CONTOH TESIS NO.1 PERILAKU SEKS PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Seks Pranikah Di Kalangan Remaja Kota Surakarta)
Abstrak
Upaya pencegahan perilaku seks bebas dapat dilakukan dengan 1) Secara intern (dari dalam), yaitu harus menanamkan pada diri sendiri, dan keyakinan yang tulus untuk melaksanakan ajaran Islam secara utuh dan murni. Kesadaran tersebut tentunya didukung dengan memperbanyak membaca buku-buku keagamaan, sering menghadiri acara pengajian dan seminar keagamaan, berkumpul/mencari temanteman yang tepat misalnya yang rajin menjalankan ibadah dan yang rajin dan menjalankan ibdah dan yang pengetahuan agamanya lebih tinggi sehingga dapat mengingatkan kita jika berbuat salah. 2) Secara extern (dari luar) yaitu perubahan itu juga harus didukung dari luar. Dukungan itu bisa dari keluarga (orang tua) yaitu dengan menerapkan kedisiplinan beragama sejak dini, menciptakan lingkungan tempat tinggal yang agamis.. Kemudian dari lingkungan dengan mengikuti kegiatankegiatan keagamaan misalnya di kampus seperti UKMI, SKI yang mempunyai kajian keagamaan secara kontinyu.
BAB I
Perubahan sosial mulai terlihat dalam persepsi masyarakat yang pada mulanya meyakini seks sebagai sesuatu yang sakral menjadi sesuatu yang tidak sakral lagi, maka saat ini seks sudah secara umum meluas di permukaan masyarakat. Ditambah dengan adanya budaya permisifitas seksual pada generasi muda tergambar dari pelaku pacaran yang semakin membuka kesempatan untuk melakukan tindakan-tindakan seksual juga adanya kebebasan seks yang sedang marak saat ini telah melanda kehidupan masyarakat yang belum melakukan perkawinan. Bahkan aktivitas seks pra-nikah tersebut banyak terjadi di kalangan remaja dan pelajar yang sedang mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah.
Teknik Analisis
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Dalam model ini ada tiga komponen analisis, yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
CONTOH TESIS NO.2 Gambaran perilaku seksual pada remaja
Abstrak
Hasil:Menunjukan perilaku seksual pada remaja kurang dari setengahnya memiliki kategoriberisiko sebanyak 100 remaja(37,3%). Padadata demografi hasilnya sejalan dengan penelitian lain bahwa umur 16 tahun banyak terjadi penyimpangan seksual.
BAB I
Adanya persepsi bahwa dirinya memiliki resiko yang lebih rendah atau tidak beresiko sama sekali yang berhubungan dengan perilaku seksual, semakin mendorong remaja memenuhi dorongan seksualnya pada saat sebelum menikah. Persepsi ini disebut persepsi vulner ability.Perilaku seksual pada remaja SMA tersebut mengindikasikan kerawanan terhadap kejadian penyakit kelamin jika kegiatan tersebut berlanjut atau mengarah kepada yang lebih buruk, penyakit tersebut diantaranya penyakit kutil kelamin (genital Warts), Gonorrhoea, Chlamydia, Urethritis, Sifilis, Herpes Genital, Trichomonas dan bahkan sampai menyebabkan HIV/AIDS (Verawaty, & Rahayu 2012;Pujiningtyas, 2014).
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan deskriptif quantitative, populasinya semuasiswa siswikelas XI dan Kelas XII diSMAN X Garut.Teknik sampel yang digunakan dengan metodestratified random sampling dan rumus slovin didapatkan sejumlah sampel 268 responden.
CONTOH TESIS NO.3 SIKAP REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DITINJAU DARI TINGKAT PENALARAN MORAL
Abstrak
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada hubungan postif yang signifikan antara tingkat penalaran moral dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Hal ini berarti variabel tingkat penalaran moral dapat digunakan sebagai salah satu prediktor untuk mengukur sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah.
BAB I
Perilaku seksual pranikah remaja pada hakekatnya adalah suatu perilaku yang timbul untuk memenuhi dorongan seksual terhadap lawan jenis, yang dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan atau sebelum menikah. Dalam kehidupan nyata, terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah remaja, salah satunya adalah tingkat penalaran moral. Penalaran moral membentuk mekanisme pemikiran, penilaian serta pertimbangan remaja dalam menyakini serta melihat konsekuensi yang akan didapat dari sikap yang remaja pilih saat menyikapi perilaku seksual pranikah.
