CONTOH TESIS NO.1 MODEL MANAJEMEN BADAN USAHA MILIK DESA MELALUI PENDEKATAN COLLABORATIVE GOVERNANCE SEBAGAI MODAL SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN DESA DI DESA PUJON KIDUL KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model manajemen Badan Usaha Milik Desa dengan menggunakan pendekatan tata kelola kolaboratif sebagai modal sosial dan ekonomi Pembangunan Desa. Ada dua masalah atau fokus penelitian seperti deskripsi kolaborasi yang dihasilkan di antara para pemangku kepentingan dan faktor penghambat dalam proses kolaborasi itu. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan konsep tata kelola kolaboratif yang meliputi dialog tatap muka, membangun kepercayaan, komitmen, memutuskan pemahaman, dan hasil kolaborasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data adalah dokumen-dokumen Usaha Milik Desa PujonKidul dan Desa Senduh SumberSejahterah, dan jurnal atau buku-buku yang relevan dengan kebutuhan penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan subjek penelitian adalah Pegawai Badan Usaha Milik Desa, Pegawai Unit Usaha, dan masyarakat setempat. Teknik analisis data menggunakan empat langkah yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses kolaborasi dengan menggunakan tata kelola kolaboratif telah digunakan oleh para pemangku kepentingan. Dialog telah diadakan dalam Peraturan Desa tentang Badan Usaha Milik Desa dan pertemuan rutin. Membangun proses kepercayaan telah diadakan dengan tarif murah layanan air dan limbah harian, tetapi tidak ada keterlibatan hukum antara BNI dan Unit Perbankan. Komitmen harus dilakukan sebagai isi peraturan desa dan semua karyawan mematuhi peraturan ini tanpa ada badan yang mendapat sanksi. Hasil kolaborasi ini adalah 110 penduduk lokal menjadi karyawan Badan Usaha Milik Desa dan Rp 85.000.000 diperoleh dari pendapatan desa.
BAB I
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dilakukan oleh Pemerintah Desa bersama dengan masyarakat. Pengelolaan yang melibatkan masyarakat secara langsung diharapkan mampu untuk mendorong perekonomian dengan memberdayakan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dimulai sejak awal pendirian sampai dengan pengelolaan lembaga tersebut. Perbedaan BUMDesa apabila dibandingkan dengan lembaga ekonomi lainnya yakni permodalan BUMDesa diatur dalam kebijakan , bahwa setidaknya dalam permodalan BUMDesa sendiri memiliki komposisi modal 51% dan 49% dapat dimiliki oleh publik atau masyarakat (PKDSP UB, 2007). Sedangkan untuk peraturan secara rincinya terdapat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No 39 tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa.
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data adalah dokumen-dokumen Usaha Milik Desa PujonKidul dan Desa Senduh SumberSejahterah, dan jurnal atau buku-buku yang relevan dengan kebutuhan penelitian ini.
CONTOH TESIS NO.2
ANALISIS KINERJA PENGELOLA BADAN USAHA MILIK DESA CATUR MANDIRI DESA CATURHARJO
Abstrak
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah kelembagaan ekonomi di pedesaan yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja, faktor penghambat kinerja dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pengelola BUM Desa Catur Mandiri. Desain penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui kinerja pengelola BUM Desa menggunakan indikator kinerja yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kinerja pengelola BUM Desa masih rendah karena dari kelima indikator tersebut, indikator produktivitas, kualitas layanan, dan responsivitas belum terpenuhi. Faktor penghambat kinerja pengelola BUM Desa Catur Mandiri adalah sumber daya manusia, koordinasi internal, kurangnya inisiatif untuk menginovasi produk dan pemasaran, penguasaan teknologi, pelayanan belum berorientasi kepada pelanggan, kurangnya kemampuan untuk menggali aspirasi masyarakat dalam menjalankan usaha, kurangnya dukungan pemerintahan dan partisipasi masyarakat desa masih rendah. Upaya yang harus dilakukan oleh pengelola BUM Desa Catur Mandiri untuk meningkatkan kinerja yaitu dengan meningkatkan kualitas sdm, penegasan Standar Operating Procedure, mengembangkan konsep kewirausahaan sosial dan pemberdayaan berbasis partisipasi masyarakat dalam menjalankan kegiatan usahanya.
