CONTOH TESIS NO.1 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI PUSKESMAS KOTA PALEMBANG
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara Koordinator yang menjalankan program PIS-PK di Puskesmas Plaju sehingga terjadi keterlambatan pelaksanaan, kurangnya dana atau anggaran untuk program ini sehingga menjadi kendala dalam menjalankan program PIS-PK. Kendala dalam pelaksanaannya karena banyak faktor seperti masa kampanye (pilkada) yang mengakibatkan warga tidak mau disurvei oleh petugas Puskesmas setempat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan indikator evaluasi program, Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Puskesmas Kota Palembang telah terlaksana dengan baik, namun tidak semua indikator dapat dipenuhi oleh masing-masing Puskesmas. Penelitian ini menyarankan agar Dinas Kesehatan lebih memperhatikan sumber daya manusia dan lingkungan sekitar Puskesmas yang sedang menjalankan program Pendekatan Keluarga Indonesia Sehat (PIS-PK).
BAB I
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda kelima dalam Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia di Indonesia dan selanjutnya menjadi program utama dalam pembangunan kesehatan. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga merupakan salah satu terobosan terbaru yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya meningkatkan pembangunan kesehatan. Tujuan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat Puskesmas dilakukan melalui pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga. Berdasarkan data laporan terakhir Dinas Kesehatan Kota Palembang, pendataan pada Maret 2019 hanya sebesar 68,91%, sedangkan target tahun 2019 adalah 100%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan pelaksanaan Program Indonesia Sehat – Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di tingkat Puskesmas di Kota Palembang.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode penelitian kualitatif yang dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi, dengan jumlah sampel sebanyak 14 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, menggunakan pedoman wawancara mendalam, lembar observasi checklist, alat perekam, dan alat perekam. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan validasi data menggunakan triangulasi sumber, metode dan data.
CONTOH TESIS NO.2 ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK): SEBUAH TINJAUAN SISTEMASTIK
Abstrak
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah Program prioritas Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pelayanan kesehatan yang merata. Tujuan dari Penelitian ini untuk Analisis Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan cara melakukan review beberapa jurnal yang signifikan dengan topik yang diharapakan. Penelitiaan yang dilakukan dengan menggunakan design study Observasional. Berdasarkan analisis artikel didapatkan bahwa Analisis Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), yang ditinjau dari Kebijakan PIS-PK, pelaksanaan pelatihan keluarga sehat, pelaksanaan persiapan PIS-PK, pelaksanaan kunjungan rumah dan intervensi awal, pelaksanaan inetervensi lanjut PIS-PK, pelaksanaan analisis perubahan IKS dan Monitoring evalusasi atau bisa disimpulkan sebagi Input ( SDM, Dana, Sarana Prasarana, dan Kebijakan PIS-PK), Proses (Perencanaan, Pendataan, Pelaporan) dan Output (IKS) sudah berjalan sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan PIS-PK namun masih terdapat beberapa kendala.
BAB I
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 bahwa pembangunan kesehatan Indonesia mengacu pada 3 (tiga) pilar Program Indonesia Sehat yaitu mengedepankan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan pemenuhan universal health coverage melalui Jaminan Kesehatan Nasional. Pelaksanaan tiga pilar tersebut mempunyai target sasaran seluruh usia (total coverage), mengikuti siklus kehidupan (life cycle) sehingga integrasi pelaksanaan kesehatan dapat dilakukan lebih efektif jika melalui pendekatan keluarga. (Puslat SDMK Badan PPSDMK, 2017)
Teknik Analisis
Analisis Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), yang ditinjau dari Kebijakan PIS-PK, pelaksanaan pelatihan keluarga sehat, pelaksanaan persiapan PIS-PK, pelaksanaan kunjungan rumah dan intervensi awal, pelaksanaan inetervensi lanjut PIS-PK
CONTOH TESIS NO.3 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada beberapa kekurangan dalam hal input, proses, maupun output PIS-PK. Diantaranya persiapan yang kurang matang, kurangnya sarana prasarana, hingga pelaksanaan intervensi yang belum maksimal.
