HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Pendidikan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif

1. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Assessment For Learning (AFL) Melalui Penilaian Teman Sejawat pada Materi Persamaan Garis ditinjau dari Kreativitas Belajar Matematika Siswa MTsN di Kabupaten Sragen

2. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS) Pada Materi Pokok Trigonometri ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa SMK di Kota Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  • manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe NHT, tipe TPS atau langsung;
  • manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik siswa dengan kecerdasan emosional tinggi, siswa dengan kecerdasan emosional sedang atau siswa dengan kecerdasan emosional rendah;
  • pada masing-masing tingkat kecerdasan emosional, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TPS atau model pembelajaran langsung;
  • pada masing – masing model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TPS atau model pembelajaran langsung, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan kecerdasan emosional tinggi, sedang, atau rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3×3.

Populasi penelitian adalah semua siswa kelas XI SMK Kelompok Teknologi dan Rekayasa Kota Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian ini adalah 264 siswa yang terdiri dari 87 siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT), 89 siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS), dan 88 siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket kecerdasan emosional. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan kecerdasan emosinal terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrumen tes dan angket dilakukan oleh validator. Daya pembeda tes dan konsistensi internal angket menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus KR-20, sedangkan uji reliabilitas instrumen angket menggunakan rumus Cronbach Alpha. Uji keseimbangan menggunakan uji Anava satu jalan, dengan diperoleh kesimpulan bahwa populasi NHT, TPS dan pembelajaran langsung dalam keadaan seimbang. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Dengan diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan variansinya homogen. 05,0?? 05,0??

3. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS) pada Materi Pokok Trigonometri Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa SMK di Kota Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  • manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe NHT, tipe TPS atau langsung;
  • manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik siswa dengan kecerdasan emosional tinggi, siswa dengan kecerdasan emosional sedang atau siswa dengan kecerdasan emosional rendah;
  • pada masing-masing tingkat kecerdasan emosional, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TPS atau model pembelajaran langsun;

Populasi penelitian adalah semua siswa kelas XI SMK Kelompok Teknologi dan Rekayasa Kota Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian ini adalah 264 siswa yang terdiri dari 87 siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT), 89 siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS), dan 88 siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket kecerdasan emosional. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan kecerdasan emosinal terlebih dahulu diujicobakan.

 

4. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Two Stay–Two Stray (TS-TS) pada Materi Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP Negeri  Kota Yogyakarta ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa

Abstrak

Annis Deshinta Ayuningtyas. S851008005. 2012. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Two Stay–Two Stray (TS-TS) pada Materi Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP Negeri di Kota Yogyakarta Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa. Komisi Pembimbing I: Dr. Imam Sujadi, M.Si dan Pembimbing II: Dra. Mania Roswitha, M.Si. Tesis. Surakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui:

  • manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik diantara model pembelajaran kooperatif tipe TPS, TS-TS atau pembelajaran langsung,
  • manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik di antara siswa yang mempunyai kemandirian belajar tinggi, sedang, atau rendah,
  • pada masing-masing tingkatan kemandirian belajar (tinggi, sedang, dan rendah), manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe TPS, TS-TS atau pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3×3.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Se-Kota Yogyakarta Semester I tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Banyak sampel 295 siswa dengan 98 siswa untuk kelas eksperimen satu, 100 siswa untuk kelas eksperimen dua dan 97 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket kemandirian belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Uji coba tes prestasi meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Untuk uji normalitas menggunakan uji Lilliefors, uji homogenitas menggunakan uji barlett. Uji keseimbangan yang digunakan yaitu anava satu jalan dengan sel tak sama. Analisis tes prestasi matematika menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

 

5. Efektifitas model pembelajaran kooperatif jigsaw II dan teams-games-tournaments (TGT) pada Materi Barisan dan Deret ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa SMK Kelas X di Kabupaten Klaten