BAB I
Pentingnya peningkatan kinerja BUM Desa menyebabkan perlunya usahausaha untuk meningkatkan kinerja pengelola BUM Desa. Banyak faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja pengelola. Dari beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dapat dilihat indikator yang dapat menentukan kinerja pengelola BUM Desa. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Pratama dan Pambudi (2017) yang menganalisis dan mendeskripsikan kinerja BUM Desa Panggung Lestari dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul menggunakan indikator kinerja produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas
Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis model interaktif yang dikembangkan oleh Milles dan Huberman. Teknik ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Herdiansyah, 2010).
CONTOH TESIS NO.3 PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM PENGEMBANGAN ENTERPRENEURSHIP MASYARAKAT DESA BERDASARKAN UU NO.6 TAHUN 2014 (Studi Kasus di BUMDES Desa Klagenserut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun)
Abstrak
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh Penulis maka terkumpul berbagai informasi dan data-data yang diperoleh baik dari wawancara, serta hasil observasi, Pemanfaatan badan usaha milik desa Klagenserut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun belum berjalan dengan baik. Dikarenakan faktor sosialisasi program pemerintah yang belum maksimal dan masyarakat juga kurang inisiatf untuk mencari tahu kegunaan Badan Usaha Milik Desa.
BAB I
Pemerintahan desa dilaksanakan oleh kepala desa sebagai Badan Eksekutif dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai Badan Legislatif. Pemerintahan desa inilah yang selanjutnya mengayomi masyarakat serta mengurus kepentingan desa dalam bidang pemerintahan, dan pembangunan. Walaupun seyogyanya desa memiliki Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten, namun diperlukan juga suatu badan yang mengurus kekayaan asli desa demi terjadinya keseimbangan dana pembangunan. Untuk itulah perlu suatu lembaga yang dapat mengelola potensi desa dengan maksimal maka didirikanlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan desa seperti industri berbasis masyarakat, pertanian, pertambangan, perkebunan, perdagangan, pariwisata, dan lain-lain.
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan pendekatan kualitatif.
CONTOH TESIS NO.4 EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA PADA BADAN USAHA MILIK DESA KERTA DANU MANDARA DI DESA SONGAN A
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa pengelolaan dana yang dilakukan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kerta Danu Mandara dilakukan secara tidak transparan dikarenakanpengelolaan dana hanya dilakukan oleh pengelola dan pendamping BUMDes Kerta Danu Mandara. Selain itu terdapat kendala dalam usaha dagang dan usaha Rumah Tangga Sasaran (RTS), namun dalam usaha kredit umum tidak terdapat suatu kendala. Hal ini menyebabkan pengelolaan dana yang terjadi pada BUMDes Kerta Danu Mandara hanya memenuhi 81% kategori, dan termasuk ke dalam kriteria cukup efektif.
BAB I
Pengembangan perekonomian di pedesaan sudah sejak lama dijalankan oleh pemerintah melalui berbagai program. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang mendorong perkembangan perekonomian secara sehat, baik dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat disekitarnya, maupun turut serta dalam membangun sistem perekonomian nasional sebagai organisasi ekonomi. Salah satu pendekatan baru yang diharapkan mampu menstimuli dan menggerakkan roda perekonomian dipedesaan adalah melalui pendirian kelembagaan ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa.
Teknik Analisis
Data dengan lebih banyak mengumpulkan data dan menguraikannya secara menyeluruh dan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti, sehingga akan diperoleh suatu hasil dari pengolahan data yang disebut hasil penelitian.
CONTOH TESIS NO.5 KEBERADAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA PONGGOK, KECAMATAN POLANHARJO, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH
Abstrak
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka hasil dari penelitian ini adalah keberadaan BUMDes mampu memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Ponggok dari segi kesejahteraan pendidikan, kesehatan, dan pendapatan yang meningkat. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan program dan kinerja BUMDes yang membantu meningkatkan pembangunan Desa Ponggok menjadi lebih baik.
