HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Tema Meningkatkan Konsep Diri (Self Concept) Siswa

1.Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Metode Proyek dan Resitasi Ditinjau dari Kreativitas dan Konsep Diri (Self Concept) Siswa (Studi Kasus Materi Biologi ” Plantae ” di Kelas X Semester Dua)

 

Abstrak

Penelitian tentang ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 3 Klaten. Tujuan Penelitian ingin mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah menggunakan metode proyek dan metode resitasi, pengaruh kreativitas dan konsep diri terhadap prestasi belajar biologi siswa. Populasi penelitian : adalah siswa kelas X semeseter dua berjumlah tujuh kelas, sampel yang dipakai diambil secara purposive sampling empat kelas yakni, X A dan B diberi perlakuan metode proyek, XC dan D diberi perlakuan metode resitasi. Data penelitian dikumpulkan dari angket kreativitas dan konsep diri, serta tes prestasi siswa. Hipotesis di uji dengan Anava tiga jalan menggunakan desain faktorial 2x2x2.

 

Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :

  • Metode proyek maupun resitasi mata pelajaran biologi plantae , tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa (p= 0.833 > 0.05)
  • Kreativitas siswa berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa (p= 0,006<0.05);
  • Konsep diri tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (p = 0,639 > 0.05);
  • Interaksi antara metode pada pembelajaran berbasis masalah (Project-Based Learning) dan kreativitas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa,(p=0.022 > 0.05)
  • Tidak terdapat interaksi antara metode proyek maupun resitasi dan konsep diri, (.p=0,930 > 0.05);
  • Tidak terdapat interaksi antara kreativitas dan konsep diri siswa, (p=938> 0.05);
  • Tidak terdapat interaksi antara metode pada pembelajaran berbasis masalah (Project-Based Learning), kreativitas dan konsep diri, (p=0,955 > 0.05)

 

Key word :Pembelajaran berbasis masalah (Project-Based Learning), kreativitas, konsep diri (self concept), prestasi , Resitasi

 

 

2. Efektivitas Collaborative Learning terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Konsep Diri pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

 

Abstrak

Penelitian ini bert ujuan untuk :

  • menerangkan mana yang lebih baik antara prestasi belajar pada pelajaran matemat ika dalam Col laborative Learning dengan prestasi belajar dalam pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru atau pembelajaran konvensiona l,
  • menerangkan mana yang lebih baik antara prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri t inggi, dengan prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep dir i sedang, atau dengan prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri r endah,
  • mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan konsep diri terhadap prestasi belajar. Penelitian ini termasuk eksperimen semu yang dilakukan di Kelas V SD Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah pada Semester II Tahun Pelajaran 2008 – 2009.

 

Data penelitian ini berwujud nilai pre test untuk variabel prestasi belajar siswa awal (sebelum eksperimen), nilai po st test untuk variabel prestasi belajar siswa akhir (sesudah eksperimen), dan hasil pengisian angket konsep diri sebagai data variabel konsep diri. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan proportionate stratified random sampling dan cluster random sampling. Pengumpulan datanya dilakukan melalui tes uraian dan angket konsep diri. Teknik analisis datanya menggunakan ana lisis variansi univariate 2 jalan dengan sel tak sama.

 

Berdasarkan hasil analisis data dengan men ggunakan =5 %, diperoleh :

