HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Perilaku Seksual Pranikah Remaja Tahun 2020

 

CONTOH TESIS NO.1 PERILAKU SEKS PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Seks Pranikah Di Kalangan Remaja Kota Surakarta)

Abstrak

Upaya pencegahan perilaku seks bebas dapat dilakukan dengan 1) Secara intern (dari dalam), yaitu harus menanamkan pada diri sendiri, dan keyakinan yang tulus untuk melaksanakan ajaran Islam secara utuh dan murni. Kesadaran tersebut tentunya didukung dengan memperbanyak membaca buku-buku keagamaan, sering menghadiri acara pengajian dan seminar keagamaan, berkumpul/mencari temanteman yang tepat misalnya yang rajin menjalankan ibadah dan yang rajin dan menjalankan ibdah dan yang pengetahuan agamanya lebih tinggi sehingga dapat mengingatkan kita jika berbuat salah. 2) Secara extern (dari luar) yaitu perubahan itu juga harus didukung dari luar. Dukungan itu bisa dari keluarga (orang tua) yaitu dengan menerapkan kedisiplinan beragama sejak dini, menciptakan lingkungan tempat tinggal yang agamis.. Kemudian dari lingkungan dengan mengikuti kegiatankegiatan keagamaan misalnya di kampus seperti UKMI, SKI yang mempunyai kajian keagamaan secara kontinyu.

BAB I

Perubahan sosial mulai terlihat dalam persepsi masyarakat yang pada mulanya meyakini seks sebagai sesuatu yang sakral menjadi sesuatu yang tidak sakral lagi, maka saat ini seks sudah secara umum meluas di permukaan masyarakat. Ditambah dengan adanya budaya permisifitas seksual pada generasi muda tergambar dari pelaku pacaran yang semakin membuka kesempatan untuk melakukan tindakan-tindakan seksual juga adanya kebebasan seks yang sedang marak saat ini telah melanda kehidupan masyarakat yang belum melakukan perkawinan. Bahkan aktivitas seks pra-nikah tersebut banyak terjadi di kalangan remaja dan pelajar yang sedang mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah.

Teknik Analisis

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Dalam model ini ada tiga komponen analisis, yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

CONTOH TESIS NO.2 Gambaran perilaku seksual pada remaja

Abstrak

Hasil:Menunjukan  perilaku  seksual  pada  remaja  kurang  dari  setengahnya  memiliki  kategoriberisiko  sebanyak 100 remaja(37,3%). Padadata demografi hasilnya sejalan dengan penelitian lain bahwa umur 16 tahun banyak terjadi penyimpangan seksual.

BAB I

Adanya  persepsi  bahwa  dirinya  memiliki  resiko yang lebih rendah atau tidak beresiko sama sekali yang    berhubungan    dengan    perilaku    seksual, semakin  mendorong  remaja  memenuhi  dorongan seksualnya  pada  saat  sebelum  menikah.  Persepsi ini  disebut  persepsi vulner  ability.Perilaku seksual pada    remaja    SMA    tersebut    mengindikasikan kerawanan terhadap kejadian penyakit kelamin jika kegiatan tersebut berlanjut atau mengarah kepada yang  lebih  buruk,  penyakit  tersebut  diantaranya penyakit kutil kelamin (genital Warts), Gonorrhoea, Chlamydia,    Urethritis,    Sifilis,    Herpes    Genital, Trichomonas  dan  bahkan  sampai  menyebabkan HIV/AIDS (Verawaty, & Rahayu 2012;Pujiningtyas, 2014).

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan deskriptif quantitative, populasinya  semuasiswa  siswikelas XI dan Kelas XII diSMAN X Garut.Teknik sampel yang  digunakan dengan  metodestratified  random sampling dan  rumus  slovin  didapatkan  sejumlah sampel  268  responden.

 

CONTOH TESIS NO.3 SIKAP REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DITINJAU DARI TINGKAT PENALARAN MORAL

Abstrak

Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada hubungan postif yang signifikan antara tingkat penalaran moral dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Hal ini berarti variabel tingkat penalaran moral dapat digunakan sebagai salah satu prediktor untuk mengukur sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah.

