HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Implementasi Program Gizi Anak Sekolah Tahun 2020

 

CONTOH TESIS NO.1 HUBUNGAN KADAR ZINC SERUM DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TUAH NEGERI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2020

Abstrak

Tujuan : Menentukan hubungan kadar zinc serum dengan status gizi pada anak sekolah dasar di Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas Hasil : Dari tujuh variabel penelitian ada dua variabel yang diyatakan terdapat hubungan yang bermakna yaitu kadar zinc serum dan pendapatan orang tua . Berdasarkan hasil analisis multivariate variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap status gizi adalah variabel kadar zinc serum dengan nilai ExpB 7.946 CI (1.58-39.812). Pada penelitian ini diharapkan pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan dan orang tua dapat lebih memperhatikan kebutuhan zinc serta memberikan suplementasi zinc untuk mendukung pertumbuhan sel pada anak.

BAB I

Latar belakang : Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan yang ditemukan 42 anak dengan gizi buruk, 70 kasus kematian bayi dan 11 kasus kematian pada balita pada tahun 2016. Kekurangan gizi dihubungkan dengan vitamin yang spesifik dan berhubungan dengan mikronutrein tertentu seperti zinc. Pada anak akan berpengaruh terhadap jaringan tubuh yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 75 responden anak sekolah dasar yang dipilih secara simple random sampling. Pengukuran status gizi menggunakan microtois dibantu oleh 2 tenaga kesehatan dari puskesmas dan pemeriksaan sampel darah dilakukan oleh analis kesehatan yang berkompeten.

CONTOH TESIS NO.2 PROGRAM PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT BAGI ANAK USIA DINI MELALUI PEMBIASAAN SARAPAN BERGIZI DI PAUD IT NUR’ATHIFAH DI KOTA MANNA

Abstrak

Permasalahan yang diteliti adalah pemahaman orang tua terhadap pola hidup sehat bagi anak usia dini melalui pembiasaan sarapan bergizi di PAUD IT Nu’athifah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agaimana hasil dari program penerapan penerapan pola hidup sehat bagi anak usia dini melalui pembiasaan sarapan bergizi Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokementasi teknik keabsahan data dalam penelitian ini penulis menggunakan trigulasi dengan sumber. Teknik data dalam penelitian ini menggunakan model Miles Hubermen. Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan Program penerapan pola hidup sehat berfokus pada pembiasaan sarapan bergizi yang mencakup kegiatan program penerapan pola hidup sehat melalui pembiasaan sarapan bergizi merupakan suatu program yang dilaksanakan setiap 2x dalam seminggu yaitu pada hari senin dan jum’at yang dilaksanakan di luar kelas dan dilakukan secara terencana dan sistematis. Anak-anak murid juga sangat menyukai dengan adanya program penerapan pola hidup sehat melalui pembiasaan sarapan bergizi sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

BAB I

Departemen Gizi dan Kesehatan Masayarakat FKMUI menjelaskan bahwa pada tahun 1992 diselenggarakan kongres gizi internasional di Roma yang membahas tentang pentingnya gizi seimbang sebagai upaya menghasilakn sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu rekomendasi kongres adalah anjuran setiap Negara untuk menyusun. Pedoman umum gizi seimbang (PUGS) PUGS di Indonesia pertama kali diperkenalkan dalam widyakarya Pangan dan Gizi V (1993) yang pada dasarnya lebih menyempurnakan slogan empat sehat lima sempurna tahun 2011 PUGS telah berkembang menjadi tumpeng gisi seimbang (TGS).

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokementasi teknik keabsahan data dalam penelitian ini penulis menggunakan trigulasi dengan sumber. Teknik data dalam penelitian ini menggunakan model Miles Hubermen.