  • Untuk Fobs =10,366>F0,05;1;214 =3,89 diperoleh kesimpulan prestasi belajar pada pelajaran matemat ika dalam Col laborative Learning lebih baik daripada prestasi belajar pada pelajaran matematika dalam pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru atau pembelajaran konvensional baik secara umum maupun j ika dit injau dari set iap t ingkat konsep dir i yang dimiliki siswa ,
  • 2). Untuk Fobs =10,03 > F0,05;2;214 =3,04 prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri t inggi lebih baik dar ipada prestasi belajar siswa yang mempunyai t ingkat konsep diri sedang atau prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri rendah. Dengan pengujian lebih lanjut, diperoleh =5,987<2F0,05;2;214=6,08 yang berart i perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai t ingkat konsep diri yang t inggi dengan siswa yang mempunyai tingkat konsep diri yang sedang tidak signifikan sehingga dapat dikatakan prestasi siswa yang mempunyai konsep diri tinggi sama dengan siswa yang mempunyai konsep diri sedang. Selain itu, untuk = 23,543>2F0,05;2;214=6,08 dan = 7,273>2F0,05 ;2;214=6,08 diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri tinggi dan sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri rendah. Hasil analisa yang ke-3 diperoleh Fobs=3,92>F0,05;2;214=3,04 yang berarti terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan konsep diri terhadap prestasi belajar. Berdasarkan analisa komparasi ganda antar sel diperoleh hasil : 1). pendekatan Col laborative Learning dan pendekatan pembelajaran konvensional akan berbeda h silnya jika dikenakan pada siswa yang mempunyai konsep diri sedang dan tidak demikian halnya jika diberikan kepada siswa yang mempunyai konsep diri tinggi maupun konsep diri rendah, 2). Untuk ke lompok yang diberlakukan dengan Col laborative Learning, rataan prestasi siswa yang mempunyai konsep diri tinggi sama baiknya dengan rataan prestasi siswa yang mempunyai konsep diri sedang; 3). Untuk siswa yang diberi perlakukan berupa pembelajaran konvensional akan menghasilkan rataan prestasi yang sama untuk setiap tingkatan konsep diri. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa Collaborative Learning lebih efektif meningkatkan prestasi belajar jika dibandingkan pembelajaran konvensional pada siswa Kelas V SD Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2008-2009 bagi siswa yang mempunyai konsep diri sedang dan bagi siswa yang mempunyai konsep diri tinggi serta rendah, Collaborative Learning dan pembelajaran konvensional sama-sama efektif meningkatkan prestasi belajar

 

3. Eksperimentasi Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Konsep Diri Belajar Matematika Siswa Kelas VII di SMP Negeri Se-Kabupaten Blora

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

  • manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik bila menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Talk-Write (TTW), Numbered Head Together (NHT), atau pembelajaran konvensional,
  • manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, siswa dengan konsep diri tinggi, sedang, atau rendah,
  • pada masing-masing konsep diri (tinggi, sedang, dan rendah), manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik pada masing-masing model pembelajaran kooperatif Think-Talk-Write (TTW), Numbered Head Together (NHT), atau pembelajaran konvensional,
  • pada masing-masing model pembelajaran (model pembelajaran kooperatif Think-Talk-Write (TTW), Numbered Head Together (NHT), dan pembelajaran konvensional), manakah yang memberikan pretasi belajar lebih baik pada masing-masing tingkatan konsep diri siswa (tinggi, sedang dan rendah).

 

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3×3. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri se-Kabupaten Blora semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Banyak anggota sampel seluruhnya adalah 309 siswa yang terdiri dari 105 siswa di kelas eksperimen satu, 105 siswa di kelas eksperimen 2 dan 99 siswa di kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi siswa dan angket konsep diri. Uji instrumen tes yang digunakan adalah uji validitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas. Uji instrumen angket yang digunakan adalah uji validitas, konsistensi internal, dan reliabilitas. Uji normalitas menggunakan Lilliefors, uji homogenitas dengan uji Bartlett dan uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan sel tak sama. Uji hipotesis menggunakan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

 

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan :

  • prestasi belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW sama dengan menggunakan model pembelajaran NHT. Prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran TTW lebih baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional. Prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran NHT lebih baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional,
  • prestasi belajar matematika siswa yang memiliki konsep diri tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki konsep diri sedang. Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki konsep diri tinggi lebih baik dengan siswa yang memiliki konsep diri rendah. Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki konsep diri sedang sama dengan siswa yang memiliki konsep diri rendah,
  • pada tiap-tiap model pembelajaran, prestasi belajar matematika siswa yang memiliki konsep diri tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki konsep diri sedang, prestasi belajar matematika siswa yang memiliki konsep diri tinggi lebih baik dengan siswa yang memiliki konsep diri rendah, dan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki konsep diri sedang sama dengan siswa yang memiliki konsep diri rendah,
  • pada tiap-tiap konsep diri, prestasi belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW sama dengan menggunakan model pembelajaran NHT, prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran TTW lebih baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional, prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran NHT lebih baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional.