BAB I

Perilaku seksual pranikah remaja pada hakekatnya adalah suatu perilaku yang timbul untuk memenuhi dorongan seksual terhadap lawan jenis, yang dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan atau sebelum menikah. Dalam kehidupan nyata, terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah remaja, salah satunya adalah tingkat penalaran moral. Penalaran moral membentuk mekanisme pemikiran, penilaian serta pertimbangan remaja dalam menyakini serta melihat konsekuensi yang akan didapat dari sikap yang remaja pilih saat menyikapi perilaku seksual pranikah.

Teknik Analisis

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 15 dengan analisis product moment untuk mengukur hubungan antara tingkat penalaran moral dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah.

 

CONTOH TESIS NO.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA SMA DI SURAKARTA

Abstrak

Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pengetahuan, sumber informasi, pemahaman tingkat agama, dan peranan keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja SMA di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crosssectional, yang dilengkapi pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 15-18 tahun yang bersekolah SMA di Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMA di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 6, SMA Batik 2 Surakarta, dan SMA Warga Surakarta kelas 2 yang pernah atau sedang pacaran dengan jumlah 1158 siswa, dengan sampel 114 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple random sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic chi square (X2 ) dan regresi ganda (multiple regression), dengan tingkat kepercayaan ? = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pengetahuan p=0,022 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,129), pemahaman tingkat agama p=0,002 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,315), sumber informasi p=0,022 (p<0,05) dengan nilai koefisien (0,201), dan peranan keluarga p=0,000 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,394). Sehingga dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan, pemahaman tingkat agama, sumber informasi, dan peranan keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja SMA di Surakarta.

BAB I

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku reproduksi remaja di antaranya adalah faktor keluarga. Remaja yang melakukan hubungan seksual sebelum menikah banyak di antaranya berasal dari keluarga yang bercerai atau pernah cerai, keluarga dengan banyak konflik dan perpecahan (Kinnaird, 2003). Hubungan orang tua remaja, mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung dengan perilaku seksual pranikah remaja. Hasil penelitian yang dilakukan Soetjiningsih (2006) menunjukkan, makin baik hubungan orang tua dengan anak remajanya, makin rendah perilaku seksual pranikah remaja. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja paling tinggi adalah hubungan antara orang tua dengan remaja, tekanan teman sebaya, pemahaman tingkat agama (religiusitas), dan eksposur media pornografi.

Teknik Analisis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univarier dan Bivariat.

CONTOH TESIS NO.5 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 13 AMBON

Abstrak

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 320 sampel siswa/siswi terdapat 48 (15,0%) siswa/siswi yang memiliki perilaku seksual pranikah tinggi. Perilaku seksual menyimpang yang dilakukan oleh siswa/siswi tersebut berupa mastrubasi/onani 29,7%, berciuman bibir 13,8%, petting (mendekatkan alat kelamin) 3,4%, oral seks 1,6% dan intercourse 2,2%. Oleh karena itu, guru dan orang tua sudah sewajarnya memberikan pengetahuan berupa informasi tentang seks kepada remaja sejak awal dan memberikan pengawasan kepadanya agar terhindar dari perilaku seksual menyimpang.

BAB I

Remaja merupakan masa peralihan antara tahap anak-anak dan tahap remaja yang meskipun telah matang secara organ seksual tetapi emosi dan kepribadiannya masih labil, hal ini yang membuat remaja rentan terhadap godaan dalam lingkungan pergaulannya. Perilaku seksual sendiri merupakan gejala bentuk perilaku yang didorong oleh hasrat seksual , baik dengan lawan jenis maupun sesame jenis. Bentuk perilaku seksual meliputi mastrubasi/onani , kissing, oral, petting, intercourse.

Teknik Analisis

Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat.