BAB I
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa Cita, dengan tujuan yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Menurut Aplikasi Keluarga Sehat per 3 Oktober 2018 jumlah keluarga yang telah dikunjungi oleh tim pelaksana PIS-PK sebanyak 17.651.605 keluarga atau hanya 26,80% dari jumlah keluarga di Indonesia. Hal tersebut masih jauh dari target cakupan kunjungan keluarga nasional yang menargetkan 100% cakupan kunjungan keluarga.
Teknik Analisis
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam (indepth interview). Informan dipilih secara purposive sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data disajikan melalui uraian singkat (narasi).
CONTOH TESIS NO.4 ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA DI KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2018
Abstrak
Hasil penelitian kualitatif di bidang pendanaan, sumber dana semua sudah tersedia dari BOK, karena anggaran belum dicairkan sehingga pelaksanaannya tertunda, stakeholder sektor, tingkat pemerintah daerah sudah terlaksana dengan baik, namun di tingkat desa masih terdapat kendala mulai dari kepala desa yang belum melakukan sosialisasi ke seluruh masyarakat. Bidang sumber daya manusia, admin dalam pelaksanaannya hanya satu orang, sedangkan sarana dan prasarana sudah cukup terpenuhi. Di bidang kondisi kemasyarakatan, masyarakat belum sepenuhnya siap terhadap PIS-PK, yang disebabkan oleh minimnya sosialisasi PIS-PK. Bidang hubungan dengan pusat, masih terdapat jaringan internet yang sering terganggu. Diharapkan kepada Puskesmas Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen perlu melakukan perencanaan yang komprehensif dalam pengalokasian anggaran, kunjungan rumah staf pelaksana dan pendataan mekanisme serta sosialisasi ke lintas sektor untuk kelancaran kunjungan rumah.
BAB I
Pelaksanaan Program Sehat Indonesia diselenggarakan melalui pendekatan keluarga, yaitu Upaya Sehat Individu Terpadu dan Upaya Kesehatan Masyarakat secara berkesinambungan, dengan sasaran keluarga, berdasarkan tanggal dan informasi Profil Kesehatan Keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program barries sehat Indonesia dengan Pendekatan Keluarga di Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen Tahun 2018 dalam Pembiayaan, Sarana dan Prasarana serta Dukungan Pemerintah. Jenis resecrch yang digunakan adalah metode campuran. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 33 responden. Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang meliputi terdiri dari 5 informan kunci. Yaitu tenaga kesehatan yang melakukan kegiatan PIS-PK. Informan pendukung berjumlah 5 orang. Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif yang ada yaitu pembiayaan, sarana prasarana dan dukungan pemerintah terkait PIS-PK di Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen.
Teknik Analisis
Penelitian kuantitatif tanggal dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-squre. Penelitian kualitatif tanggal dianalisis secara interaktif terus menerus hingga tuntas.
CONTOH TESIS NO.5 ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABOKINGKING KOTA PALEMBANG TAHUN 2019
Abstrak
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek proses, proses pelaksanaan belum optimal, karena Kepala Puskesmas Sabokingking kurang memotivasi bawahannya dan tidak optimal dalam memberikan tugas kepada tim keluarga yang sehat, sehingga mempunyai tugas yang banyak. menjadi beban kerja, terdapat kebijakan yang masih sulit dan wilayah kerja puskesmas yang diterapkan luas, kurangnya sosialisasi dari petugas, kurangnya partisipasi masyarakat dan tokoh masyarakat. Kesimpulan: Diharapkan Puskesmas Sabokingking dapat rutin mengikuti diklat sesuai kewenangan dan jabatannya agar dapat memberikan pelayanan yang baik.
BAB I
INTISARI: Latar Belakang: Pada awal tahun 2019 pencapaian indikator keluarga sehat di Puskesmas Sabokingking untuk penderita hipertensi (19,15%) ditemukan terdapat 335 kasus hipertensi, pasien tuberkulosis yang mendapat pengobatan (37,5%) pada kasus tuberkulosis yang ditemukan 33 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis implementasi kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) khususnya 12 indikator keluarga sehat di Puskesmas Sabokingking.
Teknik Analisis
Metode: Pengambilan data menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan berdasarkan aspek kecukupan dan kesesuaian. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Informan penelitian berjumlah 16 orang.