 

Kata kunci : Model pembelajaran Think Talk Write (TTW), Numbered Head Together (NHT), Prestasi Belajar Matematika, Konsep Diri.

 

 

4. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Two Stay Two Stray dan Make A Match pada Pokok Bahasan Logaritma Ditinjau dari Konsep Diri Akademis Siswa SMK Kelompok Teknologi Kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 Se-Kabupaten Kebumen

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

  • manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, kooperatif tipe Make a Match atau konvensional,
  • manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang mempunyai konsep diri akademis tinggi, sedang, atau rendah,
  • pada masing-masing tingkatan konsep diri akademis manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, kooperatif tipe Make a Match atau konvensional.

 

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan disain faktorial 3×3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Kelompok Teknologi Se-Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Banyaknya anggota sampel 301 siswa, dengan rincian 105 siswa pada kelas eksperimen satu, 104 siswa pada kelas eksperimen dua dan 92 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket konsep diri akademis siswa. Uji coba instrumen tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas, sedangkan uji coba instrumen angket konsep diri akademis meliputi uji validitas isi, reliabilitas dan konsistensi internal. Uji prasyarat dilakukan dengan metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Uji keseimbangan terhadap tiga kelompok populasi menggunakan uji anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis yang digunakan adalah anava dua jalan dengan sel tak sama.

 

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan:

(1) model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan pembelajaran konvensional, serta model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

(2) prestasi belajar matematika pada siswa yang mempunyai konsep diri akademis tinggi dan siswa yang mempunyai konsep diri akademis sedang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai konsep diri akademis rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai konsep diri akademis tinggi sama dengan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai konsep diri akademis sedang.

(3) pada siswa yang mempunyai konsep diri akademis tinggi dan rendah, model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, Make a Match dan pembelajaran konvensional memberikan prestasi belajar matematika yang sama, sedangkan pada siswa yang mempunyai konsep diri akademis sedang, model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan Make a Match memberikan prestasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, disisi lain model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan kooperatif tipe Make a Match memberikan prestasi belajar matematika yang sama.

 

Kata kunci: Two Stay Two Stray, Make a Match, Konvensional, Konsep Diri Akademis.

 

 

5. Hubungan antara Konsep Diri dan Dukungan Sosial dengan Kesiapan Menghadapi Praktek Klinik Kebidanan pada Mahasiswa Tingkat I Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta

 

Abstrak

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini mencapai 359 per 100 ribu kelahiran. Penyebab kematian ibu yang terbanyak adalah perdarahan, eklampsia, dan infeksi. Sehingga diperlukan tenaga kesehatan yang terampil. Mahasiswa kebidanan sebagai calon tenaga kesehatan membutuhkan pengalaman serta ketrampilan dalam menghadapi kasus yang dijumpai di masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya kesiapan dalam menghadapi praktek klinik kebidanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan dukungan sosial dengan kesiapan menghadapi praktek klinik kebidanan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat I Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta yang berjumlah 78 orang dan jumlah sampel 40 orang dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dengan menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsep diri dan dukungan sosial dengan kesiapan menghadapi praktek klinik kebidanan dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara konsep diri dan dukungan sosial secara bersama-sama dengan kesiapan menghadapi praktek klinik kebidanan dengan hasil regresi penelitian Fhitung (45,452) > Ftabel (3,252), R2 = 0,711 artinya sebesar 71,1% variabel kesiapan praktek klinik kebidanan dipengaruhi oleh konsep diri (SE = 49,8%) dan dukungan sosial (SE = 21,3%).

 

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara konsep diri dan dukungan sosial dengan kesiapan menghadapi praktek klinik kebidanan.

 

6. Hubungan Konsep Diri dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar pada Mata Kuliah Askeb II

 

Abstrak

Tujuan : prestasi belajar akan meningkat apabila ada konsep diri yang positif serta keaktifan mahasiswa melalui kebiasaan belajar yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan hubungan konsep diri dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar pada mata kuliah Askeb II.

