasaan Kosakata dan Minat Belajar dengan Kemampuan Berbicara Bahasa Jawa Siswa Kelas X SMA Negeri Se-Kabupaten Cilacap
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
- Hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Cilacap;
- Hubungan antara minat belajar dengan dengan kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa kelas X SMA Negeri se- Kabupaten Cilacap;
- Hubungan antara penguasaan kosakata dan minat belajar secara bersama-sama dengan kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Cilacap.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei korelasional. Populasi penelitian ialah seluruh siswa kelas X SMA Negeri se- Kabupaten Cilacap. Sampel diambil dengan teknik multi-stage random sampling sejumlah 169 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan angket. Uji validitas instrumen menggunakan rumus product moment Pearson. Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan teknik korelasi sederhana dan regresi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
- Terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Cilacap (r = 0,327 dan p = 0,000; p < 0,05). 2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa kelas X SMA Negeri se- Kabupaten Cilacap (r = 0,304 dan p = 0,000; p < 0,05).
- Terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan minat belajar secara bersama-sama dengan kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Cilacap (r = 0,447 dan p = 0,000; p < 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, saran yang dapat diberikan adalah:
- Sekolah hendaknya memberikan dukungan penuh bagi terbentuknya lingkungan belajar yang efektif di sekolah dengan meyediakan sarana bagi guru dan siswa untuk dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa;
- Guru hendaknya memahami bahwa siswa memiliki latar belakang minat belajar yang berbeda, sehingga guru hendaknya memiliki trik untuk dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
2. Hubungan Minat Membaca dan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Bulusulur di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara :
- minat membaca dan keterampilan berbicara,
- penguasaan kosakata dan keterampilan berbicara, dan
- minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan keterampilan berbicara.
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Bulusulur di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri pada bulan November 2008 sampai Mei 2009. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui studi korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI se Gugus Kenanga di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SD Negeri 2 Bulusulur, yang jumlahnya 31 siswa. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes keterampilan berbicara, angket minat membaca dan tes penguasaan kosakata. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi dan korelasi (sederhana, ganda).
Hasil analisis menunjukkan bahwa :
- ada hubungan positif yang siginifikan antara minat membaca dan keterampilan berbicara (ry.1 = 0,84 koefisien korelasi diuji signifikansinya dengan uji-t diperoleh t hitung = 8,34 pada taraf nyata ? = 0,05 dengan n = 31 diperoleh t tabel = 2,045);
- ada hubungan positif penguasaan kosakata dengan keterampilan berbicara (ry.2 = 0,81 koefisien korelasi diuji signifikansinya dengan uji-t diperoleh t hitung = 7,44 pada taraf nyata ? = 0,05 dengan n = 31 diperoleh t tabel = 2,045);
- ada hubungan positif minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan keterampilan berbicara (ry.12 = 0,89 koefisien korelasi signifikansi dengan uji-F diperoleh F hitung = 52,42, pada taraf nyata ? = 0,05 dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 28 diperoleh Ft sebesar 3,34).
Dari hasil penelitian di atas dapat dinyatakan bahwa secara bersama-sama minat membaca dan penguasaan kosakata memberikan sumbangan yang berarti terhadap keterampilan berbicara. Ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi keterampilan berbicara. Dilihat dari kuatnya hubungan tiap variabel prediktor (bebas) dengan variabel respons (terikat), hubungan minat membaca dengan keterampulan berbicara lebih kuat dibandingkan dengan hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan berbicara. Ini menunjukkan bahwa minat membaca menjadi prediktor yang lebih baik dari pada penguasaan kosakata. Konsekuensinya, guru yang mengajar pelajaran bahasa Indonesia perlu lebih memprioritaskan aspek minat membaca dalam meningkatkan keterampilan berbicara dari pada aspek penguasaan kosakata.
3. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Konsep Diri dengan Keterampilan Berbicara (Survai pada Siswa Kelas VIII Mts Negeri Se-Kabupaten Sragen Tahun Ajar 2010/2011
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara :
- penguasaan kosakata dengan keterampilan berbicara
- konsep diri dan keterampilan berbicara
- dan penguasaan kosakata dan konsep diri bersama-sama dengan keterampilan berbicara.
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Tanon Sragen, dari bulan Juli 2010 sampai dengan April 2011. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Negeri Se-Kabupaten Sragen. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 siswa. Sampel penelitian ini diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes praktik berbicara untuk keterampilan berbicara, tes pilihan ganda untuk penguasaan kosakata, dan angket konsep diri. Uji validitas instrument untuk penguasaan kosakata menggunakan r poin biserial dan uji validitas instrumen konsep diri menggunakan product moment. Untuk uji reliabilitas instrument penguasaan kosakata menggunakan KR-20, uji reliabilitas instrumen konsep diri menggunakan alpha cronbach dan uji reabilitas untuk keterampilan berbicara menggunakan uji ratings. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik regresi dan korelasi (sederhana dan ganda).