Teknik Analisis
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 15 dengan analisis product moment untuk mengukur hubungan antara tingkat penalaran moral dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah.
CONTOH TESIS NO.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA SMA DI SURAKARTA
Abstrak
Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pengetahuan, sumber informasi, pemahaman tingkat agama, dan peranan keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja SMA di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crosssectional, yang dilengkapi pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 15-18 tahun yang bersekolah SMA di Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMA di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 6, SMA Batik 2 Surakarta, dan SMA Warga Surakarta kelas 2 yang pernah atau sedang pacaran dengan jumlah 1158 siswa, dengan sampel 114 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple random sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic chi square (X2 ) dan regresi ganda (multiple regression), dengan tingkat kepercayaan ? = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pengetahuan p=0,022 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,129), pemahaman tingkat agama p=0,002 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,315), sumber informasi p=0,022 (p<0,05) dengan nilai koefisien (0,201), dan peranan keluarga p=0,000 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,394). Sehingga dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan, pemahaman tingkat agama, sumber informasi, dan peranan keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja SMA di Surakarta.
BAB I
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku reproduksi remaja di antaranya adalah faktor keluarga. Remaja yang melakukan hubungan seksual sebelum menikah banyak di antaranya berasal dari keluarga yang bercerai atau pernah cerai, keluarga dengan banyak konflik dan perpecahan (Kinnaird, 2003). Hubungan orang tua remaja, mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung dengan perilaku seksual pranikah remaja. Hasil penelitian yang dilakukan Soetjiningsih (2006) menunjukkan, makin baik hubungan orang tua dengan anak remajanya, makin rendah perilaku seksual pranikah remaja. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja paling tinggi adalah hubungan antara orang tua dengan remaja, tekanan teman sebaya, pemahaman tingkat agama (religiusitas), dan eksposur media pornografi.
Teknik Analisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univarier dan Bivariat.
CONTOH TESIS NO.5 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 13 AMBON
Abstrak
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 320 sampel siswa/siswi terdapat 48 (15,0%) siswa/siswi yang memiliki perilaku seksual pranikah tinggi. Perilaku seksual menyimpang yang dilakukan oleh siswa/siswi tersebut berupa mastrubasi/onani 29,7%, berciuman bibir 13,8%, petting (mendekatkan alat kelamin) 3,4%, oral seks 1,6% dan intercourse 2,2%. Oleh karena itu, guru dan orang tua sudah sewajarnya memberikan pengetahuan berupa informasi tentang seks kepada remaja sejak awal dan memberikan pengawasan kepadanya agar terhindar dari perilaku seksual menyimpang.
BAB I
Remaja merupakan masa peralihan antara tahap anak-anak dan tahap remaja yang meskipun telah matang secara organ seksual tetapi emosi dan kepribadiannya masih labil, hal ini yang membuat remaja rentan terhadap godaan dalam lingkungan pergaulannya. Perilaku seksual sendiri merupakan gejala bentuk perilaku yang didorong oleh hasrat seksual , baik dengan lawan jenis maupun sesame jenis. Bentuk perilaku seksual meliputi mastrubasi/onani , kissing, oral, petting, intercourse.
Teknik Analisis
Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat.
CONTOH TESIS NO.6 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRA NIKAH PADA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN PIK-R DI SMA KAB. BANTUL TAHUN 2017
Abstrak
Tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R (p-value=0.40). Selanjutnya ada hubungan antara sikap terhadap kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R (p-value 0.04)
BAB I
Sepanjang tahun 2015 ada sebanyak 28.886 remaja puteri berusia 10-19 tahun di dunia, meninggal akibat komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas yang di karenakan kehamilan pada usia muda dan kehamilan tidak diinginkan. D.I Yogyakarta tercatat ada 1.078 remaja usia sekolah yang sudah pernah melahirkan, dan 976 diantaranya adalah kehamilan tidak diinginkan. Dan pada tahun 2016 angka kejadian kehamilan pada remaja usia 15 tahun- 17 tahun 11 bulan terjadi paling banyak di Bantul dengan jumlah 110 kejadian. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah, dan diantaranya ialah pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi.
Kerangka Konsep
Teknik Analisis
Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariate.