 

Metode : desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu rancangan penelitian dimana pengukuran variabel diukur dalam satu waktu. Waktu penelitian bulan Juli – Oktober tahun 2010 di Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar dengan populasi 120 mahasiswa. Sampel yang digunakan 82 mahasiswa dengan menggunakan teknik random sederhana. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsep diri dan kebiasaan belajar, sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan IPK mata kuliah Askeb II. Análisis data menggunakan uji normalitas data, uji linieritas dan uji regresi ganda dengan ? 0,05.

 

Hasil : penelitian ada hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan prestasi belajar mahasiswa Akbid Mitra Husada Karanganyar pada mata kuliah Askeb II dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,014 dan uji t hitung pada konsep diri sebesar 4,218 dengan signifikansi 0,000 ( 0,000<0,05 ), ada hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Akbid Mitra Husada Karanganyar pada mata kuliah Askeb II dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,009 dengan thitung sebesar 10,421 dan signifikansi 0,000 ( 0,05 ), ada hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Akbid Mitra Husada Karanganyar pada mata kuliah Askeb II dengan R 2 sebesar 25,60 % dan nilai F hitung = 13,559 dengan taraf signifikansi 0,000 ( 0,000 < 0,05 ). Kesimpulan : simpulan dari penelitian ini adalah konsep diri yang positif dan kebiasaan belajar yang teratur dapat meningkatkan prestasi belajar.

 

7. Hubungan Konsep Diri dan Metakognitif dengan Prestasi Belajar Askeb I Mahasiswa D III Kebidanan Akbid Ummi Khasanah Bantul Yogyakarta

 

Abstrak

Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang. Perkembangan tersebut membantu pembentukan pandangan dan perasaaan terhadap kemampuan dalam mencapai keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan :

  • Mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar,
  • Mengetahui hubungan metakognitif dengan prestasi belajar,
  • Mengetahui hubungan konsep diri dan metakognitif dengan prestasi belajar.

 

Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah adalah mahasiswa DIII Kebidanan Akbid Ummi Khasanah Bantul Yogyakarta dan sampel penelitian adalah mahasiswa semester II. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan nilai UTS mata kuliah Askeb I. Analisa data menggunakan Kendall Tau dan Regresi Logistik Ordinal. Ada hubungan signifikan konsep diri dengan prestasi belajar, diperoleh nilai sig. (2 tailed)<0,05 yaitu 0,000<0,05. Ada hubungan signifikan metakognitif dengan prestasi belajar, diperoleh nilai sig. (2 tailed)<0,05 yaitu 0,000<0,05. Ada hubungan positif dan signifikan konsep diri dan metakognitif secara bersamasama dengan prestasi belajar, diperoleh nilai sig.<0,05 dan estimasi bernilai positif.

 

Kata Kunci : Konsep Diri, Metakognitif, Prestasi belajar

 

 

8. Hubungan Konsep Diri dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan IV Mahasiswa Kebidanan

 

Abstrak

 

Latar Belakang: Kualitas mahasiwa dapat dilihat dari prestasi akademik yang diraihnya sehingga mahasiswa dituntut tidak hanya berdiam diri saja, oleh karena itu menciptakan mata rantai masalah yang berakar dari dalam diri yaitu problem konsep diri dan motivasi belajar mahasiswa dimana konsep diri positif dan motivasi belajar yang baik akan menciptakan prestasi belajar yang baik begitupun sebaliknya. Subjek dan Metode: Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Respati Yogyakarta, dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai bulan Mei 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 205 mahasiswa, sedangkan sampel berjumlah 136 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah Proportional Simple Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data dokumen. Analisis bivariat menggunakan analisis korelasi Product Moment sedangkan analisis multivariat menggunakan Regresi Linear Berganda.

 

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri mempunyai hubungan positif dan signifikan (rhitung 0,572), motivasi belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan (rhitung 0,594) dengan prestasi belajar. Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda , ada hubungan antara konsep diri dan motivasi belajar dengan prestasi belajar dengan nilai Fhitung sebesar 51,891, nilai R square sebesar 0,438 serta sumbangan efektif konsep diri sebesar 20,09623% dan sumbangan efektif motivasi belajar sebesar 23,73416%.

 

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan prestasi belajar, terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dan motivasi belajar dengan prestasi belajar.

