HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020

CONTOH TESIS NO.1 INOVASI PELAYANAN PUBLIK SUROBOYO BIS DI KOTA SURABAYA

Abstrak

Pelayanan Publik menjadi tolak ukur keberhasilan suatu kinerja pemerintahan dihadapan para masyarakat. Kinerja pemerintah dapat dilihat dari masyarakat dengan kategori ada atau tidaknya suatu pelayanan yang diberikan dan bagaimana cara pemerintah memberikan trobosan-trobosan baru terkait suatu masalah yang ada di wilayah atau daerah. Peningkatan pelayanan publik tercantum dalam kebijakan pelayanan publik sejak tahun 2014 bahwa seluruh instansi pemerintahan baik pusat atau daerah diharapkan membuat suatu ide atau inovasi terhadap kerja pelayanan publik. Yang berperan sebagai pelayan adalah pemerintah, dimana pemerintah pada hakikatnya tidak untuk melayani diri sendiri namun juga warga masyarakat dengan mendominasi kondisi agar terbentuk suatu kenyamanan dalam segala akses kemasyarakatan. Hal ini yang akan dibahas mengenai permasalahan yang terjadi di Kota Surabaya terkait kemacetan dan membludaknya transportasi pribadi serta ketidakmauan masyarakat Kota Surabaya untuk menggunakan kendaraan umum menumbuhkan suatu inovasi baru yaitu dengan terciptanya Suroboyo Bus. Aplikasi Gobis (Golek Bis) diciptakan oleh Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempermudah pelayanan transportasi di Surabaya guna mengurangi kemacetan dan mampu mengurangi volume kendaraan yang ada di Kota Surabaya.

BAB I

Pemberian pelayanan tercipta dengan adanya kemampuan dan kreativitas dalam pengembangan mencapai tujuan bersama. Masyarakat akan selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas meskipun tidak mudah bagi pemerintah untuk menciptakan pelayanan yang sesuai. Seperti yang akan kita bahas dalam penelitian ini adalah inovasi Suroboyo Bis yang ada di Kota Surabaya. Pada dasarnya transportasi merupakan suatu aspek penting dalam sistem kota, terutama kota-kota besar dikarenakan angkutan umum merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di  Indonesia. Permasalahan yang sering terjadi pada kota-kota besar adalah padatnya penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata sehingga memunculkan maslah yang lebih kompleks sepertikemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial dan ekonomi antar penduduk. Dengan banyaknya penduduk membuat pemukimannyang ada diperkotaan menjadi berdesak-desakkan sehingga membuat kemacetan di ruas-ruas jalan besar. Kemacetan merupakan kondisi dimana kendaraan tidak mampu berjalan secara optimal karena terjadi tersendatnya atau berhentinya lalu lintas akibat banyaknya jumlah kendaraaan.

Teknik Analisis

Teknik analis data merupakan sebuah langkah yang menjadi instrumen penting dalam suatu penelitian, analisis data dapat dilakukan melalui tahap sebagai berikut Tahap Penelitian

  1. Perencanaan
  2. Pelaksanaan
  3. Evaluasi
  4. Pelaporan

CONTOH TESIS NO.2 INOVASI PELAYANAN KESEHATAN GANCANG ARON DI KABUPATEN BANYUWANGI DALAM PERSPEKTIF MATRIK INOVASI SEKTOR PUBLIK

Abstrak

Penelitian ini berfokus pada inovasi The Gancang Aron di RSUD-Blambangan Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi yang terjadi di RSUD-Blambangan merupakan bagian integral dari inovasi pelayanan publik yang dapat dilihat melalui matriks inovasi sektor publik.