CONTOH TESIS NO.3 Implementasi dan Dampak Puskesmas Ramah Anak (Pra) Terhadap Pelayanan Kesehatan Anak di Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman

Abstrak

Hasil penelitian dari imlementasi Puskesmas Ramah Anak di Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman: 1) Sumber Daya Manusia, terdapat 2 tenaga medis di Puskesmas Seyegan telah mengikuti pelatihan Konvensi Hak Anak yaitu Psikolog dan Kepala Puskesmas Seyegan, 2) Beberapa sarana, prasarana, dan lingkungan di Puskesmas Seyegan Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman sesuai dengan indikator Puskesmas Ramah Anak, 3) Pengelolaan, Puskesmas Seyegan Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman telah melakukan pengelolaan puskesmas dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, serta penghargaan terhadap pendapat anak, 4) Partisipasi Anak, Puskesmas Seyegan Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman telah dilakukan dengan sesuai peraturan yaitu dengan menyediakan wadah bagi anak untuk menyampaikan pendapatnya. 5) Pemberdayaan Masyarakat, Puskesmas melakukan kerjasama dan pemberdayaan masyarakat melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan posyandu. Dampak positif yang dirasakan oleh sasaran program antara lain 1) Mengubah Perilaku Anak dan Orang Tua, 2) Pelayanan untuk Anak menjadi cepat dan efektif, 3) Program-program sesuai sasaran. Selain itu terdapat dampak negative dari adanya Puskesmas Ramah Anak yaitu Pelayanan untuk pasien umum menjadi kurang ditingkatkan. Saran yang dapat diberikan yaitu Puskesmas Seyegan lebih meningkatkan kinerja, kualitas, dan sarana dan prasarana yang masih kurang.

BAB I

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Implementasi dan Dampak Puskesmas Ramah Anak terhadap Pelayanan Kesehatan Anak di Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. Teori yang digunakan dalam penelitan ini adalah Teori Pilihan Rasional dari James Coleman.

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan bertujuan menjelaskan Implementasi dan Dampak Puskesmas Ramah Anak terhadap Pelayanan Kesehatan Anak di Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. Lokasi penelitian di Kecamatan Sleman, berada di Puskesmas Seyegan, Kabupaten Sleman. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik keabsahan data yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

CONTOH TESIS NO.4 Pengaruh penyuluhan gizi melalui media permainan ular tangga dan cerita bergambar terhadap pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang pada anak sekolah usia 7-12 tahun di Kelurahan Indrakasih Medan Tembung

Abstrak

Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan skor pengetahuan dan sikap pada anak sekolah usia 7-12 tahun sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan gizi melalui permainan ular tangga dan cerita bergambar (p.=<0,05). Hasil analisis perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberi penyuluhan gizi pada kedua kelompok perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan (p.= >0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan gizi melalui media permainan ular tangga dan cerita bergambar terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap anak sekolah usia 7-12 tahun tentang gizi seimbang dan media permainan ular tangga dan cerita bergambar memiliki peran yang sama dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap pada anak. Saran dari penelitian ini adalah pada penelitian selanjutnya seharusnya meneliti kepada remaja dan ibu-ibu.

BAB I

Gizi seimbang merupakan makanan sehari-hari yang dikonsumsi dengan berbagai aneka ragam makanan dan memenuhi kelompok zat gizi dengan porsi yang cukup dan tepat. Hal ini berarti, porsinya tidak boleh kurang ataupun terlalu banyak. Terdapat 7 dari 10 anak sekolah usia 7-12 tahun tidak mengetahui gizi seimbang. Dengan adanya masalah tersebut, dibuatlah penyuluhan gizi dengan media yang menarik untuk memudahkan pemberian informasi gizi, khususnya tentang gizi seimbang. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penyuluhan gizi melalui media ular tangga dan cerita bergambar terhadap pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang anak sekolah usia 7-12 tahun Kelurahan Indrakasih Medan Tembung Sumatera Utara.

Teknik Analisis

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan rancangan one group pretest posttest. Jumlah populasi adalah 2281 anak dan jumlah sampel adalah 30 anak dengan membaginya dalam dua kelompok perlakuan dan setiap kelompok berjumlah 15 anak. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Man Whitney, pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan skor pengetahuan dan sikap pada anak sekolah usia 7-12 tahun sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan gizi melalui permainan ular tangga dan cerita bergambar (p.=<0,05).