BAB I
Kemajuan ekonomi di tingkat provinsi dapat tercapai jika kabupaten memiliki kegiatan ekonomi yang baik, kemajuan ini akan tercapai karena adanya bantuan dari ekonomi pedesaan yang kuat yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Hal ini mampu menjamin pemerintah untuk dapat menerapkan disemua tingkat pembangunan dan keputusan berdasarkan kebutuhan nyata dari masyarakat, sehingga pembangunan pedesaan menjadi salah satu cara dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Berawal dari pengembangan berbasis ekonomi di pedesaan yang sudah lama dijalankan pemerintah mulai dari program IDT intruksi presiden guna mengentaskan kemiskinan di pedesaan tertinggal pada masa Pemerintahan Orde Baru, kemudian program P3DT (Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal) di tahun 1995, serta di tahun 1998 pemerintah meluncurkan program PPK (yang sekarang menjadi PNPM Mandiri) dengan memfokuskan penyediaan dana berputar dengan menggunakan lembaga keuangan yang dimiliki masyarakat
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan mixed methods, yaitu strategi metode campuran sekuensial/ bertahap (sequential mixed methods,) dengan menggunakan strategi eksploratoris sekuensial. Objek dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen yaitu, tempat, pelaku dan aktifitas. Tempat pada penelitian ini dilakukan di Desa Ponggok. Pelaku pada penelitian ini terdapat tiga sudut pandang yaitu pemerintah, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha. Terakhir adalah aktivitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah melihat keberadan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Ponggok. Variabel dalam penelitian ini meliputi BUMDes dan kesejahteraan masyarakat (pendidikan, kesehatan dan pendapatan). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan metode studi dokumentasi.
CONTOH TESIS NO.6 PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) SAPEU PAKAT DI GAMPONG ALUE SUNGAI PINANG KECAMATAN JEUMPA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa,masih terdapat kekurangan dari segi perencanaan unit usaha. BUMG memasarkan jasa dan barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terkait barang dan jasa yang di sediakan masyarakat mengetahui hal tersebut melalui informasi dari mulut ke mulut, BUMG belum memasarkan atau memperkenalkan produk dengan menggunakan spanduk, baliho dan lain-lain. Dalam pengelolaan produksi pada BUMG Alue Sungai Pinang lebih mengarah pada perawatan barang yang disediakan oleh BUMG, untuk setiap perawatan dan mengganti kerusakan barang milik BUMG menjadi tanggung jawab bagi pemakai atau penyewa barang tersebut. Terkait pengelolaan keuangan BUMG masih menggunakan pembukuan manual, dengan ketentuan pembagian hasil usaha 60 % untuk gampong dan 40% untuk BUMG. Dalam pengelolaan Sumber daya manusia, pengelola atau pengurus BUMG masih kekurangan pelatihan atau bimbingan, yang tentunya akan mempengaruhi keberhasilan BUMG.
BAB I
BUMDes di Provinsi Aceh dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). BUMG di gampong Alue Sungai Pinang berdiri sejak tahun 2015 setelah penetapan Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 13 Tahun 2014 tentang Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Pendirian BUMG di Gampong Alue Sungai Pinang berdasarkan pertimbangan aparatur gampong dan inisiatif masyarakat, untuk pengelolaan serta pengembangan potensi gampong. Berdasarkan berita yang bersumber dari Serambinews (2019), BUMG Alue Sungai Pinang menjadi salah satu dari 8 (delapan) BUMG yang dinilai oleh Tim Kabupaten ABDYA, kegiatan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memeriahkan HUT ke-17 Kabupaten Aceh Barat Daya.