BAB I

Inovasi sektor publik telah menjadi wacana dan praktik menarik yang diterapkan oleh instansi pemerintah di Indonesia. Salah satu jenis inovasi sektor publik yang populer adalah inovasi pelayanan publik karena berdampak langsung kepada publik sebagai pengguna. Selain itu, menjadikan iklim yang positif dengan bermunculan berbagai bentuk inovasi pelayanan publik di Indonesia, khususnya dalam bidang pelayanan publik kesehatan yang banyak mendapat perhatian banyak sarjana, praktisi, aktor pemerintah, dan masyarakat sebagai penggunanya. Di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan (RSUD-Blambangan) Kabupaten Banyuwangi, inovasi Gancang Aron muncul sebagai solusi untuk mengurangi antrian panjang pasien dan keluarganya dalam berobat di rumah sakit ini. Inovasi ini diapresiasi sebagai Top 40 Inovasi Sektor Publik Terbaik di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi – Republik Indonesia. Inovasi pelayanan publik tidak akan terjadi begitu saja tanpa adanya perubahan pada level manajemen organisasi.

Teknik Analisis

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan memadukan kajian literatur inovasi sektor publik dan diperkuat dengan hasil data lapangan.

CONTOH TESIS NO.3 Inovasi Pelayanan Publik

Abstrak

Tulisan ini diarahkan untuk mengeksplorasi suatu inovasi  pelayanan publik di bidang kesehatan dan kegawatdaruratan yaitu  layanan  Public Safety Center (PSC) 119 Kabupaten  Bantul. Layanan PSC ini merupakan integrasi antara Pemerintah Pusat melalui Pusat Komando Nasional 119 yang berlokasi di Kementerian Kesehatan dengan Pemerintah Daerah melalui Public Safety Center (PSC) yang ada di tiap Kabupaten/Kota. Inovasi dalam layanan ini adalah karena keunikannya dengan sistem jemput bola dan tanpa dipungut biaya. Layanan PSC ini berkualitas cukup baik. PSC memiliki kelebihan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan kegawatdaruratan yaitu kemudahan dalam mengakses layanan ini, hanya dengan menelepon ke nomor 119 bebas pulsa atau nomor telepon lokal (0274) 2811119. Kemudian tim medis langsung segera menuju lokasi, plus, dengan sistem pelayanan yang siaga 7 hari 24 jam, sehingga layanan ini bisa diakses kapanpun asal penelepon ataupun korban berada di dalam wilayah  administratif Bantul.

BAB I

Inovasi  merupakan  suatu  proses  dan/  atau  hasil    pengembangan  dan pemanfaatan  suatu  produk  atau  sumber  daya  yang  telah  ada  sebelumnya, sehingga  memiliki  nilai  yang  lebih  berarti  guna  meningkatkan  efisiensi  dan efektivitas.  Diskursus mengenai inovasi pelayanan publik saat ini merupakan hal  penting  dalam  penyedian  layanan  publik  di  Indonesia  dimana  kondisi perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  yang  semakin  maju  dan kompetisi  global  yang  semakin  ketat  dan  terbuka.  Pelayanan  sebagai  proses pemenuhan   kebutuhan   melalui   aktivitasorang   lain   secara   langsung, merupakan    konsep    yang    senantiasa    aktual    dalam    berbagai    aspek kelembagaan.  Bukan  hanya  pada  organisasi  bisnis,  tetapi  telah  berkembang lebih  luas  pada  tatanan  organisasi  pemerintah  (Sinambela,  dalam  Prawira, 2013).

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif.

CONTOH TESIS NO.4 INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN KUBU RAYA

Abstrak

Hasil studi ini menyimpulkan bahwa inovasi yang sudah dilakukan oleh BPMPT Kubu Raya adalah penyederhanaan jumlah ijin, pembatasan calo perijinan dan penyederhanaan business process. Faktor pendorong lahirnya inovasi yang dilakukan oleh BPMPT Kubu Raya adalah komitmen Bupati dan pimpinan BPMPT dalam memperbaiki kualitas pelayanan perijinan, serta sumber daya manusia BPMT yang memiliki semangat kerja tinggi. Sedangkan masalah yang menjadi faktor penghambat lahirnya inovasi adalah mutasi pegawai.