 

 

9. Pengaruh Peran Orang Tua, Lingkungan Sosial dan Konsep Diri terhadap Kecemasan Menghadapi Sindrom Premenstruasi di SMA Gondangrejo Karanganyar

 

Abstrak

Latar belakang: Banyak wanita mengalami ketidaknyamanan dan kecemasan menjelang menstruasi datang hal inik hususnya sering terjadi pada awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi tersebut antaralain rasa tidak nyaman pada daerah perut sampai masalah ketidak stabilan emosi, kondisi ini yang dikenaldengansindrom premenstruasi.

 

Metode : Jenis penelitian asosiatif dengan pendekatan cross sectional.Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Gondangrejo Karanganyar bulanMei 2014.Populasipenelitian siswi SMA Negeri Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 kelas X denganjumlah 157 siswi.Sampelsebanyak 113 responden dengan teknik simple random sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda.

 

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh peran orang tua terhadap kecemasan menghadapi sindrom premenstruasi. Nilai koefisien regresi variable peran orang tua adalah negative hal ini berarti bahwa semakin baik peran orang tua maka kecemasan menghadapi sindrom premenstruasi semakin menurun.Ada pengaruh lingkungan social terhadap kecemasan menghadapi sindrom premenstruasi.Nilai koefisien regresi variable lingkungan social adalah negative hal ini berarti bahwa semakin baiklingkungan social maka kecemasan menghadapi sindrom premenstruasi semakin menurun.Ada pengaruh konsep diri terhadap kecemasan menghadapi sindrom premenstruasi.

 

Kesimpulan : Nilai koefisien regresi variable konsep diri adalah negative hal ini berarti bahwa semakin baik lingkungan social maka kecemasan menghadapi sindrom premenstruasi semakin menurun. Ada pengaruhperan orang tua, lingkungan social dan konsep diriterhadap kecemasan menghadapi sindrom premenstruasi dengan nilai koefisien determinasi sebesar 41,1% sedangkansebanyak 58,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian.

 

 

10. Pengaruh Konsep Diri dan Metode Bimbingan Laboratorium terhadap Nilai Uji Kompetensi Post Natal Care

 

Abstrak

Latar Belakang : Keberhasilan pendidikan tidak hanya tergantung pada pendidik dan kurikulum yang bagus saja, tetapi metode yang digunakan juga mempengaruhi pembelajaran, terutama metode bimbingan laboratorium. Selain itu, mahasiswa dituntut untuk mempunyai konsep diri yang baik sehingga dapat meraih nilai ujian dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konsep diri dan metode bimbingan laboratorium terhadap nilai uji kompetensi post natal care.

 

Subyek dan Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik eksperimental dengan desain eksperimental quasi “after only with control quasi experimental design”. Jumlah sampel yang digunakan 60 mahasiswa Program Studi D III Kebidanan dengan teknik simple random sampling. Variabel independent terdiri dari konsep diri dan metode bimbingan laboratorium, Variabel dependent adalah nilai uji kompetensi post natal care. Data dianalisis dengan analisis regresi linier ganda.

 

Hasil : Tidak ada pengaruh konsep diri terhadap nilai uji kompetensi PNC (b < -0.072, CI 95% : (-0.349) – 0.205 ; p : 0.604). Ada sedikit perbedaan tapi tidak signifikan metode bimbingan laboratorium terhadap nilai uji kompetensi PNC (b<0.537, CI 95% : -2.034 – 3.108 ; p:0.677 ).

 

Simpulan : Tidak ada pengaruh yang signifikan konsep diri dan ada sedikit perbedaan tetapi tidak signifikan metode bimbingan belajar terhadap nilai uji kompetensi post natal care.

 

 

11. Pengaruh Konsep Diri dan Kemandirian terhadap Prestasi Belajar Histologi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKI Jakarta