Abstrak

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3&4. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Jurusan Teknologi, Kesehatan dan Pertanian di Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 37 sekolah. Sampel diambil dengan teknik stratified cluster random sampling, terpilih SMK N 2 Klaten, SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara, SMK Muhammadiyah 2 Wedi (86 siswa pada kelas eksperimen I, 86 siswa pada kelas eksperimen II dan 61 siswa pada kelas kontrol). Uji prasyarat meliputi uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan metode Bartlett, uji anava dengan uji F (Fisher) dan uji lanjut pasca anava dengan metode Scheffe’. Taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan:

  • siswa yang diberi model pembelajaran TGT memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang diberi model pembelajaran Jigsaw II dan model pembelajaran langsung, serta siswa yang diberi model pembelajaran Jigsaw II memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang diberi model pembelajaran langsung.
  • Siswa dengan tipe kepribadian melankolis, koleris, phlegmatis dan sanguinis mempunyai prestasi belajar matematika yang sama.
  • Pada masing-masing tipe kepribadian, siswa yang diberi model pembelajaran TGT memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang diberi model pembelajaran Jigsaw II dan model pembelajaran langsung, serta siswa yang diberi model pembelajaran Jigsaw II memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang diberi model pembelajaran langsung.

Kata kunci: Koleris, Melankolis, Phlegmatis, Sanguinis, TGT, Jigsaw II, Langsung.

 

6. Efektifitas model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Games Tournament) terhadap prestasi belajar alat optik ditinjau dari motivasi belajar dengan memperhatikan kemampuan awal siswa

Abstrak

Hari Purwoto. S. 8301008. 2004. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif TGT ( Teams Games Tournament ) ditinjau dari Motivasi belajar terhadap Prestasi belajar Alat optik dengan Memperhatikan Kemampuan awal Siswa Pendidikan Sains. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui :

  • Efektifitas Model pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Games Tournament) dan model pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa terhadap Prestasi Belajar Alat Optik dengan memperhatikan Kemampuan Awal Siswa.
  • Pengaruh motivasi Belajar pada Model Pembelajaran Kooperati TGT (Teams Games Tournament) dan model pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa terhadap Prestasi Belajar Alat Optik dengan Memperhatikan Kemampuan Awal Siswa.
  • 3) Interaksi antara Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Games Tournament) dan model pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa dengan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Alat Optik dengan Memperhatikan Kemampuan Awal Siswa.

Sejalan dengan tujuan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini dilasanakan dengan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Surakarta dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Ada dua kelompok eksperimen, satu kelompok eksperimen dikenai perlakukan pembelajaran Kooperatif TGT ( Teams Games Tournament ) dan lain model pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa.

7. Efektifitas Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif Bertipe Group Investigation terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kecerdasan Majemuk Siswa Kelas VII SMP Negeri Kota Madiun

Abstrak

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui :

  • pembelajaran yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, pada siswa dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau pada siswa dengan Pembelajaran Kooperatif bertipe Group Investigation (PKGI),
  • tipe kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika,
  • ada tidaknya perbedaan prestasi antara siswa dengan PBM dan siswa dengan PKGI berlaku sama pada tiap tipe kecerdasan majemuk siswa dan ada tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika antara tiap tipe kecerdasan majemuk berlaku sama pada setiap pembelajaran. Tipe kecerdasan majemuk meliputi kecerdasan Linguistik, kecerdasan Matematis-Logis, kecerdasan Ruang Visual dan kecerdasan Interpersonal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2×4. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri di Kota Madiun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai raport matematika siswa kelas VII semester 1 Tahun Pelajaran 2009/2010, digunakan untuk uji keseimbangan antara kelas PKGI dan kelas PBM.

Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Kooperatif bertipe Group Investigation, Kecerdasan Majemuk.