CONTOH TESIS NO.6
CONTOH TESIS NO.7 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANTANG
Abstrak
Hasil wawancara mendalam dengan informan menggambarkan implementasi kebijakan ini berjalan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan program, walaupun terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Dan hasil triangulasi dengan masyarakat menunjukkan masih rendahnya kunjungan PIS-PK di Puskesmas Rantang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam proses implementasi kebijakan terdapat kendala yang mendasar seperti SDM, komunikasi para implementor, dan tidak adanya surat keputusan dan roadmap pelaksanakan kebijakan di tingkat Puskesmas. Maka dari itu perlu adanya ketegasan dari Dinas Kesehatan Kota Medan terhadap Puskesmas dan dibentuknya SK dan roadmap dalam melaksanakan kebijakan PIS-PK di Puskesmas Rantang
BAB I
Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan upaya pemerintah dalam menangani masalah kesehatan di Indonesia. Kebijakan ini terfokus pada pendatan kunjungan rumah. Pada tahun 2019 seluruh Puskesmas di Indonesia harus sudah melaksanakan kebijakan PIS-PK. Di Sumatera Utara kebijakan ini sudah berjalan dengan baik, namun capaian pendataan masih rendah di Puskesmas Rantang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi kebijakan PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Rantang. Penelitian ini menggunakan penelitian mix method yang bersifat deskriptif.
Teknik Analisis
Teknik Analisis dalam penelitian ini menggunakan kualitatif.
CONTOH TESIS NO.8 EVALUASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI PUSKESMAS INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR (Pada Indikator TB Paru dan Hipertensi)
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebijakan dasar telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan PIS-PK. Namun, mereka tidak memiliki pedoman penatalaksanaan indikator TB dan Hipertensi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat melalui pendekatan keluarga. Target program adalah keluarga. Petugas program mencukupi, sumber dananya dari dana Bantuan Operasional Kesehatan. Sarana dan prasarana cukup baik. Kunjungan rumah telah dilakukan secara rutin, informasi dan edukasi telah diberikan kepada penderita selama kunjungan rumah dan pengobatan. Penapisan tidak sesuai prosedur dan pedoman, tidak ada formulir penyaringan. Perawatan telah dilakukan sesuai standar. Namun sistem rujukan tidak sesuai dengan prosedur. Laporan kegiatan sudah dilakukan, belum ada kepastian kemajuan implementasi indikator antara petugas PIS-PK dengan pemegang program TB dan Hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa variabel konteks sudah berjalan dengan baik, variabel input dan proses masih mengalami kendala dengan teknis pelaksanaan penyaringan dan rujukan serta sistem pelaporan. Saran bagi Puskesmas untuk penelitian ini adalah agar menggunakan pedoman dan prosedur pengelolaan pelayanan terhadap indikator dalam PIS-PK dan Standar Pelayanan Minimal yang terbaru. Menyediakan formulir skrining dan rujukan untuk memudahkan pendataan dan pendataan, serta meningkatkan koordinasi antar internal petugas PIS-PK puskesmas.
BAB I
Puskesmas Indralaya merupakan salah satu puskesmas yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Pencapaian nilai Tuberkulosis di Puskesmas Indralaya sebesar 66,43% dan pencapaian Hipertensi 80,60%, angka tersebut belum mencapai total cakupan dan target Standar Pelayanan Minimal. Selama pelaksanaan sejak 2017 belum ada evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi implementasi PIS-PK pada indikator TB Paru dan Hipertensi di Puskesmas Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, data diambil melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Informan berjumlah 8 orang yang terdiri dari 3 informan kunci dan 5 informan triangulasi.
Teknik Analisis
Teknik Analisis dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.9 IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU INDONESIA SEHATDI KELURAHAN LAPPA KECAMATAN SINJAI UTARAKABUPATEN SINJAI
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiImplementasi Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai UtaraKabupaten Sinjai, jadi penelitian ini ingin melihat sejauh manapemahaman, pelaksanaan dansasaran dari program Kartu Indonesia Sehat (KIS) tersebut. Dari hasil penelitian menujukan bahwabelum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat khususnya masyarakat penerima program dan belumterlaksananya dengan baik, serta belum terpenuhinya semua masyarakat penerima program (belumtepat sasaran), ini terlihat dari aspek sosialisasi yang menujukkan bahwa tidak dilakukan tahapsosialisasi oleh pihak pelaksana dan kurangnya komunikasi serta koordinasi oleh para pelaksanakebijakan, sehingga perlu dilakukan tahap sosialisasi kebijakan dan komunikasi serta koordinasioleh masing-masing pihak yang terkait dan aspek kemampuan pelaksana menujukkan bahwarendahnya keahlian para pelaksana, sehingga diperlukan pelatihan untuk peningkatan kualitas SDMserta diperlukannya SDM memiliki keahlian dalam pelaksanaan program tersebut.