CONTOH TESIS NO.5 Evaluasi Akhir dalam Implementasi Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS) di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2018

Abstrak

Hasil : Hasil Penelitian ini ditemukan bahwa pelaksanaan Program Gizi Anak Sekolah (Progas) respon stakeholder baik, tim pelaksana Progas bekerjasama dengan baik, orangtua aktif membantu dalam menyiapkan makanan (memasak), dan petani sebagai pemasok bahan pangan, Progas juga memberikan pengetahuan anak-anak terkait gizi. Kesimpulan : Hambatan dalam Program adalah sumber daya manusia yang terbatas, dan sinyal yang terbatas di beberapa sekolah. Faktor pendukung Progas adalah kerja sama yang baik antara pelaksana sekolah dan masyarakat sekitar.

BAB I

Latar Belakang: Sustanable Development Goals (SDGs) merupakan suatu komitmen internasional dalam meningkatkan pembangunan di berbagai negara. Komitmen ini menjadi suatu acuan bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam menyusun rencana pembangunan. Tercantum dalam tujuan SDGs yaitu memberantas kemiskinan dan kelaparan serta menurunkan angka kematian anak, semakin sehat anak, semakin kecil peluang untuk meninggal dini. Upaya pemerintah Indonesia untuk mengatasi kelaparan dan kematian anak yaitu dengan adanya penyelenggaraan Program Pemberian Makanan Tambahan bagi anak sekolah. Program Gizi Anak Sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi yang seimbang pada peserta didik, meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta kemampuan belajar, dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik gizi seimbang peserta didik. Penerima Program Gizi Anak Sekolah yaitu Anak Sekolah Dasar yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo yakni di Kecamatan Samigaluh dan Kecamatan Pengasih.

Teknik Analisis

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan penelitian yaitu stakeholder (bupati Kulon Progo, dinas sosial, dan dinas pendidikan), kepala sekolah, guru, pemasak, orang tua siswa dan siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode focus group discussion dan indepth interview. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber, member checking, dan peer debriefing.

CONTOH TESIS NO.6 Evaluasi Implementasi Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) di Kota Solok Tahun 2013

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) di Kota Solok telah berjalan sangat baik dan efektif. Adapun beberapa faktor yang menjadi kunci utama keberhasilan implementasi adalah implementor yang patuh dan paham dalam menjalankan program sesuai dengan kebijakan/peraturan yang telah ditetapkan yaitu Surat Keputusan Walikota Solok Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) Kota Solok Tahun 2013 . Kepatuhan ini tidak terlepas dari tingginya tingkat pemahaman implementor terhadap kebijakan. Faktor lain yang mempengaruhi efektifnya pelaksanaan program PMTAS adalah hubungan koordinasi yang terjadi antara implementor dengan target group tercipta dengan baik. Garis hirarki internal tim koordinasi pun terlihat jelas dan berjalan dengan baik. Kemudian peneliti menilai bahwa semua unit pemerintahan termasuk komite dan para pelaksana program PMTAS ini sangat bersemangat dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam pelaksanaan program.

BAB I

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis evaluasi implementasi program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) di Kota Solok tahun 2013. PMTAS merupakan salah salah satu kebijakan dalam prioritas percepatan pelaksanaan pembangunan pada bidang pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak sekolah terutama anak anak yang berada pada daerah tertinggal dan daerah terpencil. Adapun beberapa fenomena yang terlihat sehingga peneliti perlu untuk melakukan evaluasi implementasi program ini salah satunya adalah Kota Solok mendapat penghargaan sebagai pemerintah daerah terbaik tingkat nasional dalam pelaksanaan program PMTAS ini pada awal tahun 2014. Padahal, tahun 2013 merupakan tahun dengan dana alokasi program paling sedikit dibanding tahun tahun lainnya. Hal ini mempengaruhi pembagian dana pada target group dimana peneliti menemukan bahwa jumlah siswa di sekolah penerima program lebih banyak daripada jumlah siswa yang terkena program.