CONTOH TESIS NO.6 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRA NIKAH PADA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN PIK-R DI SMA KAB. BANTUL TAHUN 2017

Abstrak

Tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R (p-value=0.40). Selanjutnya ada hubungan antara sikap terhadap kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R (p-value 0.04)

BAB I

Sepanjang tahun 2015 ada sebanyak 28.886 remaja puteri berusia 10-19 tahun di dunia, meninggal akibat komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas yang di karenakan kehamilan pada usia muda dan kehamilan tidak diinginkan. D.I Yogyakarta tercatat ada 1.078 remaja usia sekolah yang sudah pernah melahirkan, dan 976 diantaranya adalah kehamilan tidak diinginkan. Dan pada tahun 2016 angka kejadian kehamilan pada remaja usia 15 tahun- 17 tahun 11 bulan terjadi paling banyak di Bantul dengan jumlah 110 kejadian. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah, dan diantaranya ialah pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi.

Kerangka Konsep

 

 

 

 

 

Teknik Analisis

Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariate.

CONTOH TESIS NO.7 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH DI SMK TAMAN SISWA NANGGULAN TAHUN 2017

Abstrak

Angka Kematian perempuan yang tinggi diperparah dengan banyaknya kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) yang terjadi pada perempuan menikah maupun pada remaja. Salah satu penyebab dari kehamilan tidak diinginkan adalah perilaku seksual pranikah, sebelum adanya perilaku seksual pranikah terbentuk sikap seksual yang negatif (mendukung). Salah Satu faktor dalam pembentukan sikap yaitu lembaga pendidikan dan lembaga agama. Pengetahuan yang terbatas dalam kesehatan reproduksi remaja mengakibatkan sikap seksual pranikah yang negatif. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan sikap seksual pranikah di SMK Taman Siswa Nanggulan tahun 2017. Metode Penelitian ini adalah Survei Analitik, jenis penelitian menggunakan Observasional dengan pendekatan waktu cross sectional, pengambilan sampel menggunakan purposive samplingyaitu yang digunakan subyek pada kasusdalah 80 remaja yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, pengumpulan data menggukan kuesioner dan dibagikan kepada responden, dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan analisis chi square. Hasil Penelitian ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan sikap seksual pranikah, p-value 0,000 (? = 0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja yang signifikan dengan sikap seksual pranikah

BAB I

Kesehatan seksual didefinisikan sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan seksualitas. Sedangkan hak reproduksi adalah hak untuk mencapai standar kesehatan seksual dan reproduksi optimalnya. Termasuk hak untuk membuat keputusan terkait reproduksi tanpa adanya diskriminasi dan kekerasan. Informasi yang lengkap dan juga penanaman nilai serta norma agama bisa menjadi bekal penangkal kejahatan seksual terhadap anak dan remaja. (www.kesehatanreproduksi,2016).

Kerangka Berpikir

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Teknik Analisis

Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat.

 

CONTOH TESIS NO.8 PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA KOST (STUDI KASUS PADA PERGURUAN TINGGI “X” DI WILAYAH JAKARTA BARAT)

Abstrak

Salah satu masalah remaja yang paling kompleks adalah seks bebas. Mahasiswa berpura-pura dalam kelompok remaja dengan rentang usia 18-24 tahun. Karena kampus mereka jauh dari rumahnya, kebanyakan memilih tinggal di kost. Kurangnya pengawasan orang tua dan kontrol sosial yang lemah di lingkungan kos memperburuk perilaku seksual mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku seksual pranikah mahasiswa sarjana di Universitas “X” di Wilayah Jakarta Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam. Populasi yang diteliti adalah 6 informan yang tinggal di pesantren rumah dan 8 informan triangulasi yang terdiri dari 4 teman dekat dan 4 orang pacar yang tinggal di kost. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor itu Penyebab mahasiswa melakukan seks bebas karena besarnya tunjangan itu dorong mereka untuk mencoba hal-hal baru, pengaruh lingkungan sekitar seperti teman, sahabat atau pacar, kurangnya sikap yang tidak peduli tentang batas pertemanan dari lawan jenis, kurangnya pengawasan dari pemilik rumah kos, percaya pada stigma bahwa aturan dibuat untuk itu rusak, pendidikan seks dini yang diberikan dari orang tua kepada anaknya masih sangat tabu, dan informasi media yang semakin mudah diakses.