Teknik Analisis
Teknik analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data yang mudah dibaca dan di interpretasikan. Untuk menganalisa data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, maka digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.7 ANALISIS HUKUM PENGELOLAAN PINJAMAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DILIHAT DARI PERSPEKTIF WAHBAH AZZUHAILI (STUDI DI DESA BANGUN REJO KECAMATAN TANJUNG MORAWA)
Abstrak
Dilihat dari penelitian ini, dapat dikemukakan inti permasalahan yang menjadi latar belakangnya ialah : Bagaimana sistem pengelolaan pinjaman pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa dan bagaimana Hukum Pengelolaan pinjaman pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diilihat dari perspektif Wahbah Az-Zuhaili. Permasalahan inilah yang akan menjadi pokok permasalahan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Wahbah Az-Zuhaili terhadap pengelolaan pinjaman pada Badan Usaha Milik Desa yang terjadi di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa. Penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang informasi dan data yang diperlukan digali serta dikumpulkan dari lapangan yang bersifat deskriptif atau menggambarkan kondisi yang terjadi sekarang ini. Penelitian ini juga merupakan penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Menurut keterangan di lapangan, yaitu Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa diketahui bahwa masyarakat meminjam dana di BUMDes dengan sejumlah uang dan dengan tambahan uang saat mengembalikannya. Diketahui juga bahwa, para pengurus BUMDes tidak mendapatkan keuntungan atau upah dalam pekerjaannya sebagai pengurus BUMDes. Dengan begitu, akad atau musyawarah yang ada di BUMDes tidak sesuai antara kedepakatan dengan prakteknya di lapangan. Pendapat Wahbah Az-Zuhaili tentang pinjaman pada BUMDes dari segi sistem pengelolaan Pinjaman pada BUMDes ialah tidak diperbolehkan dan hukumnya haram. Karena bentuk pengelolaan pinjaman yang terjadi di BUMDes jatuh pada riba.
BAB I
BUMDes lahir sebagai suatu pendekatan baru dalam usaha peningkatan ekonomi desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Pengelolaan BUMDES sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat desa, yaitu dari desa, oleh desa, dan untuk desa. Maka dari itu, terbukanya kemungkinan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagaimana diatur dalam UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa diatur dalam Bab X Badan Usaha Milik Desa Pasal 87 yaitu : (1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa. (2), BUM Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan. (3), BUMDesa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi/dan atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Teknik Analisis
Keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penelitian Miles dan Huberman yang membagi langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dengan menggunakan beberapa bagian yaitu, pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), Penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions)
CONTOH TESIS NO.8 PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) DALAM MENINGKATKAN USAHA MASYARAKAT (Studi Pada Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) di Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu Kota Batu)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalam meningkatkan Badan Usaha Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) di Desa Pesanggrahan, Kota Batu Kabupaten Batu. Jenis penelitian ini adalah adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pengujian yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BUM Desa Mayangsari, Desa Pesanggrahan memiliki peran dalam meningkatkan bisnis masyarakat, dalam hal pemberian pinjaman modal. Hal ini diketahui dari peningkatan omzet bisnis, hal ini dibuktikan dengan peningkatan signifikan dalam turnover setelah dan turnover sebelum peran BUM Desa Mayangsari (t hitung = 4,307, nilai p = 0,000) Dengan peran BUM Mayangsari Village, pendapatan operasional masyarakat telah meningkat, yang dibuktikan dengan peningkatan signifikan dalam laba setelah dan laba sebelum peran BUM Mayangsari Village (t hitung = 8,612, nilai p = 0,000) Dengan peningkatan omset dan laba operasi saya menunjukkan peran Villa Mayangsari Badan Usaha Milik Negara (BUM Desa) dalam meningkatkan bisnis masyarakat di Desa Pesanggrahan.
BAB I
Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan bentuk kelembagaan ekonomi desa yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa dandiharapkan mampu meningkatkan roda perekonomian pedesaan, sehingga mampu meningatkatkan usaha masyarakat suatu desa. Aset ekonomi yang ada di desa harus dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa. Badan usaha ini tercantum dalam (UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 213 ayat 1, 2004) yang menyebutkan bahwa “Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa”. Kemudian, didalam (Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2010 tentang BUM Desa, 2010) yang menyebutkan bahwa, “untuk meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintah dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegaiatan usaha ekonomi masyarakat pedesaan, didirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan potensi desa”.