Hasil analisis menunjukkan bahwa :
- ada hubungan positif antara penguasaan kosakata dan keterampilan berbicara yang ditunjukkan dari uji-t diperoleh nilai t= 6,78 lebih besar dari pada tt=1,68. Dari hasil penghitungan tersebut diperoleh = 0,74 taraf nyata ? = 0,05, N= 40, r tabel = 0,312, diperoleh ( ) = 57,76%;
- ada hubungan positif antara konsep diri dan keterampilan berbicara yang ditunjukkan dari uji-t diperoleh nilai t = 5,56 lebih besar dari pada tt = 1,68. Dari hasil penghitungan tersebut diperoleh = 0,67 taraf nyata ? = 0,05 , N= 40, r tabel = 0,312, diperoleh ( ) = 44,89% ;
- ada hubungan positif antara penguasaan kosakata dan konsep diri bersama-sama dengan keterampilan berbicara yang ditunjukkan dari hasil uji F diperoleh nilai F=24,68 lebih besar dari pada ft = 3,25. Dari hasil penghitungan tersebut diperoleh Ry.1.2 = 0,76 taraf nyata ? = 0,05, N= 40, r tabel = 0,312, diperoleh = 57,76. Dilihat dari kuatnya hubungan dari tiap variabel prediktor (bebas) dengan variabel respon (terikat), hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan berbicara lebih kuat dibandingkan dengan hubungan antara konsep diri dengan keterampilan berbicara.
Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan kosakata dapat menjadi prediktor yang lebih baik daripada konsep diri. Kenyataan ini membawa konsekuensi dalam pengajaran keterampilan berbicara, maka guru harus memprioritaskan peningkatan penguasaan kosakata daripada konsep diri.
4. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara :
- penguasaan kosakata dan kemampuan membaca pemahaman;
- prestasi belajar bahasa Indonesia dan kemampuan membaca pemahaman;
- penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia secara bersama-sama dengan kemampuan membaca pemahaman.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa SDN kelas V Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi yang berjumlah 672 siswa. Sampel berjumlah 107 diambil secara cluster random sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada kelompok wilayah yang dipilih secara acak. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah dengan tes penguasaan kosakata, tes kemampuan membaca pemahaman dan nilai prestasi belajar bahasa Indonesia, yang berupa nilai raport tahun sebelumnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa korelasi regresi dengan signifikansi 0,01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada hubungan positif yang sifnifikan antara penguasaan kosakata dan kemampuan memabaca pemahaman dengan r hitung sebesar 0,69 lebih besar dari r tabel 0,230, taraf signifikan 1%, dengan harga F sebesar 95,42 %, besar sumbangannya 47,6 % (2) ada hubungan positif antara prestasi belajar bahasa Indonesia dan kemampuan membaca pemahaman r hitung sebesar 0,679 lebih besar dengan r tabel 0,230 dengan taraf signifikansi 1% dengan harga F sebesar 89,090, besar sumbangannya 45,9 % (3) ada hubungan positif antara penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia dengan kemampuan membaca pemahaman r hitung sebesar 0,789 lebih besar dari r tabel 0,230 dengan taraf signifikansi 1% dengan harga F sebesar 85,822 %, besar sumbangannya 62,3%.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia memberi sumbangan yang berarti kepada kemampuan membaca pemahaman sebesar 62,3 %. Ini menujukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi kemampuan membaca pemahaman. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa guru yang mengajar pelajaran bahasa Indonesia perlu lebih memotivasi penguasaan kosakata untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
5. Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Kosakata Siswa dengan Menggunakan Kartu Flash (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas Tiga SD N 1 Sindon Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014)
Abstrak
Thesis ini disusun untuk mengungkapkan apakah penggunaan kartu flash mampu meningkatkan penguasaan kosa kata pada siswa dan memdeskripsikan situasi kelas pada saat penerapan penggunaan kartu flash pada kegiatan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N 1 Sindon Ngemplak Boyolali. Subyek peneliatian adalah siswa kelas tiga. Penelitian ini dilaksanakan sejak April sampai Juni 2014. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Prosedur penelitian terdiri dari mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan, mengobservasi tindakan, dan merefleksikan hasil penelitian. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan cara berupa pengamatan, quesioner, wawancara, buku harian guru, dan tes. Penulis merupakan guru aktif yang melaksanakan penelitian dengan dibantu oleh seorang pengamat dari sekolah lain. Tes yang diberikan dalam bentuk pre tes dan pos tes. Penulis menganalisis hasil nilai rata-rata dari setiap tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
- kartu flash mampu meningkatkan penguasaan kosa kata pada siswa dalam hal:
- makna: siswa mampu memahami dan mengingat arti/ makna kata,
- pengucapan: siswa mampu mengucapkan kata dengan baik,
- pelafalan: siswa mampu mengeja dan melafalkan kata dengan baik,
- penggunaan: siswa mampu menggunakan kata dalam bentuk kalimat sederhana.
- kartu flash menawarkan situasi pembelajaran yang lebih baik, meliputi:
- meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari Bahasa Inggris,
- siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran,
- siswa menjadi suka rela terlibat dalam berbagai kegiatan, dan lebih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada guru-guru Bahasa Inggris untuk menggunakan kartu flash sebagai strategi alternatif dalam kegiatan pembelajaran dan menerapkan atau menggunakan media ini dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam materi kosa kata untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata mereka.
Kata kunci : kartu flash, penguasaan kosa kata, penelitian tindakan kelas
Leave a Reply