BAB I

Mahasiswa tergolong kedalam kelompok remaja usia 18 sampai 24 tahun.Remaja yang baru memasuki dunia perkuliahan memiliki keinginan untuk hidup mandiri dan jauh dari orang tua.Salah satu caranya adalah dengan tinggal di kostkostan.Kontrol orang tua yang kurang, ditambah kontrol social yang lemah di lingkungan kostkostan, membuat mahasiswa berani menanggung segala macam resiko atas perbuatannya tanpa berpikir panjang, salah satunya adalah melakukan hubungan seksual pranikah.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus.Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena peneliti bermaksud untuk mengetahui perilaku seksual pranikah pada mahasiswa kost di Perguruan Tinggi “X” wilayahJakarta Barat secara lebih mendalam.

 

CONTOH TESIS NO.9 HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI ELEKTRONIK TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA

Abstrak

Remaja dalam pertumbuhan dan perkembangannya merupakan kelompok agregasi yang berisiko terhadap gangguan kesehatan, termasuk seksual remaja tingkah laku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pornografi dari media elektronik dengan seks remaja perilaku di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel 99 responden. Pengambilan data menggunakan formulir quisioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara frekuensi pornografi dengan hubungan seksual remaja perilaku (p value: 0,000 <0,05) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara kuantitas materi porno dengan media elektronik terhadap perilaku seksual remaja (p value: 0,966; 0,057> 0,05). Direkomendasikan untuk Pemerintah dan Departemen Komunikasi Informasi untuk memantau pornografi di media elektronik, keluarga dapat mengamati aktivitas remaja, dan guru dapat meningkatkan aktivitas positif bagi remaja.

BAB I

Meningkatnya kejadian HIV AIDS dan kehamilan di luar nikah serta penyakit menular seksual lainnya disebabkan karena bebasnya pergaulan antar jenis kelamin yang terjadi pada remaja, hal ini dapat dengan mudah disaksikan dalam kehidupan sehari- hari, salah satunya di Kota Pekanbaru. Manajer Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Riau mengatakan seiring Kota Pekanbaru menjadi kota metropolitan, pergaulan bebas dikalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama perilaku seksual remaja. Para remaja begitu mudah memasuki tempattempat khusus orang dewasa, pelakunya kebanyakan adalah dari kalangan SMA (Nofdianto, 2013).

Teknik Analisis

Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat.

CONTOH TESIS NO.10 DETERMINAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA

Abstrak

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value= 0,047; PR 0,487: 95% CI 0,252-0,953), kepercayaan diri  (p value= 0,010;PR 2,561: 95% CI 1,291-5,079), pengaruh teman  sebaya  (p  value=  0,0001;  PR 4,626:  95%  CI 2,229-9,598), pengaruh  orang  tua(p  value=  0,030; PR 2,292: 95% CI 1,135-4,626)terhadap perilaku seksual pranikah. Tidak ada hubungan antara status keluarga, pendidikan orang tua, sikap, paparan media pornografi terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Indralaya Utara

BAB I

Remaja yang melakukan perilaku seksual pranikah merupakan kelompok berisiko terhadap masalah  kesehatan.  Pengaruh  negatif  teman  sebaya  dan  paparan  pornografi  meningkatkan  risiko  terjadinya perilaku  seksual  pranikah  remaja.    Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  faktor    yang  berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Utara.

Teknik Analisis

Analisis data dilakukan menggunakan softwarepengolah data statistik,  dengan  uji  statistik  bivariat  uji chi square,dan   multivariat menggunakan   uji regresi logistik model prediksi.

CONTOH TESIS NO.11 PENGETAHUAN,  SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

Abstrak

Hasil  uji  statistik  penelitian  mendapatkan  bahwa  pengetahuan  siswa  sebagian  besar  dalam  kategori  baik  (96,2%),  sikap  siswa  sebagian  besar  negatif  (54,4%)  dan  perilaku  seks  pranikah  sebagian  besar  kurang  baik  (48,1%).  Terdapat  adanya  hubungan  yang  bermakna  pengetahuan  dengan  sikap  seks  (p=0,000).  Terdapat  hubungan  yang  bermakna  antara  pengetahuan  dengan  perilaku  seksual  pranikah  (p=0,000).  Terdapat  hubungan  yang  bermakna  sikap  dengan  perilaku  seksual pada siswa (p=0,017) di SMA Negeri 1 Godong.