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
- Analisis Statistik Deskriptif
- Uji Normalitas
- Uji Paired Sample t-Test
CONTOH TESIS NO.9 PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) (Masyarakat Transmigrasi 2a Di Desa Sikebau Jaya Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu)
Abstrak
Dalam penelitian ini pengembangan Badan Usaha Milik Desa sebagai basis ekonomi warga saat ini masih banyak kendala antara lain ketidak pahaman warga tentang BUMDes, pemilihan unit usaha yang tidak tepat, pembentukan kepengurusan, kelembagaan, pengelolaan, keterlibatan para pemangku kepentingan (stakeholders), regulasi, dukungan desa dan supra desa, kendala tersebut penghambat cita-cita BUMDes sebagai penggerak roda perekonomian desa dan meningkatkan pendapatan desa, mendukung pengembangan usaha dengan memberikan permodalan, perbaikan proses produksi dan pemasaran, pengurangi peran tengkulak dan rentenir, serta mengurangi penganguran dan kemiskinan. Sehingga dapat dirumuskan bagaimana Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Masyarakat Taransmigrasi IIa di Desa Sikebau Jaya Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) masyarakat Transmigrasi IIa di Desa Sikebau Jaya Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Direktur Bumdes dan Kepala Bumdes, staf keuangan serta 4 orang anggota BUMDes sebagai informan pendukung. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa dengan memberikan pinjaman dan modal usaha sehingga angota BUMDes bisa meningkatkan taraf hidupnya.
BAB I
Pengembangan BUMDes sebagai basis ekonomi warga desa sampai saat ini masih menghadapi banyak kendala antara lain ketidak pahaman warga akan BUMDes, pemilihan unit usaha yang tidak tepat, pembentukan kepengurusan, kelembagaan, pengelolaan, keterlibatan para pemangku kepentingan (stakeholders), regulasi, dukungan desa dan supra desa, dan sebagainya.
Kerangka Pikir
“Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Masyarakat Transmigrasi 2a Di Desa Sikebau Jaya KecamatanRokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu,” : Konsepsi Tradisi Berdesa merupakan salah satu gagasan fundamental yang mengiringi pendirian BUM Desa. Tradisi Berdesa paralel dengan kekayaan modal social dan modal politik serta berpengaruh terhadap daya tahan dan keberlanjutan BUM Desa. Inti gagasan dari Tradisi Berdesa dalam pendirian BUM Desa dapat dirumuskan menjadi 3 (tiga)Secara umum pendirian BUMDes dimaksudkan untuk indikator adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (standar pelayanan minimal), agar berkembang usaha masyarakat di desa.
- Memberdayakan desa sebagai wilayah yang otonom berkenaan dengan usaha-usaha produktif bagi upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan PADesa.
- Meningkatkan kemandirian dan kapasitas desa serta masyarakat dalam melakukan penguatan ekonomi di desa.
Teknik Analisis
Teknik analisa data bertujuan menganalisa data yang telah terkumpul dalam penelitian ini, setelah data yang berasal dari lapangan disusun secara sistematis, maka penulis akan menganalisadata tersebut, dalam hal ini penulis akan menganalisa dengan menggunakan teknik deskriftif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.10 PENGELOLAAN SUMBER DANA BADAN USAHA MILIK DESA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA GISTING BAWAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Abstrak
Hasil penelitian menemukan bahwa pengelolaan sumber dana unit usaha Bank Sampah Milik Desa dan simpan pinjam memberikan peningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini terlihat dari data hasil jawaban responden mengenai Bank Sampah dalam meningkatkan pendapatan mereka yakni sebesar 92.3 %. Kemudian Simpan Pinjam memberikan peningkatkan pendapatan masyarakat terlihat dari data hasil jawaban responden yakni sebesar 93.45 %. Pendapatan masyarakat Gisting Bawah dari Badan Usaha Milik Desa dalam Perspektif Ekonomi Islam. Kegiatan Bank Sampah dan Koperasi Simpan Pinjam merupakan kegiatan yang mampu memberikan maslahah bagi masyarakat yang ada di Desa Gisting Bawah Kabupaten Tanggamus dengan adanya kedua unit usaha tersebut penpatan masyarakat mengalami peningkatan dan dengan penghasilan yang meningkat masyarakat mampu memenuhi kebutuhan fisik dan rohani serta melakukan amal seperti shodaqoh dan berzakat dari penghasilan yang didapat.