Teknik Analisis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Untuk mendeskripsikan evaluasi implementasi tersebut dilakukan teknik triangulasi. Teori yang peneliti gunakan diturunkan dari Randall B. Ripley dan Grace A. Franklin yang terdiri dari 2 variabel yaitu 1) Kepatuhan (Compliance) (2) Apa yang terjadi dan kenapa (Whats’s happening and why)

CONTOH TESIS NO.7 Pendidikan Gizi Anak Sekolah Dasar Pada Daerah Hutan Hujan Tropis Kalimantan Timur

Abstrak

Hasil penelitian ini menunjukkan Karakteristik responden pada penelitian ini rata-rata berusia 11 tahun (37%), dan status gizi kurus sekali 32,6 %, kebiasaan sarapan pagi 67.4%, dan besaran uang saku terbanyak pada kisaran Rp. 1.000 – 5.000 sebesar 65.1%. Rerata peningkatan pengetahuan pada responden dengan nilai mean sebesar -,977 yang artinya terjadi kecenderungan kenaikan pengetahuan sesudah perlakuan dengan rata-rata kenaikannya adalah 0.977. Adapun nilai p value sebesar 0.000 yang artinya ada perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Rerata peningkatan keterampilan responden dengan nilai mean sebesar -.233 bernilai negatif, yang artinya terjadi kecenderungan kenaikan keterampilan sesudah perlakuan dengan kenaikan rata-rata sebesar 0.233. Adapun nilai p value sebesar 0.001 yang artinya ada perbedaan keterampilan antara sebelum dan sesudah perlakuan.

BAB I

Pola makan yang salah tidak memenuhi menu gizi seimbang dan dapat berakibat pada kesehatan anak sekolah. Anak sekolah bisa saja mengalami kekurangan vitamin A, vitamin C, besi, kalsium, dan seng yang berakibat pada pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang kurang mengkonsumsi buah dan sayur serta terlalu sering mengkonsumsi makanan berlemak akan mengalami kegemukan. Data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2007) bahwa sebanyak 93,5% anak usia 10 tahun ke atas tidak mengkonsumsi buah dan sayur.

Teknik Analisis Penelitian

Metode penelitian dengan cara Pre Test, Intervensi, dan Post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SDN 026 Kecamatan Muara Kaman Sebanyak 173 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu siswa-siswi kelas IV dan V SDN 026 sebanyak 43 siswa dengan rincian kelas IV 30 siswa dan kelas V sebanyak 30 siswa.

CONTOH TESIS NO.8 STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAHUNAN KABUPATEN JEPARA

Abstrak

Penanggulangan Gizi Buruk di Puskesmas Tahunan meliputi pemantauan pertumbuhan balita dan kualitas pelayanan kesehatan termasuk tatalaksana gizi buruk bagi peran kader posyandu. Jumlah kasus yang ada di wilayah Puskesmas Tahunan 10 kasus gizi buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program penanggulangan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Tahunan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang meliputi 1 Kasi Gizi Dinkes, 1 Petugas Gizi Puskesmas, 3 Kader Posyandu, dan 3 ibu pasien gizi  buruk dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam menggunakan daftar pertanyaan. Hasil dalam penelitian ini adalah Pemantauan Pertumbuhan Balita yang ada di wilayah Puskesmas Tahunan belum terlaksana dengan baik contohnya masih banyak masyarakat yang tidak rutin datang dalam penimbangan berat badan balita di posyandu, keadaan ekonomi keluarga yang kurang mencukupi, dan keadaan lingkungan rumah yang tidak sehat. Pelayanan Gizi yang dilakukan oleh pihak puskesmas sudah baik dan sesuai yang telah ditetapkan oleh pihak dinas kesehatan setempat. Namun masih perlu banyak ditingkatkan kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif dan inovatif oleh petugas gizi untuk menurunkan angka gizi buruk di wilayah Puskesmas Tahunan. Simpulan dari penelitian ini bahwa pemantauan pertumbuhan balita masih kurang baik, Sedangkan pelayanan gizi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas  Tahunan sudah baik.Â

BAB I

Permasalahan gizi yang masih tetap ada dan cenderung bertambah adalah masalah gizi kurang dan gizi buruk. Di Jawa Tengah kasus gizi buruk ditemukan di semua wilayah. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2008, jumlah balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 5.528 balita. Balita  gizi  buruk  yang  mendapat  perawatan  kurang  dari  standar  100%.  Status Gizi pada anak Indonesia belum mencapai kondisi yang diharapkan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar.