BAB I

Masalah  seksualitas  pada  remaja  karena  faktor-faktor  perubahan-perubahan  hormonal  yang  meningkat  hasrat  seksualnya.  Tingkat  perubahan  dalam  sikap  dan  perilaku  selama  masa  remaja  sejajar dengan dengan tingkat perubahan fisik. Perilaku seks pra nikah nampaknya menjadi salah satu permasalahan yang terbesar dari berbagai kasus kenakalan remaja. Kasus dari tahun-ketahun menunjukkan  peningkatan  kejadian  seks  pra  nikah  di  kalangan  remaja.  Perilaku-perilaku  seks  yang terjadi tidak diiringi dengan pengetahuan yang memadai pada diri remaja. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan tentang seks pra nikah dan sikap terhadap seks pra nikah dengan perilaku seks pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Godong.

Teknik Analisis

Alat  pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi pengetahuan,     sikap     dan     perilaku   pada   siswa.   Data   dianalisis   secara   univariat,   bivariat   dengan   uji Kolmogorof          Smirnov          Liliefors          significance        correction dan menggunakan analisis Rank  SpearmanRho.

CONTOH TESIS NO.12  HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MANADO

Abstrak

Seksual  pranikah merupakan  salah  satu  permasalahan  terbesar dari  berbagai  kasus kenakalan  remaja.  Remaja   yang  berpengetahuan  baik  mengenai  seksual  pranikah  akan cenderung memiliki sikap positif atau menjauhi perilaku seksual pranikah. Tujuanpenelitian ini adalah  untuk  mengetahui  hubungan  pengetahuan  dengan  sikap  remaja  tentang  perilaku seksual  pranikah  pada  siswi  kelas  X  di  SMA  Negeri  1  Manado. Penelitian  ini  bersifat observasional  analitik dengan  pendekatan cross  sectional.  Sampel  diambil  dengan  teknik purposive sampling yaitu sebanyak 68 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasilpenelitianmenggunakan analisis uji statistik Chi Square dengantingkat kemaknaan ? = 0,05 atau 95%. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 < ? = 0,05. Kesimpulandari  penelitian  ini  yaitu  ada  hubungan  pengetahuan  dengan  sikap  remaja tentang perilaku seksual pranikah pada siswikelas X di SMA Negeri 1 Manado.

BAB I

Perilaku  seksual  pada  remaja  dapat diwujudkan    dalam    tingkah    laku    yang bermacam-macam,   mulai   dari   perasaan tertarik,   berkencan,   berpegangan   tangan, mencium pipi, berpelukan, mencium bibir, memegang    payudara,    memegang    alat kelamin      dan      melakukan      senggama (Sarwono, 2003).

Teknik Analisis

Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat.

CONTOH TESIS NO.13 TERBATASNYA PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJASMU

Abstrak

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebutuhan akan layanan kesehatan reproduksi di  12  kota  di  Indonesia  pada  tahun  2002,  menunjukkan  bahwa  pengetahuan  remaja  akan seksualitas  sangat  terbatas  (6,11%).  Pengetahuan  remaja  tentang  kesehatan reproduksi memberikan  pengaruh  terhadap  remaja  dalam  melakukan  hubungan  seksual  pranikah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuantentang seksualitas dengan perilaku seks pranikah pada remaja di SMU “X” Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.Jenis  penelitian  adalah  kuantitatif  dengan  pendekatan Cross  sectional. Instrumen yang  digunakan  adalah  kuesioner.  Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  siswa/i  SMA “X”Gisting sebanyak 357 dengan sampel terambil 195 orang. Hasil  penelitian diperoleh  ada  hubunganpengetahuan  tentang  seksualitas  dengan perilaku  seks  pra  nikah  pada  remaja  dengan p-Valueyaitu  0,000  lebih  kecil  dari  0,05  (p-value<  0,05),  sehingga  Ho  ditolak. Saran pentingnya  bagi  remaja  untuk  meningkatkan pengetahuannya  tentangseksualitas  dan  kesehatan  reproduksi    dengan  maksimal  (tidak setengah  setengah)  dengan  mencari  berbagai  sumber  informasi  yang  tepat  yang  dapat dipertanggungjawabkan  tentunya  dengan  melibatkan  peran  serta  berbagai  pihak  (sekolah, orangtua dan lingkungan secara umum).