BAB I
Desa telah memiliki Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal dari anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten, namun diperlukan juga suatu badan yang mengurus kekayaan asli desa demi terjadinya keseimbangan dana pembangunan. Untuk itulah perlu suatu lembaga yang dapat mengelola potensi desa dengan maksimal maka didirikanlah Badan Usaha Milik Desa. BUMDES dibentuk oleh Pemerintah desa dengan kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah desa bersama masyarakat. BUMDES lahir sebagai bentuk pendekatan antara Pemerintah desa dengan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi desa yang berdasarkan pada pengelolaan potensi desa.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif.
CONTOH TESIS NO.11 PERAN KEPALA DESA DALAM PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
Abstrak
Beberapa saran yang bisa diusulkan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan Peran Kepala Desa dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa yang baik yaitu : 1. Kepala desa perlu menigkatkan kerjsama dengan masyarakat dan lembagalembaga lain, supaya dalam pengelolaan BUMDes lebih efektif. 2.Kepala desa perlu menyadarkan setiap pengelola, supaya bisa lebih fokus dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. 3. Kepala desa agar lebih mendorong atau menggerakkan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang lainnya agar mau bekerja lebih giat untuk mencapai tujuan secara efektif. 4. Kepala Desa di harapkan dalam pengawasan lebih tegas terhadap Badan Pengawas supaya dalam mengawasi kegiatan BUMDes bisa lebih efekti.
BAB I
Substansi yangudi atur dalami UU No.6 Tahun 2014 ialah mengenai BUMDes dengan tujuan untuk menambah pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan memperbaiki kualitas hidup serta pengurangan kemiskinan dengan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dengan mengelola sumber daya yang ada di desa, dan memanfaatkan dengan berkala.
Teknik Analisis
Apabila data-data dalam penelitian ini telah terkumpul dengan teknik pengumpulan data sebagaimna yang sudah dijelaskan di atas tersebut, maka selanjutnya data-data itu akan diolah, dianalisis untuk sajikan dalam bentuk yang kongrit. Dalam mengolah data, dilihat dari tujuan penelitian, tujuan penelitian ini adalah tujuan deskriptif, artinya sebagaimana yang dijelaskan Surahmad, Winanto (1985:139) bahwa bentuk deskriptif dilaksanakan saat mengumpulkan di lapangan secara langsung, dan setelah data dikumpulkan dalam beberapa waktu.
CONTOH TESIS NO.12 KEBERADAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) SEBAGAI PENGUATAN EKONOMI DESA ABIANTUWUNG
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa pada Desa Abiantuwung dan bagaimana Perkembangan dan Peningkatan Perekonomian Desa AbianTuwung dengan keberadaan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDES. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitiatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) BUMDES Desa Abiantuwung telah berhasil memberi dampak yang positif bagi peningkatan perekonomian desa dan kesejahteraan masyaraka, BUMDES Desa Abiantuwung yang berdampak terhadap tingkat masyarakat konsumtif ini, semakin berkurang, dan masyarakat produktif mulai meningkat; 2) Pengelolaan Desa Abiantuwung pada BUMDES sangat tertata dengan berpacu pada peraturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah; serta 3) BUMDES Desa Abiantuwung walaupun belum maksimal dalam menjalankan unit-unit usahanya.