BAB I

Sebagai daerah yang masih terhitung baru, Kabupaten Kubu Raya sudah berhasil melaksanakan pelayanan publik yang baik khususnya di bidang perijinan, hal ini dibuktikan antara lain dengan diraihnya berbagai penghargaan dan meningkatnya tren realisasi ijin yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) setiap tahunnya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui inovasi apa saja yang sudah dilakukan oleh BPMPT Kabupaten Kubu Raya serta untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang menjadi pendorong maupun penghambat terjadinya inovasi tersebut.

Teknik Analisis

Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan Kepala BPMPT serta data sekunder.

CONTOH TESIS NO.5 IMPLEMENTASI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI DAERAH 3 T (Studi Inovasi “Si Cantik” di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumbawa)

Abstrak

Penelitian ini menunjukan bahwa kegagalan difusi tidak mempengaruhi implementasi inovasi dengan maksud bahwa seorang pimpinan harus memiliki alternatif lain untuk mencapai tujuan inovasi tersebut, yaitu merubah orientasi awal bagi publik yang bersifat directly menjadi indirectly. Beberapa masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor Sumber Daya Anggaran, infrastruktur, dan budaya masyarakat. Rekomendasi untuk pemerintah adalah agar pemerintah menerapkan prinsip collaborative dengan menggandeng pihak-pihak non government, terutama Perguruan Tinggi dalam hal penguatan difusi. Pemerintah harus memperkuat infrastruktur seperti komputer, mobil operasional, mobil keliling dengan fasilitas lengkap untuk memudahkan pelayanan perizinan. Pemerintah mestinya melakukan pemberdayan aparatur desa dalam implementasi Si Cantik. Hal yang paling penting juga adalah komitmen pemerintah memberlakukan pelayanan satu atap dengan mengintegrasikan DMPTSP, Dinas PU, LH, dan Pol PP sehingga pelayanan menjadi cepat. Sementara rekomendasi kepada peneliti kedepannya agar lebih mengkaji tentang difusi secara khusus, apakah akan melibatkan pihak non government kedepannya untuk penguatan difusi.

BAB I

Penilaian Ombudsman kepada DPMPTSP Kabupaten Sumbawa tahun 2015 telah memberikan zona merah terhadap kinerja instansi tersebut, utamanya perihal pelayanan perizinan. Oleh karena itu, pada tahun 2016 sebuah inovasi berbasis online pelayanan perizinan mulai hadir untuk menjawab patologi klasik pelayanan perizinan di Kabupaten Sumbawa yang diberi nama dengan inovasi Si Cantik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang implementasi proses inovasi Si Cantik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sementara tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi tahap-tahap Si cantik dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan teori tahap-tahap inovasi yang dikemukakan oleh Osborne dan Brown (2005) yaitu inisiasi, implementasi dan difusi. Terdapat 3 tahapan dalam proses Si Cantik yaitu proses inisiasi yang terletak pada modifikasi Si Cantik itu sendiri, sehingga melahirkan prinsip Laris 60 Menit untuk perizinan non verifikasi dan prinsip Akselerasi Perizinan untuk perizinan verifikasi. Tahap implementasi telah mencapai orientasi utama dari Si Cantik itu sendiri yaitu automasi proses, akselerasi proses perizinan, prosedur pelayanan yang baku, dan memudahkan masyarakat dalam mengajukan permohonan izin. Tahap difusi belum terlaksana secara maksimal.

Teknik Analisis

Penelitian ini juga menggunakan teori faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi yang dikutip dari pendapat Gaynor (2002), Chaudhury (2010), dan Geoff Mulgan (2012) yaitu anggaran, infrastruktur, dan budaya. Sebagai output-nya, penelitian ini menggunakan teori public service yang mengedepankan indikator pelayanan publik dari Lenvine (1990) yaitu responsiviness, responsibility, dan accountability. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatana studi kasus, dimana lokasi penelitiannya di DPMPTSP Kabupaten Sumbawa. Selanjutnya tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumen, dan observasi.