BAB I

Perilaku   seksual   pranikah   adalah segala  tingkah  laku  yang  didorong  oleh hasrat    seksual    baik    yang    dilakukan sendiri,   dengan   lawan   jenis,   maupun sesama     jenis     tanpa     adanya     ikatan perkawinan   menurut   agama   (Sarwono, 2003).          Perilaku     seksual     pranikah  dikalangan  remaja    cenderung  meningkat,  hal    ini    terbukti    dari    beberapa    hasil penelitian  yang menunjukkan bahwa usia remaja   ketika   pertama   kali   melakukan hubungan  seksual  aktif  bervariasi  antara usia      14 –23  tahun  dan  usia  terbanyak adalah 17 –18 tahun. (Fuad, et el, 2003).

Teknik ANalisis

Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat.

 

CONTOH TESIS NO.14 HUBUNGAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SMA NEGERI 1 TELUK JAMBE KOTA KARAWANG

Abstrak

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang mendorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenisnya maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa macam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu dan bersenggama. Faktor prediposisi (pengetahuan, sikap, kontrol diri, sosial ekonomi), factor reinforcing (pengaruh teman sebaya) dan faktor enabling (waktu senggang dan paparan mediapornografi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja SMA Negeri 1 teluk jambe kota karawang. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif. Sampling menggunakan teknik cluster random sampling dilakukan pada 88 responden di ambil dari kelas 10 berjumlah 30 orang, kelas 11 berjumlah 29 orang dan kelas 12 berjumlah 29 orang Hasil penelitian ini didapatkan sikap 73,9%, pengaruh teman sebaya 83,0%, sosial ekonomi 78,4%, paparan media pornografi 67,0%, pengetahuan yang tinggi 53,4%, dan perilaku seksual yang baik 77,3%. Mayoritas faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja adalah faktor sikap 73,9% dengan nilai p-value 0,000 (p<0,05) dan r 0,541 serta faktor pengaruh teman sebaya 83,0% dengan nilai p-value 0,000 (p<0.05) dan nilai r 0,475.

BAB I

Perkembangan intelegensia remaja berpikir abstrack, senang memberikan kritik, ingin mengetahui hal-hal yang baru, sehingga sering muncul perilaku ingin coba-coba, jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, akibat dari kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja putri di luar nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS (Depkes, 2005).

Teknik Analisis

Data yang sudah terkumpul akan melalui tahap editing, koding, penilaian, entry dan scoring dengan analisa univariat dan bivariat.

CONTOH TESIS NO.15 HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 MEDAN TAHUN 2017

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pola asuh responden yaitu otoriter sebanyak 79 orang (95,18%) dan semuanya memiliki perilaku seks pranikah yang tidak beresiko. Dari 83 remaja, dimana pola asuh otoriter memiliki pengetahuan baik sebanyak 27 orang (34,20%), dari sikap responden mayoritas memiliki sikap baik sebanyak 74 orang (94,88%), serta dari tindakan responden memiliki tindakan baik tentang seks pranikah sebanyak 69 orang (97,18%).

BAB I

Seks pranikah adalah salah satu masalah yang melanda remaja di indonesia. Hal ini terjadi karena pergaulan bebas, pengaruh media, keadaan lingkungan masyarakat, tidak berpegang teguh pada agama dan kurangnya perhatian orang tua. Remaja di Indonesia telah terbukti mulai melakukan hubungan seks pranikah pada usia muda.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat survey analitik dan menggunakan data primer sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja kelas XI SMAN 1 Medan sebanyak 478pelajar. Sampel diambil menggunakan metode sampling purpose yaitu 83 remaja yang diangkat sebagai sampel. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji chi-square

 

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?