BAB I
Latar belakang penelitian ini bahwa berdasarkandata dari Dinas Sosial Kabupaten Sinjai, bahwa untuk wilayah Kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai, jumlah peserta KartuIndonesia Sehat PBI yang ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah1.147 Jiwa dan yang ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah 1.965 Jiwa, Jadi jumlah keseluruhan peserta KIS PBI di Kelurahan Lappa adalah 3.112 Jiwa dari jumlahPenduduknya sebanyak11.954 jiwa, dari tinjauan peneliti menujukkan bahwa masih adamasyarakat miskin yang belum mendapatkan Kartu Indonesia Sehat. Penelitian ini menggunakanmetode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Teknik Analisis
Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Mile dan Huberman yangmengemukakan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif danberlangsung secara terus menerus dan sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitasdalam analaisis data yaitu data reduksi, data display, conclution dan verification (Sugiyono,2011:334).
CONTOH TESIS NO.10 Implementasi Kebijakan Kartu Indonesia Sehat Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
Abstrak
Artikel ini berjudul “Implementasi Kebijakan Tentang Kartu Indonesia Sehat (KIS) di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya”. Pengambilan judul tersebut dilatar belakangi beberapa gejala permasalahan mengenai Kartu Indonesia Sehat (KIS) di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya belum optimal di implementasikan seperti : Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya memberikan pelayanan kurang tanggap kepada peserta (KIS), Kelengkapan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya masih kurang memadai dan masih kurang memberikan jaminan kepada pasien peserta (KIS). Belum tercapainya implementasi kebijakan dengan baik karena faktor-faktor implementasi kebijakan belum dilaksanakan secara keseluruhan oleh Direktur Utama RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Dari hasil analisis ternyata dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penerapan faktor-faktor implementasi kebijakan yang yang berdasarkan kepada Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 67 Tahun 2014 Tentang Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh Direktur Utama belum dilaksanakan secara keseluruhan yaitu : Faktor kebijakan komunikasi, Faktor sumber daya. Sedangkan penerapan faktor-faktor implementasi kebijakan yang sudah baik atau yang sudah dilaksanakan sepenuhnya secara optimal di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya diantaranya : Faktor disposisi/sikap pelaksana, Faktor struktur birokrasi. Jadi dari uraian di atas, implementasi kebijakan berdasarkan kepada faktor-faktor kebijakan adalah salah satu cara untuk meningkatkan pencapaian Kartu Indonesia Sehat (KIS) di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.
BAB I
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya masih kurang memberikan jaminan kepada pasien peserta (KIS). Contohnya : Dalam pemberian informasi terhadap pasien rawat inap peserta (KIS) terkait informasi terbaru, seperti informasi pembayaran, perawatan, persyaratan-persyaratan lainya sehingga para pasien banyak yang mengeluh dikarenakan apa yang di informasikan sering berbeda dengan kenyataan dalam pelayanannya.
Teknik Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif sebagai berikut : Metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif sebagai “Human Instrument” berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, memilih kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuan yang ada dilapangan.
CONTOH TESIS NO.11 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KARTU INDONESIA SEHAT DI KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG
Abstrak
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan kebijakan Kartu Indonesia Sehat di Kelurahan Seberang Ulu 1 Kota Palembang masih belum maksimal walaupun manfaat kartu Indonesia Sehat sudah dapat dirasakan masyarakat. yang menerimanya namun pendistribusian Kartu Indonesia Sehat masih belum berjalan dengan baik dikarenakan faktor pendataan yang mulai menggunakan data lama pada tahun 2015.
BAB I
Penelitian ini berjudul Implementasi Kebijakan Kartu Indonesia Sehat di Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pendistribusian Kartu Indonesia Sehat masih mengalami kendala ketidaksesuaian data penerima Kartu Indonesia Sehat dengan jumlah data penduduk miskin di Kelurahan Seberang Ulu 1 Kota Palembang
Teknik Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik menurut Merille S. Grindle dengan fokus penelitian tentang keberhasilan suatu implementasi kebijakan publik dapat diukur dari proses pencapaian hasil (tercapai atau tidaknya tujuan yang ingin dicapai).