CONTOH TESIS NO.6 INOVASI PELAYANAN TRANSPORTASI PUBLIK KERETA COMMUTER INDONESIA DI WILAYAH JABODETABEK

Abstrak

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa Perusahaan KCI telah mendapatkan kredibilitas publik, karena dapat dibuktikan melalui data penumpang yang meningkat drastis selama tahun 2017. Inovasi pelayanan sebagai isi tolak ukur pelayanan publik untuk mengukur hasil penelitian dengan membuktikan bahwa Setiap jasa yang diberikan perusahaan KCI sudah termasuk dalam langkah yang cukup baik dalam berlatih.

BAB I

Kereta api merupakan salah satu angkutan umum yang dapat memudahkan aktivitas manusia, penyelenggaraan pelayanan publik perlu memberikan kepastian ketersediaan alat dan fasilitas angkutan umum yang digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini mencoba menganalisis tentang kualitas pelayanan angkutan umum melalui pendekatan teori Inovasi Pelayanan Publik sebagai salah satu tolak ukur penting dalam pelayanan publik yang diterapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik merupakan undang-undang yang mengatur tentang prinsip pemerintahan yang baik yaitu efektifitas fungsi pemerintahan. Pelayanan publik diselenggarakan oleh pemerintah atau badan hukum yang efektif yang dapat didukung oleh demokrasi dan hak asasi manusia, memajukan kesejahteraan ekonomi, kemakmuran sosial, membebaskan kemakmuran, meningkatkan keamanan lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam secara bijak, menjaga kepercayaan kepada pemerintah dan masyarakat. administrasi.

Teknik Analisis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dengan triangulasi sumber, kemudian semua kegiatan penelitian diukur dengan beberapa teori inovasi dan prinsip pelayanan publik.

CONTOH TESIS NO.7 Inovasi Pelayanan Publik Di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Tahun 2016

Abstrak

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penyelenggaraan inovasi pelayanan publik di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis selama tahun 2016. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis inovasi pelayanan dan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat kualitas pelayanan di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Tahun 2016.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pelayanan di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Tahun 2016 dapat dilihat dari usaha Kecamatan Mandau untuk melakukan perubahan-perubahan guna meningkatkan kualitas layanannya, mulai dari peningkatan kemampuan aparaturnya melalui pendidikan dan pelatihan sampai kepada peningkatan kinerja organisasi melalui inovasi – inovasi dalam bidang pelayanan dengan mempercepat pelayanan kepada masyarakat melalui Motor Pelayanan Antar Jemput Layanan, membentuk area permainan (pojok anak) ketika lama menunggu anak-anak tidak bosan dan bisa menikmati permainan yang telah disediakan, jejaring sosial sebagai jalur menyampaikan pelayanan. Adapun faktor-faktor pendukung inovasi pelayanan publik di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Tahun 2016 adalah adanya sikap saling menyemangati antar sesama pegawai, dilaksanakannya rapat korrdinasi, adanya penanaman kesadaran dalam diri masing-masing pegawai, adanya fasilitas yang membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya melayani dan adanya sikap sopan, santun dan ramah yang diberikan oleh petugas layanan. Sedangkan faktor-faktor penghambat adalah Belum terbentuknya seksi pelayanan yang khusus menangani pelayanan, terbatasnya sumberdaya apatur yang memiliki pengetahuan dan kemampuan di bidang informasi dan terknologi, masih terbatasnya peralatan kantor untuk menyimpan file-file penting, terbatasnya bahan baku dan peralatan dalam pembuatan KTP yang dimiliki oleh Disdukcapil Kabupaten Bengkalis dan masih ditemukannya masyarakat yang tidak mengurus langsung administrasi kependudukannya.