Teknik Analisis

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode In-Depth Interview (Wawancara Mendalam). Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang meliputi 1 Kasi Gizi Dinkes, 1  Petugas  Gizi  Puskesmas,  3  Kader  Posyandu,  dan  3  Ibu  Pasien  Gizi    Buruk  dengan  teknik  pengumpulan  data  melalui  wawancara  mendalam  menggunakan daftar pertanyaan.

CONTOH TESIS NO.9 Implementasi Program Kb Di Surabaya Tahun 1974-1979

Abstrak

Studi ini membahas tentang pelaksanan program KB di Surabaya tahun 1974-1979. Persoalan ini dilator belakangi oleh pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini  merupakan suatu  maslaha yang dihadapi oleh setiap negara sejak dahulu hingga sekarang di kota Surabaya. Dari  permasalahan tersebut,  penulis mencoba  mengambil  satu  pokok  permasalahan  yaitu  KB.  Adapaun permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah KB di Surabaya tahun 1974-1979 dan bagaimanakah dampak implementasi KB bagi perkembangan masyarakat Surabaya. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi pemilihan topik, heuristik atau penelusuran sumber, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hal ini dilakukan oleh penulis agar diperoleh kajian yang dapat dipertanggungjawabkan. Studi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan KB di Surabaya tahun 1974-1979 mengalami banyak tantangan dari pihak masyarakat terutama masyarakat Madura. Pada tahun 1974 program KB di Surabaya memasuki masa pelembagaan  yang  ditandai  dengan  adanya  masyarakat  yang  berpatisipasi  dalam  program  KB  dengan  menjadi pembantu petugas keluarga berencana (PPKBD). Pada tahun 1978 yaitu masa keterpaduan, dikembangkan integrasi program KB  dengan  masalah kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi (UPGK) serta usaha peningkatan pendapatan keluarga Akseptor (UPPKA). Untuk tahun 1979-1980, kegiatan membina peserta KB   diSurabaya diarahkan agar meningkatkan peserta KB aktif, membina peserta KB lama, mengaktifkan peserta KB yang berhenti, memadukan program KB dengan sektor pembangunan yang berhubungan dengan masalah kependudukan. Untuk mensukseskanprogram KB di Surabaya, maka diadakan berbagai kegiatan yang diantaranya adalah penyuluhan-penyuluhan serta extradrive. Selain itu, kebijakan pemerintah maupun partisipasi masyarakat juga sangat berarti bagi kesuksesan program KB itu snediri.

BAB I

Keadaan masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto mengalami ekonomi yang kurang baik dengan kata lain mengalami krisis moneter, terlebih lagi di Jawa setiap keluarga memiliki anak lebih dari 2 termasuk di Surabaya. Di dalam perekonomian yang mengalami limit seperti itu sangat tidak memungkinkan sekali apabila memiliki anak lebih dari 2 karena di dalam kehidupan sehari-hari pasti akan merasa kekurangan baik di dalam biaya untuk sekolah anak maupun biaya untuk sehari-hari. Mungkin masyarakat Surabaya atau masyarakat Jawa beranggapan bahwa banyak anak banyak rejeki, tetapi apakah semboyan itu masih akan tetap berlaku apabila setelah memiliki anak banyak tetapi rejekinya masih tetap tidak bertambah, karena tidak menutup kemungkinan untuk beberapa tahun kedepan justru akan membuat ekonomi negara semakin mengalami krisis salah satunya adalah dengan banyaknya pengangguran apabila tingkat pertumbuhan yang semakin melonjak tinggi tetapi ekonomi bangsa semakin menurun. Oleh sebab itu, pemerintah menerapkan program wajib KB kepada semua masyarakat dengan cara diadakan penyuluhan tentang KB.

Teknik Analisis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode historis yaitu metode untuk memepelajari dan menggali fakta-fakta serta menyusun kesimpulan mengenai peristiwa yang terjadi di masa lampau. Dalam penelitian ini peneliti dituntut untuk menemukan, menilai, dan menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh secara sistematis dan objektif untuk memahami masa lalu. Selain itu metode historis juga mengandung pengertian sebagai suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.