CONTOH TESIS NO.7 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH DI SMK TAMAN SISWA NANGGULAN TAHUN 2017
Abstrak
Angka Kematian perempuan yang tinggi diperparah dengan banyaknya kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) yang terjadi pada perempuan menikah maupun pada remaja. Salah satu penyebab dari kehamilan tidak diinginkan adalah perilaku seksual pranikah, sebelum adanya perilaku seksual pranikah terbentuk sikap seksual yang negatif (mendukung). Salah Satu faktor dalam pembentukan sikap yaitu lembaga pendidikan dan lembaga agama. Pengetahuan yang terbatas dalam kesehatan reproduksi remaja mengakibatkan sikap seksual pranikah yang negatif. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan sikap seksual pranikah di SMK Taman Siswa Nanggulan tahun 2017. Metode Penelitian ini adalah Survei Analitik, jenis penelitian menggunakan Observasional dengan pendekatan waktu cross sectional, pengambilan sampel menggunakan purposive samplingyaitu yang digunakan subyek pada kasusdalah 80 remaja yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, pengumpulan data menggukan kuesioner dan dibagikan kepada responden, dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan analisis chi square. Hasil Penelitian ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan sikap seksual pranikah, p-value 0,000 (? = 0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja yang signifikan dengan sikap seksual pranikah
BAB I
Kesehatan seksual didefinisikan sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan seksualitas. Sedangkan hak reproduksi adalah hak untuk mencapai standar kesehatan seksual dan reproduksi optimalnya. Termasuk hak untuk membuat keputusan terkait reproduksi tanpa adanya diskriminasi dan kekerasan. Informasi yang lengkap dan juga penanaman nilai serta norma agama bisa menjadi bekal penangkal kejahatan seksual terhadap anak dan remaja. (www.kesehatanreproduksi,2016).
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat.
CONTOH TESIS NO.8 PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA KOST (STUDI KASUS PADA PERGURUAN TINGGI “X” DI WILAYAH JAKARTA BARAT)
Abstrak
Salah satu masalah remaja yang paling kompleks adalah seks bebas. Mahasiswa berpura-pura dalam kelompok remaja dengan rentang usia 18-24 tahun. Karena kampus mereka jauh dari rumahnya, kebanyakan memilih tinggal di kost. Kurangnya pengawasan orang tua dan kontrol sosial yang lemah di lingkungan kos memperburuk perilaku seksual mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku seksual pranikah mahasiswa sarjana di Universitas “X” di Wilayah Jakarta Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam. Populasi yang diteliti adalah 6 informan yang tinggal di pesantren rumah dan 8 informan triangulasi yang terdiri dari 4 teman dekat dan 4 orang pacar yang tinggal di kost. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor itu Penyebab mahasiswa melakukan seks bebas karena besarnya tunjangan itu dorong mereka untuk mencoba hal-hal baru, pengaruh lingkungan sekitar seperti teman, sahabat atau pacar, kurangnya sikap yang tidak peduli tentang batas pertemanan dari lawan jenis, kurangnya pengawasan dari pemilik rumah kos, percaya pada stigma bahwa aturan dibuat untuk itu rusak, pendidikan seks dini yang diberikan dari orang tua kepada anaknya masih sangat tabu, dan informasi media yang semakin mudah diakses.
BAB I
Mahasiswa tergolong kedalam kelompok remaja usia 18 sampai 24 tahun.Remaja yang baru memasuki dunia perkuliahan memiliki keinginan untuk hidup mandiri dan jauh dari orang tua.Salah satu caranya adalah dengan tinggal di kostkostan.Kontrol orang tua yang kurang, ditambah kontrol social yang lemah di lingkungan kostkostan, membuat mahasiswa berani menanggung segala macam resiko atas perbuatannya tanpa berpikir panjang, salah satunya adalah melakukan hubungan seksual pranikah.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus.Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena peneliti bermaksud untuk mengetahui perilaku seksual pranikah pada mahasiswa kost di Perguruan Tinggi “X” wilayahJakarta Barat secara lebih mendalam.
CONTOH TESIS NO.9 HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI ELEKTRONIK TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA
Abstrak
Remaja dalam pertumbuhan dan perkembangannya merupakan kelompok agregasi yang berisiko terhadap gangguan kesehatan, termasuk seksual remaja tingkah laku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pornografi dari media elektronik dengan seks remaja perilaku di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel 99 responden. Pengambilan data menggunakan formulir quisioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara frekuensi pornografi dengan hubungan seksual remaja perilaku (p value: 0,000 <0,05) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara kuantitas materi porno dengan media elektronik terhadap perilaku seksual remaja (p value: 0,966; 0,057> 0,05). Direkomendasikan untuk Pemerintah dan Departemen Komunikasi Informasi untuk memantau pornografi di media elektronik, keluarga dapat mengamati aktivitas remaja, dan guru dapat meningkatkan aktivitas positif bagi remaja.