BAB I

Pelayanan publik merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan kualitas hidup sosial di dalam masyarakat manapun. Secara umum pelayanan adalah sebuah usaha yang dilakukan kelompok atau seseorang atau birokrasi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Kecamatan merupakan sebuah organisasi yang hidup dan melayani kehidupan masyarakat. Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan perangkat kecamatan melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan seperti penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan termasuk didalamnya melaksanakan tugas pelayanan.

Teknik Analisis

Penelitian dilakukan di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus sebagai strategi penelitian dengan jumlah informan berjumlah 18 orang.

CONTOH TESIS NO.8 INOVASI PELAYANAN PUBLIK ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI KABUPATEN BANTAENG

Abstrak

Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode penelitian kualittatif dengan memanfaatkan data deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta dokumen dan arsip. Adapun dimensi digital (electronic goverment) antara lain aksebilitas, kepercayaan masyarakat komunikasi, keandalan teknologi, isi dan tampilan informasi, dan media penunjang. Sementara faktor-faktor yang memengaruhinya, di antaranya faktor pendukung dan penghambat. Aspek pendukung, yaitu komitmen pemimpin terhadap inovasi dan kelembagaan, sedangkan aspek penghambatnya, yaitu pola kebiasaan masyarakat, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, dan jaringan.

BAB I

Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi milineal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi indutri juga diikuti dengan implikasi lain seperti pengangguran, kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi. Menurut Prof Dwikorita Karnawati (2017), revolusi industri 4.0 dalam lima tahun mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10 tahun yang akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75 persen. Hal ini disebabkan pekerjaan yang diperankan oleh manusia setahap demi setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi program.

Teknik Analisis

Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan dimensi digital (electronic government) dalam layanan informasi belum optimal dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bantaeng.

CONTOH TESIS NO.9 Inovasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Publik Puskesmas dalam Merespon Perkembangan Masyarakat dan Pelayanan Swasta di Kabupaten Malang

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah 1) Bagaimana inovasi kebijakan pelayanan kesehatan di puskesmas dalam merespon perkembangan masyarakat dan pelayanan kesehatan swasta 2) Bagaimana implementasi kebijakan tersebut di puskesmas, permasalahan yang timbul, upaya dan kiat, dalam rangka nnemperbaiki kinerjanya. Lokasi Penelitian di lingkungan Dinas Kesehatan Malang dan Puskesmas Lawang. Dari hasil penelitian dan pembahasan didapatkan kesimpulan yaitu, Pertama: Inovasi-inovasi kebijakan pelayanan publik dalam merespon perkembangan masyarakat dan perkembangan pelayanan kesehatan swasta, oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan Puskesmas Lawang sudah dikembangkan, akan tetapi belum menerapkan Community Based Policy dan tidak ada customers charter sebagai pengakuan atas hak dan kewajiban dari masyarakat pengguna dan penyelenggara pelayanan. Kedua : dalam implementasi pelayanan rawat inap sebagian besar sudah berjalan baik walaupun masih ada yang perlu peningkatan.

BAB I

Era globalisasi membawa perubahan di bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan terjadinya perubahan tata nilai di masyarakat sehingga menyebabkan meningkatnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang lebih baik. Otonomi daerah memungkinkan pemerintah untuk menciptakan inovasiinovasi kebijakan yang berorientasi pada masyarakat lokal.

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Pengambilan responden dengan system purposive sampling dengan data primer adalah hasil wawancara mendalam (indepth interview) ditunjang oleh data sekunder dari studi dokumen dan observasi di lapangan.

CONTOH TESIS NO.10 Implementasi Program Inovasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Abstrak

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan atau disingkat PATEN merupakan bentukinovasi pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik ditingkat kecamatan. Kabupaten Boyolali merupakan Pemerintah Daerah yang saat inisedang mengimplementasikan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan mekanisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kecamatan Karanggede. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data berasal dari hasil wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakanpada penelitian ini adalah model interaktif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil mekanisme dimulai dari tahap persiapan, pendelegasian kewenangan, danmelakukan persiapan lanjutan. Terdapat nilai inovatif dalam pelaksanaan PATENyaitu dengan dibangunnya Aplikasi Sistem Informasi berbasis TIK yaitu SIMANTAP.Sedangkan faktor yang mempengaruhi antara lain : Komunikasi antar pelaku pemberipelayanan di tingkat kecamatan;  Sumber daya manusia birokat atau Aparatur Sipil Negara;   Sikap   pelaksana   pemberi   pelayanan;   dan   Kejelasan   stuktur   birokrasipenyelenggaraan pelayanan.