CONTOH TESIS NO.10 Perbedaan Asupan Energi Protein, Frekuensi Jajan di Sekolah dan Status Gizi antara Anak Sekolah Dasar Penerima dan Bukan Penerima Program Makanan Tambahan Anak Sekolah

Abstrak

Hasil : : Pada kelompok penerima PMT–AS memiliki rerata yang lebih tinggi pada asupan energi dan status gizi. Frekuensi jajan kelompok bukan penerima PMT–AS memiliki rerata yang lebih tinggi. Simpulan : Asupan energi protein dan status gizi antara penerima dan bukan penerima PMT-AS tidak berbeda. Perbedaan antara penerima dan bukan penerima PMT-AS ditemukan pada frekuensi jajan di sekolah.

BAB I

Latar Belakang : Anak sekolah dasar merupakan kelompok rawan gizi yang rentan mengalami masalah gizi, yang dapat berdampak pada status gizi anak. Tujuan dilaksanakan Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) adalah untuk meningkatkan status gizi melalui pemberian makanan tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat asupan energi protein, frekuensi jajan di sekolah, dan status gizi antara anak sekolah dasar penerima dan bukan penerima PMT-AS.

 

 

Teknik Analisis

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Subjek penelitian adalah murid kelas IV dan V SD Gabahan dan SD Kembangsari 01 yang diambil secara cluster sampling, besar sampel adalah 110 orang yang dibagi dalam 2 kelompok. Status gizi diukur menggunakan metode antropometri. Asupan makan dan frekuensi jajan diperoleh dengan metode wawancara dan food recall 3×24 jam. Analisis statistik yang digunakan adalah Independent sample t-test, Mann Whitney test, dan Wilcoxon.

CONTOH TESIS NO.11 HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DENGAN STATUS GIZI USIA ANAK SEKOLAH DI SDN TELUK PUCUNG VI BEKASI

Abstrak

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  hubungan  pola  makan  dengan  status  gizi  usia  anak sekolah  di  sekolah  dasar  negeri  Teluk  Pucung  VI,  Bekasi.  Metode  penelitian  yang  dilakukan adalah pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah murid kelas 4 dan 5 sekolah dasar  Teluk  Pucung  VI,  Bekasi  dengan  174  jumlah  sampel  dari  murid -murid    dan  (obstaind) adalah  67  murid,  teknik  pengumpulan  sampel  menggunakan  sampel  acak  sederhana.  Hipotesi dari penelitian menggunakan analisis (binary logistic regression). Hasil dari pengolahan data menunjukkan  bahwa  terdapat  hubungan  yang  siginifikan  antara memelihara  pola makan dengan status  gizi  anak.  Data  ini  signifikan  karena  nilai  p 0,006 < 0,05. Contoh nilai  (B) pada variabel pola  asuh  makan  1,145  membuktikan  bahwa  semakin  meningkat  atau semakin baik pola asuh makan maka status gizi anak untuk menjadi lebih normal akan meningkat  sebesar 1,145 kali

BAB I

Orang tua mempunyai peranan besar dalam mengatur pola makan anak. Mereka harus memastikan bahwa anak-anak mereka mendapat gizi yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya. Orang tua harus menanamkan kepada anak tentang betapa pentingnya pola makan yang sehat bagi tubuh manusia. Makanan apa saja yang harus dikonsumsi anak dan yang tidak boleh dikonsumsi harus ditanamkan sejak dini kepada anak agar ketika disekolah atau bermain, anak tidak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat. Anak akan banyak berada diluar rumah untuk jangka waktu antara 4-5 jam. Aktivitas fisik anak semakin meningkat.

Teknik Analisis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dalam prasyarat data dan regresi logistic dalam uji hipotesis.

CONTOH TESIS NO.12 Analisis Peran Stakeholder Dalam Program Gizi Pada Balita Di Puskesmas Kampar

Abstrak

Hasil penelian diperoleh bahwa kepala Puskesmas, pemegang program gizi (stakeholder) telah menjalankan kekuasaannya sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan perannya. Hanya saja pembagian beban kerjanya yang belum merata serta masih kurangnya kerjasama dengan mitra usaha pembangunan. Kesimpulan penelian ini adalah komponen kekuasaan, posisi serta pelaksanaan tugas sudah sesuai dengan peran dan fungsi. Diharapkan kepada kepala Puskesmas untuk melakukan analisis jabatan serta kebutuhan sumber daya manusia Puskesmas, serta menjalin kerjasama dengan berbagai mitra usaha pembangunan dalam rangka meningkatkan lagi program gizi pada balita. Disarankan kepada pihak Puskesmas agar dapat menganalisis beban kerja pegawai,dapat melakukan analisis kebutuhan Sumber Daya Manusia dan menjalin kerjasama dengan mitra usaha pembangunan.