BAB I
Meningkatnya kejadian HIV AIDS dan kehamilan di luar nikah serta penyakit menular seksual lainnya disebabkan karena bebasnya pergaulan antar jenis kelamin yang terjadi pada remaja, hal ini dapat dengan mudah disaksikan dalam kehidupan sehari- hari, salah satunya di Kota Pekanbaru. Manajer Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Riau mengatakan seiring Kota Pekanbaru menjadi kota metropolitan, pergaulan bebas dikalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama perilaku seksual remaja. Para remaja begitu mudah memasuki tempattempat khusus orang dewasa, pelakunya kebanyakan adalah dari kalangan SMA (Nofdianto, 2013).
Teknik Analisis
Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat.
CONTOH TESIS NO.10 DETERMINAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA
Abstrak
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value= 0,047; PR 0,487: 95% CI 0,252-0,953), kepercayaan diri (p value= 0,010;PR 2,561: 95% CI 1,291-5,079), pengaruh teman sebaya (p value= 0,0001; PR 4,626: 95% CI 2,229-9,598), pengaruh orang tua(p value= 0,030; PR 2,292: 95% CI 1,135-4,626)terhadap perilaku seksual pranikah. Tidak ada hubungan antara status keluarga, pendidikan orang tua, sikap, paparan media pornografi terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Indralaya Utara
BAB I
Remaja yang melakukan perilaku seksual pranikah merupakan kelompok berisiko terhadap masalah kesehatan. Pengaruh negatif teman sebaya dan paparan pornografi meningkatkan risiko terjadinya perilaku seksual pranikah remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Utara.
Teknik Analisis
Analisis data dilakukan menggunakan softwarepengolah data statistik, dengan uji statistik bivariat uji chi square,dan multivariat menggunakan uji regresi logistik model prediksi.
CONTOH TESIS NO.11 PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH
Abstrak
Hasil uji statistik penelitian mendapatkan bahwa pengetahuan siswa sebagian besar dalam kategori baik (96,2%), sikap siswa sebagian besar negatif (54,4%) dan perilaku seks pranikah sebagian besar kurang baik (48,1%). Terdapat adanya hubungan yang bermakna pengetahuan dengan sikap seks (p=0,000). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seksual pranikah (p=0,000). Terdapat hubungan yang bermakna sikap dengan perilaku seksual pada siswa (p=0,017) di SMA Negeri 1 Godong.
BAB I
Masalah seksualitas pada remaja karena faktor-faktor perubahan-perubahan hormonal yang meningkat hasrat seksualnya. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan dengan tingkat perubahan fisik. Perilaku seks pra nikah nampaknya menjadi salah satu permasalahan yang terbesar dari berbagai kasus kenakalan remaja. Kasus dari tahun-ketahun menunjukkan peningkatan kejadian seks pra nikah di kalangan remaja. Perilaku-perilaku seks yang terjadi tidak diiringi dengan pengetahuan yang memadai pada diri remaja. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan tentang seks pra nikah dan sikap terhadap seks pra nikah dengan perilaku seks pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Godong.
Teknik Analisis
Alat pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi pengetahuan, sikap dan perilaku pada siswa. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji Kolmogorof Smirnov Liliefors significance correction dan menggunakan analisis Rank SpearmanRho.
CONTOH TESIS NO.12 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MANADO
Abstrak
Seksual pranikah merupakan salah satu permasalahan terbesar dari berbagai kasus kenakalan remaja. Remaja yang berpengetahuan baik mengenai seksual pranikah akan cenderung memiliki sikap positif atau menjauhi perilaku seksual pranikah. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang perilaku seksual pranikah pada siswi kelas X di SMA Negeri 1 Manado. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 68 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasilpenelitianmenggunakan analisis uji statistik Chi Square dengantingkat kemaknaan ? = 0,05 atau 95%. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 < ? = 0,05. Kesimpulandari penelitian ini yaitu ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang perilaku seksual pranikah pada siswikelas X di SMA Negeri 1 Manado.
BAB I
Perilaku seksual pada remaja dapat diwujudkan dalam tingkah laku yang bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik, berkencan, berpegangan tangan, mencium pipi, berpelukan, mencium bibir, memegang payudara, memegang alat kelamin dan melakukan senggama (Sarwono, 2003).
Teknik Analisis
Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat.