BAB I

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan atau disingkat PATEN merupakan bentukinovasi pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik ditingkat kecamatan. Kabupaten Boyolali merupakan Pemerintah Daerah yang saat inisedang mengimplementasikan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan mekanisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kecamatan Karanggede. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data berasal dari hasil wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakanpada penelitian ini adalah model interaktif.

Teknik Analisis

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data berasal dari hasil wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakanpada penelitian ini adalah model interaktif.

CONTOH TESIS NO.11 Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, dimensi, Indikator dan Implementasinya

Abstrak

New Public Service (NPS) sebagai paradigma terbaru dari administrasi publik meletakkan pelayanan publik sebagai kegiatan utama para administrator negara/daerah. Salah satu intisari dari prinsip NPS adalah bagaimana administrator publik mengartikulasikan dan membagi kepentingan (shared interests) warga negara melalui pelayanan publik. Berbagai riset, penelitian, ide, gagasan dan kajian tentang kualitas pelayanan publik telah banyak dimunculkan dan dilakukan, baik dalam bentuk opini, makalah, skripsi, tesis, maupun disertasi. Berbagai hal tentang kualitas pelayanan publik tersebut telah pula dipublikasikan dalam koran, buku, majalah, jurnal, atau di internet. Kualitas pelayanan publik akan selalu menarik untuk dikaji dan dibahas, karena masyarakat selalu mengalami dinamika, ilmu pengetahuan dan teknologi pun selalu mengalami perkembangan dengan pesat. Seiring dengan hal tersebut, tentu saja konsep, dimensi, indikator-indikator tentang kualitas pelayanan publik akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan zaman. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan tersebut, akan menjadi modal bagi pengambil kebijakan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kemampuan meningkatkan kualitas pelayanan publik, bagi kepala negara/daerah akan dapat meningkatkan kepercayaan publik/rakyat kepada mereka, sehingga tidak menutup kemungkinan, bila mereka kembali mencalonkan diri sebagai kepala negara/daerah akan dipilih lagi oleh rakyatnya bahkan kebaikan yang telah mereka lakukan akan selalu dikenang oleh rakyatnya sepanjang masa. Buku ini membahas secara panjang lebar tentang kualitas pelayanan publik, baik ditinjau dari segi konsep, dimensi, indikator, maupun dari sisi implementasinya. Buku ini sangat cocok dibaca oleh berbagai segmen masyarakat, terutama para dosen dan mahasiswa S1, S2 atau S3 yang relevan dan terkait dengan bidang studi ilmu administrasi publik serta para birokrat atau pejabat publik yang selalu melakukan pelayanan pada masyarakat.

BAB I

Menurut Keban (2008:4-5) administrasi publik mempunyai variasi makna. Ada yang menterjemahkan administrasi publik sebagai administration of public atau administrasi dari publik. Ada yang administration for public atau administrasi untuk publik, bahkan ada yang melihatnya sebagai administration by public atau administrasi oleh publik. Variasi terjemahan tersebut menarik karena dapat menunjukkan suatu rentangan kemajuan administrasi publik mulai dari administrasi publik yang berparadigma paling tidak demokratis sampai yang paling demokratis, atau dari yang tidak memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat sampai ke yang benar-benar memperhatikan pemberdayaan masyarakat

Teknik Analisis

SERVQUAL merupakan suatu metode yang diturunkan secara empiris yang dapat digunakan oleh organisasi pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Metode ini meliputi pengembangan pemahaman mengenai kebutuhan layanan yang dirasakan oleh pelanggan.