BAB I

Stakeholder sangat berpengaruh dalam upaya pencegahan terjadinya masalah gizi pada balita. Provinsi Riau menempa posisi ke 20 dengan persentase gizi buruk sebanyak 4,20% dan persentase gizi kurang sebanyak 14%. Data dinas kesehatan kabupaten kampar tahun 2018 didapatkan Puskesmas Kampar menempa angka ternggi untuk masalah gizi kurang pada balita dengan persentase 1,6%atau sebanyak 33 orang. Penelian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang peran stakeholder dalam program gizi pada Balita di Puskesmas Kampar tahun 2019.

Teknik Analisis

Penelian ini bersifat kualitaf dengan desain penelian rapid assesment. Prosedur pengambilan data dengan wawancara langsung secara mendalam, observasi dan penelusuran dokumen. Jumlah informan dalam penelian ini berjumlah 10 orang, yakni 5 orang sebagai informan utama dan 5 orang sebagai informan pendukung.

CONTOH TESIS NO.13 ANALISIS IMPLEMENTASI GERAKAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DALAM PERBAIKAN MASALAH GIZI BALITA DI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2017

Abstrak

Hasil penelitian pada komponen input belum terbentuk regulasi tertulis, visi dan misi serta sasaran program terkait gerakan 1000 HPK, belum terbentuk penggalangan komitmen, masih minimnya SDM dan saran prasarana terkait gerakan 1000 HPK. Pada komponen proses sudah terlaksananya intervensi spesifik dan sensitif gerakan 1000 HPK, pada komponen output, masih adanya beberapa capaian program belum mencapai target dan masih adanya kegiatan intervensi yang belum terlaksana seperti pendataan ibu hamil tereksposes asap rokok dan lainnya. Kesimpulan intervensi sudah dilakukan pada tahun 2017 namun belum ada regulasi dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam upaya penanganan masalah gizi. Saran yang dapat diberikan kepada Dinas Kesehatan selaku leading sektor dapat menjadi promotor terhadap pembentukan regulasi dan penggalangan komitmen terhadap gerakan 1000 HPK di Kabupaten Pasaman. Kepada Kepala Dinas terkait untuk dapat melakukan permintaan tenaga sesuai kebutuhan dan memenuhi sarana prasarana terkait gerakan 1000 HPK.

BAB I

Gerakan perbaikan gizi dengan fokus kepada 1000 hari pertama kehidupan anak di Indonesia lebih dikenal dengan gerakan 1000 HPK, merupakan upaya global dalam memperkuat komitmen rencana aksi percepatan perbaikan gizi khususnya penanganan gizi sejak 1000 hari dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Melihat permasalahan gizi cukup tinggi pada tiga tahun terakhir baik itu permasalahan stunting, wasting, BBLR, Anemia ibu hamil, perlu kiranya dilihat bagaimana implementasi gerakan 1000 HPK di Kabapaten Pasaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persoalan apa yang ada pada komponen input, proses, output, dalam pelaksanaan gerakan 1000 HPK di Kabupaten Pasaman.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kebijakan dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui indepth interview, telaah dokumen dan observasi dengan jumlah informan 16 orang.

CONTOH TESIS NO.14 PERAN PENGETAHUAN GIZI DALAM MENENTUKAN KEBIASAAN SARAPAN ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI DI PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor dominan yang memengaruhi kebiasaan sarapan pada anak-anak sekolah dasar negeri di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan penarikan subjek secara random sampling. Subjek berjumlah  300 siswa kelas 3, 4, dan 5 di SDN 03, 04, 09, dan 10 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Analisis yang digunakan adalah chi-squaredan multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan pada anak sekolah dasar sebesar 71,7% dengan median energi sarapan sebesar 246 kkal. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, ketersediaan sarapan, dan pengetahuan gizi dengan kebiasaan sarapan (p<0,05). Kebiasaan sarapan pada anak sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh pengetahuan gizi.