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap Prestasi belajar Histologi mahasiswa FK UKI, Pengaruh kemandirian terhadap Prestasi belajar Histologi mahasiswa FK UKI, Pengaruh konsep diri dan kemandirian terhadap Prestasi belajar Histologi mahasiswa FK UKI Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey deskriptif analistik. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran UKI yang mengambil mata kuliah Histologi sebanyak 190 orang. Sedangkan sampel penelitian diambil dengan metode simple random sampling, yaitu sebesar 38 mahasiswa. Instrumen pengumpulan data disusun dalam angket yang menggunakan skala model Likert. Analisis data dilakukan pada taraf signifikansi 95 %. Temuan penelitian adalah sebagai berikut:: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Konsep Diri (X1) terhadap Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y) Dari hasil analisis regresi dan korelasi menunjukkan bahwa hubungan variabel Konsep Diri (X1) dengan variabel Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y) memiliki koefisien korelasi sebesar = 0,823. Dari angka korelasi ini maka taksiran koefisien determinasinya sebesar = 0,677. Angka tersebut menunjukkan bahwa 67,70 % variansi yang ada pada variabel Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y) dapat diprediksi oleh variabel Konsep Diri (X1) melalui regresi ? = -13,459 + 0,424 X1. Koefisien regresi variabel Konsep Diri (X1) terhadap variabel Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y) adalah 0,424. Angka tersebut menunjukkan bahwa apabila Konsep Diri meningkat sebanyak satu unit skor, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI sebesar 0,424 unit skor dengan konstanta -13,459. Berdasarkan hasil pengujian signifikansi ternyata bahwa korelasi X1 dengan Y sangat signifikan, hal ini disebabkan karena thitung = 8,684 dan ttabel pada ? = 0,05 sebesar 2,02 dan untuk ? = 0,01 sebesar 2,70. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel Konsep Diri (X1) dengan variabel Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Konsep Diri dengan Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI teruji kebenarannya. Hal ini berarti semakin tinggi Konsep Diri maka semakin tinggi pula Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI . Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Kemandirian (X2) terhadap Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y)

 

Dari hasil analisis regresi dan korelasi menunjukkan bahwa koefisien korelasi untuk hubungan kedua variabel adalah sebesar = 0,786. Dari angka korelasi ini maka taksiran koefisien determinasinya sebesar = 0,617. Angka tersebut menunjukkan bahwa 61,70 % variansi yang ada pada variabel Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y) dapat diprediksi oleh variabel Kemandirian Belajar (X2) melalui regresi ? = -10,908 + 0,304 X2. Koefisien regresi variabel Kemandirian Belajar (X2) terhadap variabel Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y) adalah 0,304. Angka tersebut menunjukkan bahwa apabila Kemandirian Belajar meningkat sebanyak satu unit skor, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI sebesar 0,304 unit skor dengan konstanta -10,908. Berdasarkan hasil pengujian signifikansi ternyata bahwa korelasi X2 dengan Y sangat signifikan, hal ini disebabkan karena thitung = 7,620 dan ttabel pada ? = 0,05 sebesar 2,02 dan untuk ? = 0,01 sebesar 2,70. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kemandirian Belajar (X2) dengan Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kemandirian Belajar dengan Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI teruji kebenarannya. Hal ini berarti semakin tinggi Kemandirian Belajar maka semakin tinggi pula Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI . Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Konsep Diri (X1) dan Kemandirian Belajar (X2) terhadapPrestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y) Perhitungan korelasi ganda antara variabel X1 dan variabel X2 secara bersama-sama dengan variabel Y memiliki koefisien korelasi sebesar = 0,835. Dari angka korelasi ini maka taksiran koefisien determinasinya sebesar = 0,698. Angka tersebut menunjukkan bahwa 69,80 % variansi yang ada pada variabel Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y) dapat diprediksi oleh variabel Konsep Diri (X1) dan Kemandirian Belajar (X2) melalui regresi ? = -14,420 + 0,294 X1 + 0,113 X2. Uji keberartian dengan menggunakan uji F menghasilkan Fhitung sebesar 40,435 dan Ftabel pada ? = 0,05 sebesar 3,23 dan untuk ? = 0,01 sebesar 5,28. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Konsep Diri (X1) dan Kemandirian Belajar (X2) secara bersama-sama dengan Prestasi belajar Histologi Mahasiswa FK UKI (Y). Kesimpulannya Terdapat pengaruh positif konsep diri terhadap Prestasi belajar Histologi mahasiswa FK UKI, Terdapat pengaruh positif kemandirian terhadap Prestasi belajar Histologi mahasiswa FK UKI.

 

Terdapat pengaruh positif konsep diri dan kemandirian secara bersama-sama terhadap Prestasi belajar Histologi mahasiswa FK UKI.