CONTOH TESIS NO.13 TERBATASNYA PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJASMU
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebutuhan akan layanan kesehatan reproduksi di 12 kota di Indonesia pada tahun 2002, menunjukkan bahwa pengetahuan remaja akan seksualitas sangat terbatas (6,11%). Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi memberikan pengaruh terhadap remaja dalam melakukan hubungan seksual pranikah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuantentang seksualitas dengan perilaku seks pranikah pada remaja di SMU “X” Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i SMA “X”Gisting sebanyak 357 dengan sampel terambil 195 orang. Hasil penelitian diperoleh ada hubunganpengetahuan tentang seksualitas dengan perilaku seks pra nikah pada remaja dengan p-Valueyaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p-value< 0,05), sehingga Ho ditolak. Saran pentingnya bagi remaja untuk meningkatkan pengetahuannya tentangseksualitas dan kesehatan reproduksi dengan maksimal (tidak setengah setengah) dengan mencari berbagai sumber informasi yang tepat yang dapat dipertanggungjawabkan tentunya dengan melibatkan peran serta berbagai pihak (sekolah, orangtua dan lingkungan secara umum).
BAB I
Perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis, maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan perkawinan menurut agama (Sarwono, 2003). Perilaku seksual pranikah dikalangan remaja cenderung meningkat, hal ini terbukti dari beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa usia remaja ketika pertama kali melakukan hubungan seksual aktif bervariasi antara usia 14 –23 tahun dan usia terbanyak adalah 17 –18 tahun. (Fuad, et el, 2003).
Teknik ANalisis
Analisis data pada penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat.
CONTOH TESIS NO.14 HUBUNGAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SMA NEGERI 1 TELUK JAMBE KOTA KARAWANG
Abstrak
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang mendorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenisnya maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa macam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu dan bersenggama. Faktor prediposisi (pengetahuan, sikap, kontrol diri, sosial ekonomi), factor reinforcing (pengaruh teman sebaya) dan faktor enabling (waktu senggang dan paparan mediapornografi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja SMA Negeri 1 teluk jambe kota karawang. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif. Sampling menggunakan teknik cluster random sampling dilakukan pada 88 responden di ambil dari kelas 10 berjumlah 30 orang, kelas 11 berjumlah 29 orang dan kelas 12 berjumlah 29 orang Hasil penelitian ini didapatkan sikap 73,9%, pengaruh teman sebaya 83,0%, sosial ekonomi 78,4%, paparan media pornografi 67,0%, pengetahuan yang tinggi 53,4%, dan perilaku seksual yang baik 77,3%. Mayoritas faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja adalah faktor sikap 73,9% dengan nilai p-value 0,000 (p<0,05) dan r 0,541 serta faktor pengaruh teman sebaya 83,0% dengan nilai p-value 0,000 (p<0.05) dan nilai r 0,475.
BAB I
Perkembangan intelegensia remaja berpikir abstrack, senang memberikan kritik, ingin mengetahui hal-hal yang baru, sehingga sering muncul perilaku ingin coba-coba, jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, akibat dari kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja putri di luar nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS (Depkes, 2005).
Teknik Analisis
Data yang sudah terkumpul akan melalui tahap editing, koding, penilaian, entry dan scoring dengan analisa univariat dan bivariat.
CONTOH TESIS NO.15 HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 MEDAN TAHUN 2017
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pola asuh responden yaitu otoriter sebanyak 79 orang (95,18%) dan semuanya memiliki perilaku seks pranikah yang tidak beresiko. Dari 83 remaja, dimana pola asuh otoriter memiliki pengetahuan baik sebanyak 27 orang (34,20%), dari sikap responden mayoritas memiliki sikap baik sebanyak 74 orang (94,88%), serta dari tindakan responden memiliki tindakan baik tentang seks pranikah sebanyak 69 orang (97,18%).
BAB I
Seks pranikah adalah salah satu masalah yang melanda remaja di indonesia. Hal ini terjadi karena pergaulan bebas, pengaruh media, keadaan lingkungan masyarakat, tidak berpegang teguh pada agama dan kurangnya perhatian orang tua. Remaja di Indonesia telah terbukti mulai melakukan hubungan seks pranikah pada usia muda.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat survey analitik dan menggunakan data primer sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja kelas XI SMAN 1 Medan sebanyak 478pelajar. Sampel diambil menggunakan metode sampling purpose yaitu 83 remaja yang diangkat sebagai sampel. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji chi-square
Leave a Reply