CONTOH TESIS NO.12 Analisis Kinerja Keuangan Sebelum & Sesudah Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat/ JKN-KIS (Dari PT. Askes Persero Menjadi BPJS Kesehatan
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa kondisi perusahan hanya pada aspek keuangan saat berstatus asuransi kesehatan komersil yang dilaksanakan oleh PT. Askes Persero yang kemudian bertransformasi menjadi Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Selanjutnya, data dianalisa berdasarkan rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas (PT. Askes Persero), sedangkan BPJS Kesehatan dianlisa berdasarkan Return On Asset (ROA), Pertumbuhan Aset Bersih, Likuiditas, Solvabilitas, Yield On Investment (YoI) dan Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional. Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuangan PT. Askes Persero kurang cukup baik dengan nilai CC (Tidak Sehat), akan tetapi masih berada dalam kondisi nilai angka yang positif, tidak terjadi defisit. Ketika bertransformasi menjadi asuransi sosial (JKN-KIS), aspek keuangan anggaran BPJS Kesehatan rata-rata pada tahun 2014-2017 >100%, sedangkan pada anggaran DJS cukup fluktuatif dengan rata-rata pada tahun 2014 sebesar 62%, 2015-2016 >100%, akan tetapi pada tahun 2017 sebesar -361%. Pada tahun 2017 merupakan kinerja terendah anggaran DJS, khusus pada aspek keuangan ROA, pertumbuhan aset bersih dan Beban Operasional yang capaiannya kurang baik.
BAB I
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah kunci keberhasilan perusahaan untuk dapat dikatakan mempunyai kinerja perusahaan yang baik, karena keuntungan merupakan komponen laporan keuangan yang digunakan sebagai alat untuk menilai baik tidaknya kinerja perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan untuk maju dan kerjasama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Salah satu metode yang dapat menunjukkan baik atau tidaknya kinerja suatu perusahaaan, yaitu dengan analisis kinerja keuangan.
Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif, yaitu mengumpulkan, menghitung, dan menjelaskan hasil dari perhitungan.
CONTOH TESIS NO.13 Implementasi Program Kartu Sehat Bekasi dalam Pemenuhan Hak Kesehatan Masyarakat (Studi Deskriptif Pada Pelaksana Program)
Abstrak
Hasil penelitian menunjukan adanya proses implementasi program Kartu Sehat Bekasi yang berawal dari persiapan,pelaksanaan hingga evaluasi. Persiapan dilakukan secara matang dengan berbagai persiapan hingga pelaksanaannya untuk memenuhi hak kesehatan pada masyarakat Kota Bekasi yang sesjalan dengan tujuan dalam program Kartu Sehat Bekasi (KSB), seperti adanya kemudahan askses pada pelayanan kesehatan yang dirasakan masyarakat dengan diwujudkan hak pelayanan kesehatan yang didapat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga semua anggota keluarga. Hal tersebut ditandai dengan adanya peningkatan jumlah pasien setiap tahunnya namun penerapan prosedur yang belum maksimal dan juga faktor penghambat yang berasal dari masyarakat dimana masih saja ditemukan masyarakat yang tidak mau atau acuh dalam hal administrasi, sehingga diperlukan sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam program Kartu Sehat Bekasi guna untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dalam hal kesehatan dan tidak bergantung terus dengan jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah.
BAB I
Pemerintah Kota Bekasi merancang suatu program yang merupakan program jaminan kesehatan daerah guna menjawab keluhan masyarakat mengenai kurangnya pemerataan jaminan kesehatan yang diberikan pemerintah pusat sehingga pemerintah daerah mempunya.i tanggung jawab dalam pemenuhan jaminan kesehatan khsususnya jaminan kesehatan daerah dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, maka dari itu agar masyarakat dapat terpenuhi hak kesehatannya pemerintah Kota Bekasi mengupayakan pemerataan jaminan kesehatan daerah melalui sebuah program yang dinamakan dengan Kartu Sehat Bekasi. Hal ini merupakan sebuah usaha yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi dalam merespon atau membantu rnenyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan masyarakat tentang akan kurangnya pemerataan Jarninan Kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat sehingga sudah menjadi kewajiban Pemerintah Daerah dalam memenuhinya. Pelaksanaannya dilakukan oleh Puskesmas di Kota Bekasi sebagai tingkat rujukan pertama, Rumah Sakit yang bekerjasama dengan pemerintah Kota Bekasi sebagai tingkat rujukan lanjutan, dan juga Dinas Kesehatan Kota Bekasi sebagai pihak yang membantu dalam pelaksanaan program Kartu Sehat Bekasi untuk mengeluarkan keperluan administratif.