 

12. Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching And Learning) dalam Pembelajaran Sejarah terhadap Sikap Nasionalisme Ditinjau dari Konsep Diri (Studi Eksperimen pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Madya Surakarta)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

  • Perbedaan pengaruh antara model Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan konvensional dalam pembelajaran sejarah di kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Madya Surakarta terhadap sikap nasionalisme siswa,
  • Perbedaan pengaruh sikap nasionalisme siswa antara yang memiliki konsep diri tinggi dan rendah di kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Madya Surakarta,
  • Interaksi antara model pembelajaran dan konsep diri terhadap sikap nasionalisme di kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Madya Surakarta.

 

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa SMP Kelas IX di Kota Madya Surakarta semester I Tahun Pelajaran 2011/2012. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage sampling. Berdasakan teknik tersebut diperoleh 90 siswa : 30 siswa SMP N 19 Surakarta sebagai kelompok eksperimen, 30 siswa SMP N 25 Surakarta sebagai kelompok kontrol, dan 30 siswa SMP N 24 Surakarta sebagai kelompok uji coba. Penelitian ini menggunakan koesioner dalam pengumpulan data tentang konsep diri dan sikap nasionalisme. Analisis hasil penelitian menggunakan teknik analisis varians (ANAVA) dua jalur (2 x 2).

 

Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan :

  • Terdapat perbedaan pengaruh antara model Contextual Teaching and Learning (CTL) dan konvensional terhadap sikap nasionalisme pada siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Madya Surakarta dengan Fhitung = 93,922 > Ftabel (a = 0,05) = 4,00 taraf signifikansi 0,05, hal ini berarti H0 ditolak;
  • Terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki konsep diri rendah dan tinggi terhadap sikap nasionalisme siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Madya Surakarta dengan Fhitung = 84,646 > Ftabel (a = 0,05) = 4,00 taraf signifikansi 0,05, hal ini berarti H0 ditolak;
  • Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan konsep diri terhadap sikap nasionalisme siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Madya Surakarta dengan Fhitung = 1,391 < Ftabel (a = 0,05) = 4,00 taraf signifikansi 0,05, hal ini berarti H0 diterima.

 

Kata Kunci : Sikap Nasionalisme, Model Contextual Teaching and Learning (CTL), Konsep Diri.

 

13. Pengaruh Motivasi, Prestasi dan Konsep Diri terhadap Kesiapan Praktek Klinik Kebidanan Bagi Mahasiswa Tingkat II Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kabupaten Kediri

 

Abstrak

Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kematian ibu yang cukup tinggi yaitu sekitar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan, dan nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Sehingga diperlukan ketrampilan dari tenaga kesehatan. Ketrampilan tenaga kesehatan sangat terkait dengan pengalaman dan pendidikan yang telah dijalani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adakah pengaruh motivasi, prestasi dan konsep diri terhadap kesiapan pembelajaran klinik kebidanan bagi mahasiswa tingkat II Akademi Kebidanan Pamenang. Desain penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Dilaksanakan pada Desember 2009 di Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri.

 

Variabel independent penelitian ini adalah : Motivasi, Prestasi dan Konsep Diri. variabel dependennya Kesiapan Belajar. Populasi penelitian ini adalah 100 mahasiswa, sampel yang diambil adalah 80 dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan nilai indeks prestasi kumulatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda dengan ? = 0,05, pendekatan asumsi klasik sebagai syarat uji regresi ganda.

 

Hasil penelitian ini terdapat pengaruh motivasi dan konsep diri terhadap kesiapan pembelajaran klinik dengan nilai koefisien regresi 0,39 dan 0,151 (t = 4,051 dan 2,244), prestasi kurang berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan pembelajaran klinik dengan nilai koefisien regresi 2,27 (uji t =0,486) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi, prestasi dan konsep diri terhadap kesiapan pembelajaran klinik dengan nilai R2 = 0,259 dan Nilai F = 10,224 signifikansi =0,000 < 0,05 artinya sebesar 25,9 % variasi kesiapan belajar mahasiswa dijelaskan oleh variabel motivasi, prestasi dan konsep diri, sisanya 74,1 % ditentukan oleh faktor lain dan secara simultan variabel motivasi, prestasi dan konsep diri dapat menerangkan kesiapan belajar mahasiswa.