BAB I
BUMDES lahir sebagai suatu pendekatan baru dalam usaha peningkatan ekonomi desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Pengelolaan BUMDES sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat desa, yaitu dari desa, oleh desa, dan untuk desa. Cara Kerja BUMDES adalah dengan jalan menampung kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat dalam sebuah bentuk kelembagaan atau badan usaha yang dikelola secara professional, namun tetap bersandar pada potensi asli desa. Hal ini dapat menjadikan usaha masyarakat lebih produktif dan efektif. Kedepan BUMDES akan berfungsi sebagai pilar kemandirian bangsa yang sekaligus menjadi lembaga yang menampung kegiatan ekonomi masyarakat yang berkembang menurut ciri khas desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitiatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi.
CONTOH TESIS NO.13 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) DI DESA GOGIK KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG
Abstrak
Problem pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan BUM Desa harus diatasi.Pihak-pihak yang terkait dalam pemberdayaan harus mampu memberikan daya dan dorongan kepada masyarakat agar mampu meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat dalam pengembangan kegiatan ekonomi. BUM Desa merupakan wadah kegiatan ekonomi masyarakat. BUM Desa Gogik harus mampu mandiri sesuai dengan prinsip pengelolaan BUM Desa. BUM Desa Gogik diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Tujuan penelitian ini mengetahui pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pihak-pihak terkait melalui Pengembangan BUM Desa di Desa Gogik. Fokus penelitian ini adalah Pemberdayaanmasyarakat yang dilakukan pihak-pihak terkait melalui Pengembangan BUM Desa. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa: metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan analisisdata interaktifyang berlangsung terus menerus sampai tuntas hingga datanya jenuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pihak-pihak terkaitmelalui Pengembangan BUM Desa. 1) pemberdayaan masyarakat melalui LKD dilakukan dengan pelatihan kewirausahaan dan pemberian modal kepada masyarakat 2) Pemberdayaan masyarakat melalui PAB dilakukan dengan kegiatan Mud Banyu dan kegiatan sosial pemuda RT Desa Gogik 3) pemberdayaan masyarakat melalui Wisata Curug Semirang dilakukan dengan penanaman pohon, kegiatan bersih wisata dan melengkapi sarana dan prasana wisata. Model pemberdayaan belum dapat dilakukan secara maksimal, tahap monitoring dan evaluasi belum dapat dijalankan dengan baik. Pengembangan BUM Desa dilakukan dengan prinsip pengelolaan BUM Desa dengan membangun kerja sama, partisipatif,emansipatif, transparansi, akuntabel, dan sustainabel. Faktor pendukung dan penghambat pemberdaayan masyarakat melalui pengembangan BUM Desa. Faktor pendukung pemberdayaan masyarakat (1) semangat juang yang tinggi oleh pihak-pihak terkait dalam melakukan pemberdayaan, dan (2) kualitas SDM yang memadai. Faktor penghambat pemberdayaan masyarakat (1) kurangnya kesadaran dalam masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengembangkan BUM Desa, dan (2) sarana dan prasarana BUM Desa yang kurang memadai. Saran, perlu adanya peningkatan program-program pemberdayaan masyarakat dengan melihat permasalahan dan kebutuhan dalam masyarakat secara mendalam. Mengadakan pendampingan dan evaluasi secara rutin dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
BAB I
BUM Desa merupakan badan usaha yang dibentuk pemerintah desa bersama masyarakat sebagai wadah untuk mendayagunakan segala potensi ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, BUM Desa juga sebagai akses pelayanan publik untuk memperoleh informasi, serta permodalan dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan individu dalam masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan. Untuk itu, BUM Desa harus dikelolakembangkan dengan baik agar dapat berjalan sesuai fungsinya untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Tehnik analisis data menggunakan analisisdata interaktifyang berlangsung terus menerus sampai tuntas hingga datanya jenuh.