CONTOH TESIS NO.12 ANALISIS INOVASI PELAYANAN PUBLIK RUMAH SEHAT LANSIA DI KOTA YOGYAKARTA

Abstrak

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: pertama, peneliti menemukan bahwa inisiasi rusela muncul dari kolaborasi antara birokrat dan praktisi, kedua implementasi rusela dapat terjadi karena adanya dukungan dari stakeholders, ketiga promosi rusela agar tetap diperoleh secara berkelanjutan. melalui promosi internal dan eksternal.

BAB I

Meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia dapat berdampak buruk jika tidak dikelola dengan baik. Namun, hanya sedikit pemerintah daerah yang mampu membuat kebijakan yang memfasilitasi kesehatan lansia. Pemerintah Kota Yogyakarta mampu menerapkan kebijakan inovatif untuk mengakomodir lansia melalui perawatan lansia sehat (rusela). Penelitian ini menjelaskan bagaimana proses inovasi bekerja di tengah kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam meningkatkan kesehatan lansia.

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data penelitian diperoleh melalui data sekunder dan wawancara.

CONTOH TESIS NO.13 INOVASI PELAYANAN PUBLIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA PELAYANAN LAPORAN GANGGUAN KAMTIBMAS MELALUI “KENTONGAN ONLINE” POLRES JEMBER

Abstrak

Di era modern saat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk memediasi pelaksanaan pelayanan publik yang dikenal dengan konsep e-service. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Didasari dengan semangat “Promoter” (professional, modern, dan terpercaya), Polres Jember berhasil mengolaborasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan budaya lokal (kentongan), yaitu layanan berbasis android “We Are Ready (WAR) Polres Jember/ Kentongan Online”

BAB I                                

Kebutuhan keamanan (safety need) bagi masyarakat merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi setiap saat. Terjadinya gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) harus dapat dikendalikan dengan cepat dan tepat. Berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 2002, Kepolisian memiliki fungsi, salah satunya memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), sehingga pelayanan Kepolisian harus ditingkatkan agar dapat tercipta kondisi lingkungan yang aman dan kondusif. Selama ini ketika terjadi gangguan Kamtibmas, masyarakat harus datang langsung ke Kantor Polisi, pos polisi, ataupun Polisi patroli. Selain itu juga dapat melalui sambungan telepon. Namun pelayanan pelaporan adanya gangguan kamtibmas tersebut masih memiliki kekurangan, yang menghambat masyarakat dalam melaporkan adanya gangguan kamtibmas. Padahal gangguan kamtibmas harus segara ditangani agar tercipta kondisi lingkungan yang kondusif. Beberapa hal di atas menjadikan tantangan bagi kepolisian untuk terus melakukan perbaikan pelayanan.

Teknik Analisis

Analisis data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara.

CONTOH TESIS NO.14 INOVASI PELAYANAN PUBLIK MELALUI UP3SK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PINRANG

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inovasi pelayanan publik melalui UP3SK di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pinrang. Fokus penelitian ini pada teori atribut inovasi oleh Rogers yaitu: Relative Advantage (Keuntungan Relatif), Compatibility (kesesuaian), Complexity (Kerumitan), Triability (Kemungkinan Dicoba), Observability (Kemudahan Diamati). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik melalui UP3SK di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pinrang dapat dilihat berdasarkan atribut inovasi menurut Rogers. Pada atribut relative advantage diketahui bahwa keuntungan dari adanya inovasi pelayanan UP3SK adalah meminimalisir praktek percaloan dan lebih memudahkan masyarakat. Pada atribut compatibility menjelaskan bahwa inovasi pelayanan UP3SK sesuai dengan keinginan masyarakat dalam proses pengurusan dokumen yang lebih mudah. Atribut complexity menjelaskan bahwa tidak ada kerumitan dalam pengurusan dan juga dalam proses pelayanan UP3SK. Namun ada beberapa kendala yaitu belum lengkapnya sarana dan prasarana dalam proses pelayanan UP3SK, serta tidak jelasnya aturan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan pelayanan UP3SK. Atribut triability juga menjelaskan bahwa tidak adanya fase uji coba kepada masyarakat dalam pelayanan UP3SK. Hanya ada percobaan teknis di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pinrang. Pada atribut observability menunjukkan bahwa selama pelayanan UP3SK berjalan, telah sesuai dengan keinginan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pinrang yakni untuk memudahkan masyarakat dalam pengurusan dokumen penting dan meminimalisir percaloan atau pungutan liar.