 

Dari hasil penelitian disarankan kepada pendidik untuk mengembangkan strategi belajar dalam pemecahan masalah dan ketrampilan teknikal (profesional) meningkatkan motivasi dan konsep diri, serta diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor yang mempengaruhi kesiapan klinik.

 

 

14. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Metode Demontrasi dan Diskusi Ditinjau dari Konsep Diri Siswa (Studi Kasus Pada Materi Pengukuran Kelas VII di SMP Negeri I Ngancar Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009)

 

Abstrak

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui :

  • Pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan metode demontrasi dan diskusi terhadap prestasi belajar fisika.
  • Pengaruh tingkat konsep diri siswa terhadap prestasi belajar fisika.
  • Interaksi antara metode demontrasi dan metode diskusi pada pembelajaran berbasis masalah dengan tingkat konsep diri siswa terhadap prestasi belajar fisika.

 

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2008 – April 2009, menggunakan metode eksperimen dengan mengambil dua kelompok secara acak. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngancar Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang diambil secara acak dengan melalui undian, sebagai kelas eksperimen pertama adalah kelas VII A, sedangkan untuk kelas eksperimen kedua adalah kelas VII B. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode tes dan angket. Data dianalisis dengan tehnik Anava dua jalan sel tidak sama dengan uji lanjut Anava menggunakan uji schefee’.

 

Hasil analisis didapatkan :

  • Terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran berbasis masalah dengan metode demontrasi dan metode diskusi terhadap prestasi belajar fisika, sebab FA = 5,6047 lebih besar dari tabel F tabel = 3,9200.
  • Terdapat pengaruh tingkat konsep diri siswa tinggi dengan tingkat konsep diri rendah terhadap prestasi belajar fisika, sebab FB = 8,6834 lebih besar dari F tabel = 3,9200.
  • Terdapat interaksi antara metode demontrasi dan metode diskusi pada pembelajaran berbasis masalah dengan tingkat konsep diri siswa terhadap prestasi belajar fisika, sebab FAB= 3,6842 lebih besar dari F tabel = 3,9200.

 

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa :

  • (1). Terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran berbasis masalah dengan metode demontrasi dan penggunaan pembelajaran berbasis masalah dengan metode diskusi terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok pengukuran. (2). Terdapat pengaruh tingkat konsep diri siswa tinggi dengan tingkat konsep diri siswa rendah terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok pengukuran. Siswa yang mempunyai tingkat konsep diri tinggi cenderung memperoleh prestasi belajar fisika yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tingkat konsep dirinya rendah.
  • (3). Terdapat interaksi antara metode demontrasi dan metode diskusi pada pembelajaraan berbasis masalah dengan tingkat konsep diri siswa terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok pengukuran.

 

15. Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PKU Muhammadiyah Surakarta

 

Abstrak

 

LATAR BELAKANG : Kesuksesan belajar mahasiswa dapat dilihat dari prestasi akademik yang diraihnya. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal muncul dari dalam diri siswa, seperti kemampuan motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan psikis, sedangkan faktor eksternal muncul dari luar diri siswa, seperti lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.

 

TUJUAN : Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsep diri, dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar JENIS PENELITIAN : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PKU Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 40 responden. Analisis data menggunakan regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi dengan program SPSS.

 

HASIL PENELITIAN : Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan (Askeb) I pada mahasiswa STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, dengan nilai t hitung variabel konsep diri adalah sebesar 3,361 dengan signifikansi 0,002 < 0,05. Lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mata kuliah ASKEB I, dengan nilai t hitung variabel konsep diri adalah sebesar 3,747 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Konsep diri dan lingkungan belajar berpengaruh secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata kuliah ASKEB I pada mahasiswa STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta dengan nilai F hitung sebesar 33,853 dengan p value 0,000 < 0,05.

 

SIMPULAN :

  • Konsep diri berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan (Askeb) I,
  • Lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan (Askeb) I,
  • Konsep diri dan lingkungan belajar berpengaruh secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan (Askeb) I pada mahasiswa (STIKES) PKU Muhammadiyah Surakarta

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?