Contoh Tesis – Analisis Gen 16s Rrna Pada Bakteri Penghasil Enzim Fitase
A. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai potensi keanekaragaman bakteri yang tinggi. Karakteristik wilayah Indonesia yang mempunyai banyak area vulkanik menambah potensi diversitas bakteri. Aktifitas bakteri fitase telah berhasil diidentifikasi pada beberapa daerah dengan karakteristik yang berbeda, antara lain; pada suhu tinggi dari sumber air panas di Sumatera Barat (Guzmanizar et al., 2009), pada ekosistem sawah, pada ladang gandum (Shobirin, 2009), lapisan rizhosfer tanah vulkanik (Jorsquera et al., 2009).
Bakteri sebagai salah satu penghasil enzim yang potensial menjadi faktor penting dalam produksi enzim. Oleh karena itu diperlukan usaha penggalian galur galur bakteri penghasil fitase dari lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan screening mikroorganisme yang mampu menghasilkan fitase dari abu vulkanik Gunung Merapi. Abu vulkanik yang menutup tanah dan lahan pertanian akibat letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 November 2010 mempunyai potensi untuk diperoleh isolat bakteri baru sebagai penghasil enzim yang mempunyai rentang suhu dan pH lebih lebar. Suriadikarta dkk (2010) menyebutkan adanya kandungan fosfat pada abu vulkanik mulai dari rendah sampai tinggi.
Sementara pH abu vulkanik berkisar antara 4 – netral. Lapisan tanah vulkanik mempunyai kandungan fosfat yang tinggi, tetapi fosfat yang tersedia sangat rendah, pada lapisan tersebut dapat ditemukan adanya bakteri fosfat (Jorsquera., et al 2008). Isolat bakteri yang mampu menghasilkan fitase dengan aktifitas terbesar akan diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi dan analisis gen 16s rRNA. Ekstrak kasar fitase dari bakteri terpilih dikarakterisasi meliputi suhu optimum, pH optimum, kestabilan termal dan kestabilan pH. Karakterisasi ekstrak kasar enzim dilakukan dengan harapan akan diperoleh bakteri penghasil fitase yang dapat dimanfaatkan dalam industri pangan dengan optimal.
B. RUMUSAN MASALAH
Penelitian ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana aktivitas fitase pada bakteri yang berasal dari abu vulkanik Gunung Merapi?
- Bagaimana identitas bakteri penghasil fitase tersebut berdasarkan metode 16S rRNA?
- Bagaimana karakteristik ekstrak fitase yang diperoleh dari bakteri penghasil fitase tersebut?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
- Mengukur aktivitas fitase pada bakteri yang berasal dari abu vulkanik Gunung Merapi
- Mengidentifikasi bakteri penghasil fitase berdasarkan gen 16S rRNA
- Mengkarakterisasi ekstrak fitase yang diperoleh dari bakteri penghasil fitase pada abu vulkanik Gunung Merapi
D. KESIMPULAN
Sebanyak 16 isolat bakteri telah berhasil diisolasi dari abu vulkanik gunung Merapi. Terdapat 3 isolat dengan aktifitas fitase terbesar, yaitu isolate RW Sm A dengan aktifitas fitase 0,1071 U/mL, RW Sm C dengan aktifitas fitase 0,1020 U/mL dan RW Sl 5, memiliki aktifitas sebesar 0,0874 U/mL. Berdasarkan uji morfologi dan analisis gen 16s rRNA ketiga isolat merupakan kelompok Bacillus, masing-masing adalah Bacilllus cereus RW Sm A, Bacillus aryabhattai RW Sm C dan Bacillus cereus RW Sl 5.
Ekstrak kasar fitase dari ketiga isolate RW Sm A, RW Sm C dan RW Sl 5 masing-masing mempunyai suhu optimum berturut turut; 40°C, 60°C, 50°C pH optimum ketiga isolate berkisar antara 5-6. Aktifitas fitase isolate dihambat oleh penambahan ion Fe3+ dan Zn2+, tetapi meningkat dengan penambahan ion Mg2+ dan Ca2+.
Leave a Reply