BAB I

Pelayanan  Kependudukan  dalam Administrasi Kependudukan Kependudukan   dan   peristiwa   penting memerlukan bukti yang sah untuk dilakukan pengadministrasian dan pencatatan    sesuai dengan ketentuan undang-undang.  Pada  pemenuhan  hak penduduk, terutama di bidang Pencatatan Sipil, masih ditemukan penggolongan penduduk yang berdasarkan pada perlakuan diskriminatif yang membedabedakan suku, keturunan, dan agama sebagaimana  diatur  dalam berbagai peraturan produk colonial Belanda.

Teknik Analisis

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. Metode penelitian ini dianggap mampu menjelaskan penelitian ini secara mendalam.

CONTOH TESIS NO.15 INOVASI PELAYANAN PUBLIK (STUDI KASUS PELAYANAN CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV) DI KOTA MAKASSAR)

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pelayanan closed circuit television (cctv) di Kota Makassar berdasarkan kriteria Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) cukup berhasil namun masih memiliki kekurangan. Hal ini karena dari 6 indikator, 2 indikator kurang efektif yakni dampak yaitu dampak keamanan karena dengan adanya cctv tidak menjamin suatu kota itu aman atau tidak dari aksi kriminalitas, karena didalamnya terdapat beberapa faktor seperti faktor ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat. Dan indikator kemitraan, pemerintah Kota Makassar telah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti kepolisian, dinas sosial, dinas kebersihan, pemadam kebakaran, namun kerjasama dengan pihak swasta masih kurang karena hanya ada satu perusahaan yang berpartisipasi dalam pengadaan cctv yaitu perusahaan menara telekomunikasi. Adapun indikator yang menjadi kekuatan dari inovasi ini adalah keberlanjutan karena telah adanya regulasi khusus yang mengatur pelayanan cctv di kota makassar dan juga telah dibentuknya tim khusus yang menangani pelayanan cctv yaitu unit pelaksana teknis (UPT) war room. Indikator kepemimpinan dan pemberdayaan masyarakat karena adanya komitmen yang kuat oleh walikota terkait pelayanan cctv sehingga program ini terus berlanjut hingga hari ini. Indikator inovasi dalam konteks lokal dan dapat di transfer karena inovasi yang dilakukan pemerintah kota makassar berhasil menarik minat daerah lain untuk mempelajari dan mengadopsi sistem yang digunakan di Makassar. Dan juga indikator kesetaraan gender dan pengecualian sosial yang tidak adanya diskriminasi gender dalam pelayanan cctv.

BAB I

Pelayanan Publik saat ini menjadi isu kebijakan yang semakin strategis karena perbaikan pelayanan publik di Indonesia sekarang cenderung “berjalan di tempat” sedangkan implikasinya sangatlah luas dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya dan lain-lain. Menjadi penting perbaikan pelayanan publik mutlak perlu dilakukan agar image buruk masyarakat kepada pemerintah dapat diperbaiki, karena dengan perbaikan kualitas pelayanan publik yang semakin baik, dapat mempengaruhi kepuasan masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat dibangun kembali. Maka dari itu, pelayanan yang berkualitas dan bermutu menjadi perhatian utama dari organisasi publik maupun swasta

Teknik Analisis

Teknik Analisis dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?