Teknik Analisis
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan jenis penelitian desicriptit Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan tehnik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan berupa triagulasi sumber.
CONTOH TESIS NO.14 IMPLEMENTASI PROGRAM DESA SEHAT DI DESA PACELLEKANG KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA
Abstrak
Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis upaya Pemerintah Desa Paccellekang Kecamatan Pattallasssang Kabupaten Gowa dalam Program Desa Sehat dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan implementasi program desa sehat di Desa Paccellekang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu mengkaji objek yang menggunakan fenomena fenomena yang ada secara konstektual melalui pengumpulan data yang diperoleh. Penelitian ini berlokasi di Desa Paccellekang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa, dilaksanakan mulai Juni sampai Agustus 2018. Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari informan dengan menggunakan teknik wawancara dan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian, sedangkan data sekunder, diperoleh dari sumber bacaan dan dokumentasi yang berhubungan dengan objek penelitian. Hasil penelitian diperoleh bahwa upaya pemerintah Desa Pacellekang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa dalam melaksanakan Program Desa Sehat sudah cukup lumayan namun masih perlu kerja keras oleh pemerintah desa dan pihak kesehatan untuk lebih meningkatkan program desa sehat. Sementara itu faktor pendukung dalam Program Desa Sehat ini yaitu petugas/tenaga kesehatan yang memberikan penyuluhan kesehatan, perangkat desa sebagai ujung tombak dalam mensukseskan program desa sehat dan sarana dan prasarana yang memadai merupakan wadah masyarakat dalam menerima informasi dan bimbingan penyuluhan kesehatan.
BAB I
Sehat memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis, banyak sekali hal yang mempengaruhi kesehatan kita, yang mungkin kita tidak sadari bahwa hal-hal yang berada disekitar kita adalah faktor-faktor utama yang mempengaruhi kesehatan.Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat yang memadai.
Teknik Analisis
Analisis data dilakukan berdasarkan model analisis interaktif dengan tiga aktivitas, yaitu : Pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
CONTOH TESIS NO.15 IMPELEMENTASI PROGRAM KARTU INDONESIA SEHAT (KIS) DI KANTOR DESA LOA JANAN ULU KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Abstrak
KIS adalah program perluasan keanggotaan JKN untuk masyarakat miskin dan Penyadang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang belum terdaftar sebagai peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI). Implementasi Kartu Indonesia Sehat di Desa Loa Janan Ulu Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara belum berjalan dengan baik, masih kurangnya kesadaran masyarakat bahwa KIS ini hanya untuk masyarakat kurang mampu dan data yang diperoleh tidak sesuai dengan jumlah masyarakat yang tidak mampu.Untuk hasil penelitian dari implementasi Kartu Indonesia Sehat penulis menyampaikan saran agar diadakan perbaikan sistem sosialisasi di masyarakat, pembaharuan data penerima program, dan perlunya melibatkan pemerintahan daerah dalam pemutahiran data guna tepat sasaran terhadap penerima Kartu Indonesia Sehat di Desa Loa Janan Ulu Kecamatan Loa Janan.
BAB I
Dalam Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 5 ayat (1) “Setiap Orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang ksehatan”. Maka dari itu, pemerintah sebagai wakil dan pelaksana kebijakan negara haruslah mampu mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Karena dengan badan yang sehat masyarakat bisa lebih produktif untuk bekerja dan mendukung negara mewujudkan cita-citanya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat ini, pemerintah memang telah memulai agendanya sejak lama yakni pada tahun 1968.
Teknik Analisis
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data deskriptif kualitatif dari Mathew B. Miles dan A.Michael Huberman dalam Tjetjep Rohendi Rohidi (2007:16).
Leave a Reply