 

8. Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Kabupaten Lamandau

Abstrak

Penelitian ini bertujuan;

  • Untuk mengetahui lebih baik atau tidaknya prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.
  • Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.
  • Untuk mengetahui apakah perbedaan prestasi belajar siswa dari masing-masing metode pembelajaran yaitu kooperatif tipe STAD dan metode pembelajaran konvensional konsisten pada masing-masing tingkat motivasi belajar dan perbedaan prestasi belajar dari masing-masing tingkat motivasi belajar konsisten pada masing-masing metode pembelajaran yaitu kooperatif tipe STAD dan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan penelitian menggunakan faktorial 2 x 3.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII pada SMP Negeri se-Kabupaten Lamandau semester I tahun pelajaran 2010/2011. Pengambilan sampel dilakukan secara Stratified Cluster Random Sampling dengan hasil SMPN-1 Bulik dari kelompok tinggi dan SMPN-1 Sematu Jaya dari kelompok rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket dan dokumentasi. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika pada materi relasi dan fungsi. Sedangkan instrumen angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan dokumentasi untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Kata kunci : Kooperatif Tipe STAD, Konvensional, Motivasi, Relasi dan Fungsi.

 

9. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan Think Pair Share pada Pembelajaran Matematika pada Siswa Mts Negeri Se – Kabupaten Klaten Ditinjau dari Tipe Kecerdasan Siswa Tahun Pelajaran 2008/2009

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya prestasi hasil belajar matematika siswa MTsN di Kabupaten Klaten. Alternatif pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS).

Tujuan dari penelitian ini adalah

  • untuk mengetahui perbedaan prestasi hasil belajar siswa bila menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS),
  • untuk mengetahui pengaruh perbedaan tipe kecerdasan siswa terhadap prestasi belajar siswa,
  • untuk mengetahui interaksi/pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan tipe Think Pair Share (TPS), ditinjau dari kecerdasan siswa terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa MTs N kelas VIII yang berada di Kabupaten Klaten. Sedangkan pemilihan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara:

  • pemberian angket untuk penentuan tipe kecerdasan siswa, dari jumlah sampel 121 siswa pada kelompok eksperimen dan 120 siswa dari kelompok kontrol diperoleh 74 siswa dengan dengan tipe siswa kecerdasan verbal linguistik, 66 siswa dengan tipe kecerdasan matematis logis dan 101 dengan kecerdasan lainnya;
  • memberikan tes untuk pengambilan nilai prestasi belajar. Dengan hasil rataan 14,066 pada kelompok eksperimen, 13,75 pada kelompok kontrol, pada siswa dengan kecerdasan verbal linguistik 15,7576, pada siswa dengan kecerdasan verbal matematis logis 14,7973 dan 12,0459 pada siswa dengan kecerdasan lainnya.

 

10. Efektivitas Hasil Belajar Geografi Materi Sumber Daya Alam (SDA) Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI), Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ponorogo

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah :

  • Mengetahui perbedaan hasil belajar geografi materi sumber daya alam (SDA) antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams achievement Divisions (STAD) dan model Ceramah pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ponorogo tahun ajaran 2013/2014;
  • Mengetahui hasil belajar geografi materi sumber daya alam (SDA) antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik dibanding dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ponorogo tahun ajaran 2013/2014;

Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda. Pengujian validitas menggunakan validitas isi dan validitas butir soal untuk mengukur daya beda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas. Pada pengujian normalitas menggunakan metode liliefors, sedangkan pengujian anava satu jalan (one way Anava).

Kata kunci: Model Pembelajaran GI, STAD, Hasil Belajar Geografi Materi SDA

 

11. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Aktivitas Siswa SMP Negeri Kota Surakarta

Abstrak

ABSTRAK Liliek Sri Wahyuti. S 850907113. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Siswa SMP Negeri Kota Surakarta. Tesis: Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  • Apakah siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif dengan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) mempunyai prestasi belajar lebih baik dari pembelajaran konvensional.
  • Apakah siswa dengan aktivitas tinggi mempunyai prestasi belajar lebih baik dari siswa dengan aktivitas sedang, dan rendah.
  • Apakah perbedaan prestasi belajar bilangan bulat dari masing-masing pendekatan pembelajaran konsisten pada masing-masing kategori aktivitas siswa dan perbedaan prestasi belajar bilangan bulat dari masing-masing kategori aktivitas siswa konsisten pada masing-masing pendekatan pembelajaran.