CONTOH TESIS NO.14 PEMBANGUNAN MASYARAKAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) Di Desa Mulyo Sari Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; Pembangunan Masyarakat yang berbasiskan kearifan lokal melalui BUM Desa di Desa Mulyosari Kec. Way Ratai Kab. Pesawaran telah berjalan efektif sesuai dengan ptensi Desa dan kearifan lokal yang ada di masyrakat Desa Mulyosari dan sesuai dengan tujuan BUM Desa itu sendiri yakni: meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa, meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pedesaan. Namun hanya saja program ini belum berjalan secara maksimal, karena bisa dikatakan BUM Desa Mulya Jaya terbilang masih baru berjalan. Pembangunan masyarakat berbasis kearifan lokal melalui BUM Desa di Desa Mulyosari Kec. Way Ratai Kab. Pesawaran juga berdampak positif yaitu dibuktikan dengan: meningkatnya pelayanan kepada masyarakat (standar pelayanan minimal), agar berkembang usaha masyarakat di desa, berdayanya desa sebagai wilayah yang otonom berkenaan dengan usaha-usaha produktif bagi upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan PADesa, Adanya unit-unit usaha (Air bersih kemasan, sale pisang, keripik salak, bank sampah, eyek-eyek, budidaya ikan, kerupuk, dan lain-lain) yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi, namun belum semua masyarakat merasakan hasil dari adanya BUM Desa hal ini karena keterbatasan modal yang dimiliki Desa Mulyosari, sehingga semua dilakukan secara bertahap agar semua warga dapat merasakan dampak positif dengan adanya BUM Desa di Desa Mulyosari.
BAB I
Pengembangan masyarakat pada dasarnya adalah pembangunan manusia, memang dalam pembangunan dibutuhkan produksi barang-barang yang menjadi kebutuhan hidup manusia. Tujuan akhir dari pengembangan masyarakat adalah terwujudnya masyarakat mandiri, maju dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga menjadi masyarakat yang sejahtera secara lahir dan bahagia secara batin.
Kerangka Pikir
Teknik Analisis
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan analisis penelitian ini menggunakan analisis deskriftif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.15 Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Perwitasari dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat minapolitan Desa Tambaksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
Abstrak
Pemerintah Desa Tambaksari membentuk BUMDes Perwitasari sebagai promotor penggerak perekonomian masyarakat minapolitan melalui pengembangan masyarakat islam melalui potensi desa dan berbasis pada hukum. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui peranan BUMDes Perwitasari dalam meningkatkan perekonomian masayarakat minapolitan Desa Tambaksari Kecamatan Rowosari Kabupaen Kendal dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat BUMDes Perwitasari dalam meningkatkan perekonomian masayarakat minapolitan Desa Tambaksari Kecamatan Rowosari Kabupaen Kendal. Penelitian ini menggunakan teori peranan, pengembangan masyarakat islam, perekonomian, minapolitan, dan BUMDes. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah triangulasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan BUMDes Perwitasari dalam meningkatkan perekonomian sudah baik dalam pelaksanaanya. Seiring perkembangannya BUMDes Perwitasari juga meningkatakan kesehatan lingkungan pada Masyarakat Desa Tambaksari. Disamping itu, pelaksanaan BUMDes Perwitasari belum dikelola secara maksimal karena ada yang perlu diperbaiki pada aspek sumber daya manusia dan finansial serta lemahnya sosialisasi dan maraknya pesaing pada kegiatan yang sama. Rekomendasi yang diberikan adalah membuat payung hukum, meningkatkan kualitas adan kualitas suumberdaya manusia, meningkatkan sumberdaya finansial, sosialisasi lebih merata dan memahami karakteristik pesaing sehingga pemberdayaan dan peran aktif masyarakat dapat ditingkatkan.
BAB I
Mengingat besarnya potensi kelautan dan perikanan dan menyadari bahwa potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, tentu menjadi bahan pemerintah maupun aktivis non pemerintah dalam proses pembangunan. Perubahan asumsi-asumsi dasar pembangunan yang selama ini lebih banyak didasarkan pada kerangka pemikiran daratan menjadi kepulauan makin diperlukan untuk pemanfaatan sumberdaya alam yang lebih berimbang. Dimana peningkatan pemanfaatan sumberdaya perairan atau laut yang besar, juga menekan pada sumberdaya alam daratan. Konsep pembangunan perlu diimbangi dengan arah pembangunan dengan melihat potensi lokal dan perubahan lingkungan yang strategis.
Teknik Analisis
Analisis data yang digunakan adalah triangulasi data.
Leave a Reply