BAB I

Saat  ini  banyak  sekali  program-program penyuluhan, pendidikan gizi yang telah dilaku-kan oleh pemerintah yang salah satu nya adalah program PESAN (Pekan Sarapan Nasional) yang dideklarasikan  pada  tahun  2013  dan  juga  di-lakukan pihak swasta/lembaga kesehatan untuk meningkatkan  kesadaran  dan  pengetahuan  gizi anak-anak sekolah untuk mau membiasakan diri untuk  sarapan.  Namun  karena  tidak  dilakukan secara berkelanjutan maka yang terjadi biasanya       mereka  kembali  lagi  ke  perilaku  sebelumnya dengan  tidak  membiasakan  diri  untuk  sarapan setiap  pagi  nya.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menganalisis  faktor-faktor  yang  berhubungan dengan sarapan dan faktor yang paling dominan yang memengaruhi sarapan anak sekolah.

Teknik Analisis

Analisis yang dilakukan menggunakan chi-square  dan  regresi  logistik.  Analisis chi-square dilakukan untuk menganalisis hubungan antara umur, jenis kelamin, ketersediaan sarapan, kebiasaan jajan, pengetahuan dan sikap gizi de-ngan kebiasaan sarapan. Analisis regresi logistik dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebiasaan sarapan anak.

CONTOH TESIS NO.15 POLA ASUH MAKAN ANTARA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DASAR (Kasus di Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban)

Abstrak

Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) kurang dari sebagian anak usia sekolah dasar mengalami gizi kurang terutama pada keluarga dengan ibu tidak bekerja. Hal ini karena kebanyakan ibu yang tidak bekerja memiliki pendidikan hanya sampai sekolah dasar, sehingga ibu relatif mengalami kesulitan dalam menerima berbagai informasi tentang gizi; 2) pola asuh makan sebagian ibu sangat baik, terutama pada ibu yang tidak bekerja. Hal ini karena ibu yang tidak bekerja memiliki ketersediaan waktu yang lebih banyak, sehingga memiliki kesempatan berinteraksi lebih lama dengan anak-anak utamanya dalam menyiapkan dan menyediakan makanan; 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan, besar keluarga, pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan, angka kecukupan gizi dan riwayat kesehatan anak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa status pekerjaan ibu dapat berpengaruh pada baik atau buruknya pola asuh makan yang diberikan ibu kepada anaknya, sehingga secara tidak langsung hal ini akan berpengaruh pada status gizi anak.

BAB I

Pola asuh makan adalah praktik-praktik pengasuhan yang diterapkan ibu kepada anaknya berkaitan dengan cara ibu dalam menyiapkan dan menyediakan makanan. Pola asuh makan ibu terhadap anak ditentukan oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar diri anak. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui 1) status gizi anak usia sekolah dasar antara ibu bekerja dan tidak bekerja; 2) pola asuh makan ibu yang bekerja dan tidak bekerja; 3) faktor yang mempengaruhi status gizi anak usia sekolah dasar. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban pada bulan Juli 2014. Populasi penelitian ini ialah seluruh keluarga yang bertempat tinggal di Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban dan sampel penelitian ini adalah keluarga dengan orang tua lengkap (ayah, ibu) dan memiliki anak minimal berusia 10 sampai 12 tahun, dengan jumlah 112 keluarga. Data primer yang meliputi karakteristik anak (usia anak, jenis kelamin anak, riwayat kesehatan, kebiasaan makan anak); karakteristik keluarga (besar keluarga, pekerjaan ayah, pendapatan keluarga); karakteristik ibu (status pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan) dan status gizi diperoleh melalui observsai dan wawancara dengan bantuan kuisioner; dan data sekunder merupakan data yang menunjukkan keadaan umum keluarga diperoleh melalui dokumentasi di kantor kepala desa.

Teknik Analisis

Analisis data untuk mengetahui status gizi anak dan pola asuh makan antara ibu bekerja dan tidak bekerja menggunakan univariat; untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi status gizi anak menggunakan regresi linier berganda.

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?