Penelitian ini termasuk eksperimental semu yang dilakukan di SMPN Kota Surakarta, kelas VII semester pertama tahun pelajaran 2008/2009. Data penelitian ini berupa nilai UASBN SD untuk variabel kemampuan awal, skor angket untuk variabel aktivitas siswa terhadap matematika dan skor tes prestasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling random stratifikasi (stratified random sampling) dan sampling random kluster (cluster random sampling). Pengumpulan datanya dilakukan melalui dokumen sekolah, angket aktivitas dan tes prestasi. Sebelum angket aktivitas dan tes prestasi digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Pada uji coba tes prestasi belajar matematika diuji tentang konsistensi, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya beda. Sedangkan uji coba instrumen angket aktivitas siswa diuji tentang konsistensi dan reliabilitas.

 

12. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas X SMA di Kabupaten Ngawi

Abstrak

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  • Apakah pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT memberikan efek prestasi belajar matematika lebih baik daripada pembelajaran dengan metode ekspositori.
  • Apakah siswa dengan minat belajar tinggi memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan minat belajar sedang atau rendah.
  • Apakah siswa dengan minat belajar sedang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan minat belajar rendah.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling dengan sampel penelitian adalah siswa-siswa dari SMA Negeri 2 Ngawi, SMA Negeri 1 Kendal, dan SMA Karya Pembangunan Ngawi yang masing-masing terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Banyak anggota sampel seluruhnya adalah 160 siswa. Uji coba instrumen prestasi belajar matematika dilakukan di SMA Negeri 2 Ngawi dengan banyak responden 64 siswa. Hasil uji coba 40 butir soal instrumen tes dengan metode KR-20 menunjukkan bahwa indek reliabilitasnya adalah 0,871.

13. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS) dan Numbered Heads Together (NHT) terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP di Kabupaten Bantul ditinjau dari aktivitas belajar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  • manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS, model kooperatif tipe NHT atau pembelajaran konvensional,
  • manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah,
  • pada masing-masing tingkatan aktivitas belajar (tinggi, sedang, rendah), manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS, model kooperatif tipe NHT atau pembelajaran konvensional. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3×3.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Se-Kabupaten Bantul tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Banyaknya anggota sampel 268 siswa dengan 86 siswa untuk kelas eksperimen satu, 94 siswa untuk kelas eksperimen dua dan 88 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket aktivitas belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Uji coba tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Untuk uji coba normalitas menggunakan uji Lilliefors, uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan yang digunakan yaitu anava satu jalan dengan sel tak sama.

14. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) yang Dimodifikasi dengan Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Aritmetika Serta Geometri Ditinjau dari Kecerdasan Majemuk Si

Abstrak

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui :

  • Model pembelajaran mana yang memberikan prestasi belajar siswa lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe STAD atau model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi dengan tutor sebaya,
  • Apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe kecerdasan matematis-logis lebih baik daripada siswa yang mempunyai tipe kecerdasan linguistik atau kecerdasan interpersonal,

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMK Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling sehingga terpilih tiga sekolah yaitu SMKN 1 Bojonegoro, SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo, dan SMK PGRI 3 Bojonegoro. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi untuk memperoleh data nilai Ujian Akhir Semester 2 kelas X untuk data kemampuan awal sebelum eksperimen, tes untuk data prestasi belajar siswa pada materi Barisan dan Deret Aritmetika serta Geometri, angket untuk data kecerdasan majemuk. Sebelum melaksanakan penelitian maka terhadap dua kelompok sampel dilakukan uji keseimbangan menggunakan uji-t.

15. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Hasil Belajar Matematika pada Topik Trigonometri ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri di Bojonegoro

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?